"Hari ini kalian akan mengerjakan misi tingkat D. Kemarin dari divisi investigasi telah mengintrogasi seorang bernama James Baker, dia mengaku bahwa ia adalah salah satu dari lima anggota THE FOX yang berencana akan melakukan pengeboman di berbagai wilayah Chasm City pada lusa nanti. Sebelum itu terjadi, bom yang akan digunakan harus segera diamankan" tutur Veronica pada Moon dan Alex yang berdiri didepannya.
"Untuk rencananya sudah kupersiapkan" lanjut Veronica. "Kalian akan berada ditempat yang berbeda. Alex langsung ke persembunyian bom mereka di sebuah pabrik tidak terpakai yang berada dipinggir kota untuk mengamankan bom-bom itu. Sedangkan Moon akan memantau dari suatu gedung terdekat. Kalian terhubung dengan wireless earphone yang telah kuberikan. Moon akan melaporkan situasi, dan sebisa mungkin untuk tidak menembak, karena kami masih harus memantau pergerakan mereka selanjutnya. Namun, jika memang benar-benar dibutuhkan tidak apa-apa"
"Yes. Got it" seru Alex
Moon menaiki elevator gedung tinggi yang dekat dengan lokasi pabrik itu untuk menuju roof top dengan membawa sebuah koper yang berisi segala perlengkapannya. Jangan heran dengan Moon yang bisa menyelinap tanpa jejak di gedung yang banyak orangnya, karena itu sudah menjadi makanan sehari-hari bagi Moon. Bahkan ia sudah mengantongi kunci roof top tersebut.
Disisi lain, Alex masih mengendarai mobilnya menuju pabrik tempat dimana bom berada. Memang jaraknya sedikit lebih jauh dari gedung dimana Moon berada. "Moon, apakah kau bisa mendengarku?" Tanya Alex kepada Moon melalui wireless earphone ditelinganya. "Yeah" jawab Moon.
Moon telah selesai mempersiapkan sniper dan juga sudah mengunci pintu roof top. Ia menggunakan teropong untuk memantau situasi didekat pabrik, disana terlihat ada beberapa orang penjaga, tapi masih sangat memungkinkan untuk masuk tanpa ketahuan bila mengendap-endap. Tak jauh dari sana, ia juga bisa melihat Alex yang sedang turun dari mobil.
"Apa kau sudah siap?" Suara Alex menyeruak ditelinga Moon
"Ya. Disana ada beberapa orang penjaga. Kau hanya bisa masuk melalui gerbang utama, tidak ada jalan lain. Tapi tidak ada penjaga di dekat gerbang, kau bisa langsung masuk saja sekarang"
"Copy that"
Moon Terus mengawasi Alex dengan terus memberitahukan situasinya. "Tunggu!, Dari Arah jam 9 ada penjaga yang berjalan ke arahmu. Sebaiknya kau bersembunyi dulu di balik tempat sampah yang berada Disebelah kananmu"
Setelah menempuh berbagai macam hambatan, akhirnya Alex sampai di tempat penyimpanan bom. Ada 5 bom berukuran sekitar 1 botol air mineral disana. Ia segera memasukkan semua bom itu kedalam koper yang dibawanya. Dengan arahan Moon, Alex bisa segera kembali tanpa ketahuan sedikit pun.
"Moon, kita berhasil" ucap Alex yang sudah berada didalam mobilnya. "Sebaiknya kita segera kembali kekantor untuk melapor kepada Ms. Harper".
"Ya, kau benar" jawab Moon
Melihat mobil Alex pergi, Moon beranjak untuk mengemas peralatannya. Setelah selesai, ia langsung menuju elevator. Keberuntungan tidak menyertainya kali ini, pasalnya ia harus menunggu elevator dengan waktu yang cukup lama.
Akhirnya Moon sampai dilantai paling bawah. Hal pertama yang ia lakukan adalah menjatuhkan kunci roof top dilantai dekat pos security. Tentunya dengan timing yang tepat sehingga tidak terlihat oleh kamera cctv. Kemudian Moon pergi ke basemen, mengambil mobilnya dan segera pergi.
Keduanya berjalan beriringan menuju ruangan Veronica dengan membawa bom yang telah berhasil diamankan. Mereka juga mendapatkan beberapa misi kecil yang bisa dibilang cukup mudah. Memang dalam sehari para agent akan mendapat 1 misi utama yang tergolong sulit (tingkat A-D) dan beberapa misi yang mudah.
Namun, karena sudah memasuki jam makan siang mereka memutuskan untuk makan di kafetaria terlebih dahulu sebelum melanjutkan misi.
Moon dan Alex memasuki gudang penyimpanan zat kimia yang berbahaya. Ini adalah misi terakhirnya yaitu mengambil sampel zat itu untuk diteliti. Dan tak butuh waktu lama, satu lagi misi telah berhasil diselesaikan.
Mereka pergi ke LEC, sebuah laboratorium milik Eagle Corps. Sebelum masuk, mereka harus disterilkan dahulu.
"Moon, lama tidak bertemu. Apa kabar?" Sapa salah satu perempuan saat Moon memasuki ruang penelitian
"Baik. bagaimana denganmu, Celine?"
"Bisa kau lihat kan, kabarku baik. Terlebih saat kami bisa mengidentifikasi zat asing kemarin. Kami memang sangat hebat" ucap Celine dengan diselingi tawanya. Ia kemudian melirik ke arah Alex. "Dia rekan barumu ya?"
"Iya"
Celine mengangguk paham.
"Kami mengantarkan ini untuk diteliti" Alex menyerahkan tabung kaca berukuran kecil yang berisi cairan berwarna hitam kepada Celine.
Celine pun menerimanya. "Pekerjaan lagi ya? Baiklah"
"Kalau begitu, kita akan segera pulang" ucap Alex
"Silahkan, hati hati dijalan"
Jalanan di Chasm City nampak lenggang sore ini. Tapi diseberang jalan terdapat sebuah toko kue yang sangat ramai, bahkan pengunjung rela mengantri diluar toko. Mungkin mereka sedang berebut blue cake yang akhir akhir ini sangat hits dikalangan anak muda. Kalau ditanya, Moon sebenarnya tertarik, ia lumayan suka kue. Namun, setelah melihat antrian panjang membuatnya merasa malas untuk membeli. Ia menancap gas pulang ke rumah.
Tok..tok..tok..
Suara ketukan pintu mengalihkan atensi Moon dari buku yang dibacanya. Ia melompat dari ranjang, segera membukakan pintu. Ternyata Veronica yang datang.
"Ada apa kemari?" Tanya Moon
"Seperti biasa, aku tadi membeli blue cake. Aku ingin mencobanya bersamamu" Moon mempersilahkan Veronica untuk masuk
Sekarang mereka sudah berada di balkon sambil menikmati blue cake. Menurut mereka rasanya biasa aja, bolehlah untuk sekedar mencoba tapi untuk menjadikan sebagai kue yang akan dibeli lagi dan lagi sepertinya tidak.
"Sebenarnya aku kemari tidak hanya untuk ini, ada hal lain yang ingin kubicarakan denganmu" Veronica mulai berbicara dengan serius. "Kau masih ingat Riana? temanmu saat kau masih di universitas. Tadi, salah satu agent kita yang tinggal disekitar rumahnya mendapat tikaman darinya. Ia sempat mendengar teriakan dari rumah Riana. Saat ia memeriksa, Riana tiba tiba muncul dan mencoba menyerangnya. Untung dia sempat menghindar dan hanya mendapat tusukan di lengannya"
"Dulu dia orangnya baik....kurasa. Tapi apa hubungannya denganku?"
"Mungkin dia dulu orang baik, tapi ada yang mengatakan bahwa dia terikat organisasi yang berisi orang psycho itu. Bisa saja pikirannya telah dicuci oleh mereka. Benar benar gila" Veronica menegak minumannya sampai habis sebelum melanjutkan. "Dan aku minta bantuanmu untuk datang kerumahnya, memastikan apakah benar. Biasanya, seorang yang seperti itu akan terlihat dari sikapnya"
"Baiklah kalau begitu, kapan?"
"Sekarang" ucap Veronica santai
"Sekarang? Ini sudah malam. Kau sangat sering memberiku misi diluar jam kerja, kebiasaan" protes Moon dengan nada datarnya
"Kalau begitu, mulai sekarang kau bekerja tanpa batasan waktu. Tentu saja ganjimu akan kunaikkan" Veronica menarik tangan Moon untuk berjabat tangan dengannya. "Deal"
Moon menghela nafas, dengan berat hati ia harus menuruti perintah atasannya itu. Terlebih lagi jika Veronica sudah memutuskan, sangat langka untuk bisa merubah keputusannya. Merepotkan sekali kan?
Hai semua!
Makasih yang udah baca,
Dan jangan lupa vote. Happy reading!!
See you ;)
KAMU SEDANG MEMBACA
Moonlight
General Fiction"Moon" sebuah julukan sekaligus nama samaran seorang sniper handal yang disegani kawan maupun lawan. Tugasnya dalam diam,senyap,dan Tidak terlihat. Lawan hanya tau namanya tidak dengan wujudnya. Bahkan mereka semua tidak tahu nama aslinya. Dia adala...