"Dan..". Veronica melanjutkan perkataannya "Kalian sekarang resmi menjadi rekan satu tim"
Moon terkejut,tak percaya dengan apa yang baru saja ia dengar. Rekan satu tim? bukankah dia selama ini selalu bekerja sendiri?. Lagipula Moon adalah seorang sniper dan Alex adalah mata-mata. Apakah akan cocok untuk menjadikan Moon dan Alex sebagai satu tim.
Berbanding terbalik dengan Moon, Alex malah sangat senang saat mendengarnya. Senyuman terukir di wajah tampan Alex. Ia merasa sangat beruntung karena mendapat rekan satu tim yang sangat cantik dan berbakat.
"Mulai besok kalian akan mengerjakan misi bersama. Untuk hari ini kalian tidak akan menerima misi,gunakanlah untuk mendekatkan diri satu sama lain" Veronica menatap tajam kearah Moon yang terlihat tidak setuju "tidak boleh ada penolakan sedikit pun" ucapnya dengan penuh penekanan.
Moon hanya berdecih pelan dan langsung pergi meninggalkan ruangan Veronica tanpa permisi. Bukan tanpa alasan, karena sebenarnya Veronica sudah membahas ini dengan Moon dan ia menolaknya. Waktu itu Veronica bilang akan membatalkan rencananya,tapi kenapa malah begini.
"Susul dia" Perintah Veronica kepada Alex. Alex mengangguk,dengan segera ia meninggalkan ruangan Veronica.
Alex menemukan Moon di kafetaria sedang meminum sekaleng soda. Ia pun langsung duduk pada kursi didepan Moon.
"Hai" sapa Alex. Moon yang semula menatap pemandangan luar dari dinding kaca menoleh kearah Alex,sehingga kedua netra itu saling bertubrukan.
Keheningan terjadi cukup lama. Tidak terucap satu kata pun dari bibir keduanya. Alex masih tenggelam dalam netra yang amat jernih dan indah. Moon berdeham untuk memecah keheningan diantara mereka. Seketika Alex tersadar dan mengalihkan pandangan ke arah lain.
Alex kembali menatap ke arah Moon "kenapa kamu tadi keluar begitu saja? Apa kamu tidak suka jika satu tim denganku?"
"Bukan karena siapa yang menjadi rekanku,tapi aku memang tidak.... Lagipula kau adalah mata-mata dan aku sniper" jawab Moon datar
"Tapi kudengar kamu pernah menjadi mata-mata sebelumnya,jadi kurasa itu alasannya" kata Alex "Lalu,bagaimana keputusanmu tentang kita menjadi rekan?"
Moon menghela nafas pelan sebelum menjawab pertanyaan Alex. "Well..aku juga tidak bisa menolaknya kan"
Senyum Alex terukir kembali setelah sebelumnya memudar. "Aku yakin kita akan menjadi rekan yang hebat. Dan aku akan berusaha keras untuk misi kita nanti"
"Oh iya" Alex menyodorkan ponselnya kepada Moon. "Bolehkah aku eee... Minta nomermu? Yaa kau tau, agar lebih mudah menguhubungimu saat ada misi atau apapun itu hehehe"
"Ya tentu" Moon mengambil ponsel Alex. Dengan cepat mengetikkan sederet angka dengan satu tangannya. Setelah selesai,Moon mengembalikan kembali ponsel itu kepada Alex.
"Thanks,aku akan menghubungimu nanti. Hmm... Aku mau beli minuman dulu ya sebentar" Moon hanya mengangguk pelan.
Alex berjalan menuju vending machine yang berada di sudut kafetaria. 'kenapa ini terasa sangat canggung. Tidak biasanya kau seperti ini,Alex. Huh aku tidak boleh membuat Moon merasa canggung denganku. Sepertinya dia tidak suka banyak bicara. Aku harus membuatnya merasa nyaman' batinnya. Ia memasukkan beberapa koin,memilih sekaleng soda,kemudian kembali ke tempat duduknya.
Suara desisan terdengar dari soda yang baru saja dibuka oleh Alex. Kafetaria kini menjadi semakin ramai,mungkin karena hari ini sedang tidak banyak misi.
Tiba-tiba terbesit sebuah ide dalam kepala Alex,seakan ada lampu yang baru saja menyala di kepalanya. "Moon,bagaimana kalau kita pergi ke pantai yang tidak jauh dari sini. Pantainya indah,aku sering pergi ke sana"
"Oke"
"Yuk,kita pakai mobilku aja" ucap Alex dengan penuh semangat seraya menarik tangan Moon untuk cepat mengikutinya. Moon sedikit terkejut,tapi ia membiarkan Alex Menggenggam tangannya.
***
Suara deburan ombak yang saling berkejaran dan angin yang menerpa dengan lembut terasa sangat menenangkan. Moon dan Alex kini tengah berjalan menyusuri bibir pantai tanpa alas kaki. Membiarkan air membasahi kaki mereka.
"Apakah kamu pernah kesini sebelumnya?" tanya Alex
"Dulu aku pernah kesini,tapi hanya sekali"
"Padahal jarak pantai ini dengan kantor tidak begitu jauh,tapi kita malah sampai di sini sudah sore karena macet"
Langit perlahan lahan berubah warna menjadi oranye. Mereka sempat menikmati senja sambil makan sandwich walaupun hanya sebentar. Sebelum terlalu malam,Alex mengantarkan Moon kembali kekantor untuk mengambil mobilnya. Lalu,mereka pulang dengan mobil sendiri.
Moon sampai di apartemen nya sekitar pukul 8 malam. Ia segera membersihkan diri. Setelah itu, ia hanya bersantai di balkon sambil memainkan ponselnya. Hari ini bulan tidak menampakkan diri, terhalang oleh awan-awan sehingga malam ini terasa lebih gelap.
Drtttt....drtttt....drtttt...
Ponsel Moon bergetar memunculkan sebuah pesan dari nomor tak dikenal.
08**********
Hai ini aku Alex, jangan lupa save nomorku ya hehehe😅
Hai semua!
Makasih yang udah baca,walaupun ceritanya berantakan hehehe. Happy reading!!
See you^_^
KAMU SEDANG MEMBACA
Moonlight
General Fiction"Moon" sebuah julukan sekaligus nama samaran seorang sniper handal yang disegani kawan maupun lawan. Tugasnya dalam diam,senyap,dan Tidak terlihat. Lawan hanya tau namanya tidak dengan wujudnya. Bahkan mereka semua tidak tahu nama aslinya. Dia adala...