First Kiss

252 19 0
                                    

"Pulang sama aku ya Za," ucap Keenan yang sedang berjalan beriringan dengan Aza.

Ketika bel pulang berbunyi, Keenan langsung berlari ke kelas Aza, untuk menghampiri pacar baru nya itu.

"Jangan kak, Aza di jemput sopir kok," jawab Aza yang langsung panik mendengar permintaan Keenan.

"Kamu takut bunda marah?" Pertanyaan Keenan yang sudah sangat jelas jawaban nya.

Aza mengangguk. "Iya, Kak." Jawab nya sambil menunduk.

"Yauda kalau gitu kamu hati-hati ya pulang nya. Lain kali aku nggak mau tau, pokok nya kamu harus pulang sama aku," tegas Keenan. Aza hanya bisa mengiyakan perkataan pacar nya itu.

Keenan menghentikan langkah nya, dan menoleh ke arah Aza. Aza yang melihat Keenan berhenti juga ikut menghentikan langkah nya, dan menghadap ke arah Keenan. Posisi mereka saat ini sedang berhadapan.

"Aku duluan ya sayang, kamu hati-hati di jalan!" Ucap Keenan sambil mengusap kepala Aza dan langsung mengecup kening gadis itu.

"Gila! First kiss gue itu," batin Aza.

Aza membelalak kan kedua matanya, terkejut dengan apa yang baru saja di lakukan oleh Keenan. Lidah nya terasa keluh, sampai ia tidak bisa berkata-kata. Kaki nya juga tiba-tiba lemas, Aza seperti kehilangan nafas untuk beberapa detik.

Orang-orang yang sedang berlalu lalang menjadi banyak yang berhenti memperhatikan kedua nya. Apalagi Keenan termasuk incaran gadis-gadis di sekolah nya.

Ketika melihat Keenan mencium Aza, para gadis-gadis itu menjerit dalam hati. Banyak yang mengutuk Aza sok cantik dan kecentilan. Bisa-bisa nya di hari pertama sekolah, ia sudah berpacaran dengan ketua OSIS.

"Kak Ken," panggil Aza sebelum Ken Berbalik badan.

"Iya ... kenapa Za?" Tanya nya yang tidak merasa bersalah.

"Kenapa cium-cium anak orang di tempat umum? Kan Aza malu!" Cicit nya pelan sambil menutup wajah nya yang sudah memerah.

"Berarti kalau di tempat sepi, boleh dong?" Goda Keenan sambil berbisik di telinga Aza. Seperti nya Keenan menemukan hobi baru, yaitu menggoda Aza.

"Ihh kak Ken, ya nggak boleh juga. Setidaknya bilang dulu, biar aku nggak panik," Aza langsung menutup mulut nya setelah mengatakan hal itu. Ia merutuki kebodohan nya, karena telah berbicara seperti itu, ya walaupun itu memang yang dia mau.

"Ehm berarti harus bilang dulu baru boleh cium?" Tanya Keenan sambil menahan senyum nya, ia masih saja berusaha menggoda Aza.

"Udah ihh kak Ken, Aza mau pulang aja," ucap Aza yang sudah terlanjur malu.

"Haha yaudah pulang sana, hati-hati ya!" Ucap Keenan sambil tersenyum lebar ke arah Aza.

Aza tidak berani melihat ke arah Keenan. Ia hanya mengangguk lalu melanjutkan langkah nya menuju gerbang sekolah.

"Nggak aman gue lama-lama dekat kak Ken. Bisa-bisa mati muda gue, kena serangan jantung." Monolog Aza pada dirinya sendiri.

Aza menunggu sopir nya di depan gerbang sekolah. Seperti biasa, dengan permen yang tidak pernah lepas dari mulut Aza. Ia memain-mainkan permen di mulut nya, untuk mengusir rasa bosan. Saat ini Aza kembali dengan mode datar, dan tidak bersahabat.

"Hai, Za." Sapa seseorang yang membuat Aza tersadar dari lamunan nya.

"Hm kenapa kak?" Jawab Aza datar. Ia teringat kata-kata Keenan yang mengatakan untuk jangan dekat-dekat dengan Liam.

"Lo ada hubungan apa sama Keenan?" Tanya Liam to the point.

"Apa urusan nya sama Lo kak?" Ketus Aza yang tidak suka di campuri urusan pribadi nya.

KEENAN  |  Reliable PlayerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang