3. Jangan membuatku kesal!

34 5 0
                                    

"Permaisuri? Aku tidak ingin menjadi seperti itu. Aku hanya ingin kembali ke rumah. Aku menahannya sampai aku bisa kembali. Meskipun aku tidak menginginkannya, aku dengan tekun mempelajari huruf-huruf dan tata krama yang aneh."

Ketika aku mendengar itu, aku mendapati diriku mendidih karena marah. Aku memegang ujung gaunku dengan tanganku yang mulai gemetar.

"Aku menganggapmu sebagai saudara perempuan, tapi ternyata kamu adalah seorang Selir Kaisar, dan yang awalnya ditunjuk sebagai Permaisuri. Kamu tidak menjadi Permaisuri karena aku, kan? Aku sangat terluka sekarang, taku adalah seorang gadis jahat karena itu.
Permaisuri? Apa-apaan itu?"

"Apakah Anda sudah selesai berbicara dengan saya, Yang Mulia?"

Aku dengan dingin menatap gadis berambut hitam itu. Dan aku terus melampiaskan kemarahanku dengan menegurnya secara halus.

"Apakah Anda bertanya kepada saya siapa Permaisuri itu? Dia adalah Ibu Negara Kekaisaran. Itu bukan posisi yang bisa Anda anggap remeh. Sebaiknya Anda tidak berbicara sembarangan."

"Tia?"

Aku berpaling darinya yang menatapku dengan mata gemetar. Meskipun kupikir aku tidak boleh bertindak seperti ini, aku tidak bisa mengendalikan amarahku yang membara.

"Apakah Anda mengatakan Anda hanya ingin kembali? Apakah Anda mengatakan Anda menyesal karena Anda baru tahu gelar saya sekarang? Apakah Anda mengatakan Anda menyesal karena Anda mengambil gelar Permaisuri dari saya dan akibatnya Anda menjadi gadis yang jahat? Lalu, kenapa Anda mengatakan ingin menjadi Permaisuri dari awal!"

"Itu karena..."

"Anda sangat pengecut. Anda melakukannya karena Anda mungkin tidak tahu apa-apa. Saya pikir mungkin sulit bagi Anda untuk menolak. Namun, menurut saya Anda harus bertanggung jawab atas keputusan Anda, untuk sedikitnya." Aku terengah-engah mencurahkan beberapa emosi yang selama ini aku tahan. Dia gemetar ketika aku berbicara.

"Jika Anda ingin menjadi Permaisuri, Anda setidaknya harus menyadari apa itu."

"Menulis? Tata krama? Apakah Anda mengatakan sulit untuk mempelajarinya, tetapi Anda melakukannya di luar keinginan Anda? Apakah menurut Anda peran Permaisuri terlihat begitu mudah?
Anda adalah Ibu dari semua orang di Kekaisaran ini. Pada saat yang sama, Anda adalah satu-satunya partner dan tempat peristirahatan Kaisar yang memerintah Kekaisaran ini. Anda tidak bisa berpikir untuk kembali ke rumah sambil mempertahankan posisi Anda sebagai Permaisuri!"

{Yap. Aku setuju banget sama Tia. Permaisuri dan Ratu itu ga bisa dipandang remeh apalagi Kaisar atau Raja. Banyak cerita-cerita latar belakang history gini yang nganggep remeh posisi ini, mereka pikir dengan jadi kekuasan tertinggi mereka bisa ngelakuin seenaknya terus ninggalin tugas aslinya. Enggak, enggak bisa kayak gitu.

Terus nih yang paling penting itu tata kramanya dari mereka bersikap, berbicara, atau ngelakuin sesuatu itu ga kaya bangsawan barat. Padahal aku suka banget cerita yang latarnya history bangsawan begini karena itu.

Nah untuk author yang masih kayak begitu, minta tolong dong kalau mau buat cerita latar belakang history bangsawan barat harus tahu sikap dan tatakramanya. Soalnya kayak ga etis kalo omongan dan perilakunya ga cerminin dia seorang bangsawan. Penting juga tau latar belakangnya, karena tata krama Barat dan Timur itu beda.}


"Aku hanya.."

"Anda bertanya apakah saya tidak marah sama sekali, kan? Tentu saja, saya benar- benar marah. Saya merasa kasihan pada Kaisar dan rakyat saya. Di atas segalanya, saya merasa kasihan pada diri saya sendiri. Saya rasa saya membuang begitu banyak waktu untuk membantu seseorang seperti Anda sampai sekarang."

The Abandoned EmpressTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang