Simple reason

148 17 0
                                    

"Seriusan itu Abang kamu?" Tanya Keenan sambil melihat ke arah Aza yang hanya menunduk ke bawah.

"Iya kak Ken," jawab Aza sambil melihat ke arah Keenan.

"Kak Ken cemburu ya, gemes banget sih kak," ucap Aza yang melihat Keenan seperti salah tingkah.

"Iya Za, aku cemburu ." Ucap Keenan sambil melihat ke arah Aza.

"Aza juga cemburu lihat story kak Ken, tapi aku nggak bisa ngapa-ngapain," jujur Aza sambil menghela nafas dalam.

Keenan mengubah duduk nya menjadi menghadap ke arah Aza.
"Ken minta maaf ya sayang," ucap nya.

"Kita baikan ya!" Lanjut nya lagi sambil mengangkat jari kelingking nya, lalu di dekatkan kepada Aza.

Aza tersenyum, lalu mengaitkan jari kelingking nya dengan kelingking Keenan.

"Iya kak Ken, Aza juga minta maaf ya!" Ucap Aza sambil tersenyum ke arah Keenan.

Tiba-tiba saja Keenan melepaskan kaitan kelingking nya dari Aza, lalu membentuk setengah love menggunakan jari telunjuk dan jari tengah nya.

"Buat kesayangan Ken," ucap Ken sambil tersenyum memperlihatkan gigi nya.

"Kak Ken ada-ada aja sih," Aza tertawa melihat kelakuan pacar nya itu.

"Tangan kamu buat kaya gini juga sayang," pinta Keenan sambil menunjukkan tangan nya yang berbentuk setengah love itu.

Aza pun langsung membentuk jari nya seperti tangan Keenan, dan menyatukan nya ke tangan lelaki itu.

Keenan tersenyum sambil menatap dalam ke arah mata Aza.

"Aku sayang kamu ..." Ucap Keenan. Seperti biasa, ia akan tetap mengucapkan nama Anin di dalam hati nya.

"Kak Ken, bilang-bilang dulu kalau mau ngomong gitu. Biar aku siap-siap dulu kak," ucap Aza yang wajah nya sudah memerah. Keenan hanya tertawa melihat reaksi Aza.

"Aku juga sayang kak Ken," jawab Aza sambil tersenyum lebar.

"Sumpah, sebenarnya sakit banget ngelihat foto lo bareng sama kak Anin, Kak. Tapi seperti biasa, lo selalu bisa buat gue jatuh dan terbang di saat bersamaan. Lo juga selalu bisa ngeyakinin gue dengan segala alasan lo yang gue nggak tau itu bener atau nggak," batin Aza sambil masih tersenyum ke arah Keenan.

"El, gue udah pesen roket, lo mau ikut ke mars nggak?" Sindir Evan yang membuat Aza dan Keenan tersadar bahwa mereka sedang berada di tempat ramai.

"Ngapain kita susah payah ke mars, mereka berdua aja yang kita kirim ke sana," ucap Fida sambil menaikkan kedua bahu nya.

"Nggak usah terlalu bucin di depan umum, nanti putus kan malu sama semua nya," ucap Zaky yang ikut menyindir kedua nya.

"Sirik amat lo semua!" Ketus Keenan yang membuat semua nya diam. Aza hanya menunduk malu, wajah nya sudah memerah sedari tadi.

Saat ini, mereka semua kembali fokus ke pertandingan basket, karena sebentar lagi final kelas Keenan akan di mulai.

***

"Za, kok mau sama aku, padahal aku tiba-tiba datang?" Tanya Keenan saat mereka berdua tengah berada di kantin saat ini. Kelas Keenan telah selesai tanding basket, dan ternyata kelas Keenan mendapat kekalahan kali ini.

"Kak Ken pernah dengar nggak kata-kata, orang baru nggak bisa gantiin masa lalu?" Ucap Aza. Keenan hanya mengangguk.

"Banyak cowo yang coba buat deketin Aza, Kak. Tapi Aza bener-bener nggak bisa respon mereka," lanjut Aza lagi.

"Kenapa, karena kita pernah kenal sebelumnya?" Tanya Keenan.

"Karena kata-kata kak Ken beberapa tahun lalu ke Aza," Aza mengambil nafas dalam.

Keenan sedikit terkejut mendengar ucapan Aza. "Candaan gue dua tahun lalu, masih di ingat sama dia. Bahkan gue sendiri udah lupa, apa yang gue bilang," ucap Keenan dalam hati.

"Sejak kenal kak Ken, Aza nggak pernah mau lagi dekat sama cowo manapun kak. Aza juga nggak tau, kaya susah aja buat nerima orang lain lagi," lanjut Aza sambil membuang nafas berat.

"Kak Ken juga kenapa tiba-tiba datang?" Tanya Aza sambil menatap ke arah Keenan.

"Lagi jomblo, pengen nyari pacar. Terus muncul foto kamu di beranda ig, berdua lagi sama si Liam," jawaban Keenan benar-benar di luar dugaan Aza. Hati Aza seperti teriris mendengar alasan Keenan.

"Simple banget alasan lo kak, tapi bisa buat dada gue sesak," ucap Aza dalam hati, sambil menahan sesak di dadanya.

"Nggak tau kenapa, aku langsung kesel ngelihat foto kamu sama Liam.
Terus aku stalking, ternyata beneran anak kecil yang jatuh dari sepeda dua tahun lalu. Yauda deh, langsung aku dm," lanjut Keenan sambil menaikkan sebelah alis nya, lalu tersenyum miring ke arah Aza.

"Berarti cuma karena itu doang kak?" Tanya Aza yang masih menahan sakit hati nya.

Keenan membelalak kan kedua mata nya. "Gila, bodoh banget gue. Hampir aja ketahuan," batin Keenan.

"Ya nggak lah sayang, aku memang beneran sayang sama kamu," perkataan Keenan kembali membuat Aza luluh.

Aza tersenyum mendengar jawaban Keenan. "Waktu awal kak Ken nge-dm aku, aku langsung bilang ke Fida," jelas Aza pada Keenan.

"Dia sahabat yang paling setia dengerin curhatan aku selama ini, Kak. Yang pasti nya selalu curhatan tentang kak Ken. Dari awal aku kenal kak Ken, sampai akhir nya aku mau move on malah gagal, karena ketemu sama kakak lagi disini," lanjut Aza di iringi dengan tawa kecil.

Keenan menatap intens ke arah Aza. "Kamu mau ngelupain aku? Kenapa?" Tanya nya dengan tatapan menyelidik ke arah Aza.

"Itu dulu kak, karena Aza cape nungguin kak Ken lebih dari dua tahun. Terus Aza malah ngelihat kak Ken sama cewe, dan sekarang Aza baru tau kalau itu kak Anin. Yauda deh, Aza mau nyerah aja," ucap Aza. Keenan hanya mengangguk.

"Terus waktu kak Ken dm aku, aku nggak jadi move on deh," lanjut Aza lagi sambil tersenyum.

"Aku seneng kamu nggak jadi move, sayang," ucap Keenan sambil mengelus pelan rambut Aza.

Aza merasakan jantung nya berdesir, akibat sentuhan dari Keenan.

"Aza lebih seneng, karena kak Ken nepatin janji dua tahun yang lalu," jawab Aza sambil tersenyum lebar ke arah Keenan.

"Kak Ken, Aza mau tanya," ucap Aza tiba-tiba.

Keenan mengerutkan kening nya. "Iya boleh, tanya aja sayang," jawab Keenan, meskipun ia sedikit memiliki firasat tidak enak akan pertanyaan Aza nanti.

"Kak Ken beneran nggak bisa tidur di atas jam 10?" Tanya Aza dengan sedikit ragu.

Keenam mengangguk. "Iya sayang," jawab nya singkat.

"Tapi, kenapa Aza sering lihat kak Ken online sampai jam 1 lewat?" Tanya Aza lagi.

Kali ini Keenan terdiam sejenak, ia bingung mau memberi jawaban apa kepada Aza.

"Gue kira nih bocah nggak bakalan curiga, soalnya dia sayang banget sama gue." Ucap Keenan dalam hati.

KEENAN  |  Reliable PlayerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang