Bunyi alarm membangunkan seorang pria dari tidurnya. Ia mematikan alarmnya dengan kasar. Tak lama kemudian pintu kamarnya diketuk beberapa kali, lalu masuklah dua orang perempuan berseragam maid.
"Anda sudah bangun tuan? Sebaiknya anda segera mandi dan sarapan. Asisten pribadi anda sudah datang seperti yang tuan perintahkan. Saya akan menyiapkan semua keperluan anda" ucap salah satu maid
"Hm..aku tahu" jawab pria yang dipanggil tuan tersebut
Pria itu pun beranjak dari tempat tidurnya untuk mandi dan berganti pakaian. Sekarang ia sudah rapi dengan jas berwarna hitam membalut tubuhnya.
...
Semua pelayan menundukkan kepala saat tuannya sampai diruang makan. Serta dua orang laki-laki yang duduk dimeja makan ikut berdiri untuk menyambut kedatangannya. Setelah pria itu duduk, para pelayan mulai mengerjakan pekerjaannya kembali.
"Arthur, bagaimana perkembangan bisnis kita" tanyanya sambil menikmati sarapan
"Cukup baik,tuan. Pembeli semakin bertambah banyak. Polisi juga akan sulit mengetahui bisnis kita. Tapi kata Jake, masalahnya sekarang pada Agent rahasia. Mereka sudah semakin dekat" jawab Arthur
"Agent rahasia.. Mereka benar-benar mengganggu. Lalu, apa sudah siap dengan mata-mata untuk mengawasi di Eagle Corps, Jake?"
"Maaf tuan. Kami masih belum menemukan mata-mata yang cocok untuk mengawasi markas agent rahasia sebesar itu" kata Jake
"Huh.. oh iya rencana kita yang digagalkan oleh sniper sialan itu sudah disiapkan kembali?"
"Sudah tuan. kami sudah mempersiapkannya dengan lebih teliti kali ini" jelas Jake. "Dan juga ada hal menarik tentang sniper Moon itu yang sulit dipercaya"
"Apa itu?" Tanyanya penasaran
"Kita semua tahu tentang fakta bahwa dia selalu bekerja di sisi agent rahasia. Namun, kemarin dia baru saja mematahkannya. Moon menghabisi 5 orang dari YBE--agensi agent rahasia lainnya" jawab Jake, setelahnya ia meminum secangkir kopi yang sudah dihidangkan.
"Dari mana kau tahu bahwa dia itu Moon. Bukankah dia tidak pernah menunjukkan dirinya. Bahkan kita tidak tahu dia itu laki-laki atau perempuan"
"Dia menggunakan gaya tembakan dan peluru yang sama dengan Moon" Jawab Jake lagi "Mungkin Moon sudah bosan dengan kemisteriusannya dan dia ingin lebih populer sekarang"
"Dia laki-laki kan? Mana mungkin pekerjaannya selama ini dilakukan oleh seorang perempuan" sela Arthur
"Ya kau benar. Ternyata kau tertarik juga ya dengannya, kukira kau terlalu sibuk dengan bisnis kita sampai-sampai kau bahkan tidak mengetahuinya" Jake melirik Arthur dengan tatapan mengejek
"Cih.. Aku memang sibuk mengurus bisnis, tapi aku tetap mengetahui semua tentang masalah keamanan. Walaupun itu memang kau yang mengurusnya sih" sahut Arthur dengan nada menyindir
"Apa maksudmu berkata seperti itu. Kau pikir aku hanya mengurus keamanan dan tidak pernah memikirkan bisnis kita gitu?" Jake menaikkan nada bicaranya
"Aku tidak bilang begitu. Kau tersindir?" Arthur tersenyum penuh kemenangan
"Kurang ajar kau"
Ruang makan yang semula tenang menjadi ramai dengan pertengkaran mereka berdua. Pria itu menghela nafas panjang karenanya. Jake dan Arthur selalu saja bertengkar hanya karena hal-hal kecil yang tidak penting.
"Diam!" Pria itu menggebrak meja "Aku tidak punya waktu untuk mendengarkan perdebatan kalian yang sangat tidak penting ini"
"Maaf tuan" jawab keduanya bersamaan
"Kita lanjutkan" ucapnya serius "Jadi bila Moon melukai orang dari YBE, dapat disimpulkan bahwa dia tidak berasal dari agensi itu. Dan juga dia laki-laki. Jadi semakin banyak info tentangnya"
"Benar tuan, pasti semakin cepat juga kita untuk menemukannya" ucap Jake
"Yaa..Semakin cepat kita menemukannya, semakin cepat juga kita menghabisinya"
Mereka semua tersenyum tajam. Akhirnya setelah sekian lama bisnis mereka diganggu oleh Moon, mereka menemukan ciri-ciri yang mengarah padanya. Sehingga mereka bisa segera untuk melenyapkan Moon.
Tapi, tunggu..memangnya itu Moon?
KAMU SEDANG MEMBACA
Moonlight
General Fiction"Moon" sebuah julukan sekaligus nama samaran seorang sniper handal yang disegani kawan maupun lawan. Tugasnya dalam diam,senyap,dan Tidak terlihat. Lawan hanya tau namanya tidak dengan wujudnya. Bahkan mereka semua tidak tahu nama aslinya. Dia adala...