~6 Mr. Smith

54 4 3
                                    

Pagi ini Moon dan Alex sudah berada di ruangan Veronica untuk menemani misi seperti biasa.

"Apa kau sudah tahu bahwa musuh dan agent dari agensi lain sedang membicarakan tentangmu, Moon?" Tanya Veronica

"Belum, ada apa?" Moon balik bertanya

"Ada orang yang menghabisi nyawa 5 agent dari YBE dan ia mengenalkan dirinya sebagai Moon" Veronica mulai menjelaskan "dia menggunakan gaya tembakan dan peluru yang sama denganmu. Yah, dia seorang laki-laki. Mungkin dia haus akan kepopuleran"

"Peniru murahan. Bahkan dia juga tidak mengetahui bagaimana Moon sebenarnya" ucap Alex geram

"Benar. Tapi tenang, aku sudah mengetahui siapa orang itu. Dia adalah mantan anggota THE FOX yang sangat membenci Moon, sebab dia sampai dikeluarkan karena Moon menggagalkan rencananya. Sehingga dia ingin menjadikan Moon terlihat jahat" jelas Veronica

Moon mencoba mengingat siapa orang itu, sampai satu nama terbersit di benaknya. "Dia.. Dallen Smith?"

Veronica menjentikkan jarinya. "Ya, benar sekali"

"Apa kau yakin dia orangnya" tanya Moon. Alex sedikit terkejut saat Moon menyebut Veronica dengan 'kau'. Apa mereka sedekat itu sampai Veronica tidak marah ketika Moon menyebutkannya 'kau',--batinnya.

"Tentu saja. Jangan ragukan lagi informasi dari divisi kita" jawab Veronica yakin. "Dan untuk misi kalian hari ini, kurasa sudah bisa ditebak. Yah..kalian akan mengurus si peniru ini. Mungkin dia masih bersantai dirumahnya sekarang. Alamatnya di Ave Street No.29. Temui Dallen dan bawa dia kemari"

***

Alex mengendarai mobilnya menuju rumah Dallen bersama Moon yang duduk disampingnya. Sebenarnya tadi Moon ingin menggunakan mobil sendiri, tapi Alex meyakinkan Moon untuk menggunakan mobilnya saja.

Sesekali Alex melirik ke arah Moon yang asik memainkan ponselnya. Alex ingin bertanya kepada Moon tentang hubungannya dengan Veronica, tadi dia ragu. Ia pun berperang dengan pikirannya sendiri. Apakah harus bertanya atau tidak.

"Moon. Bolehkah aku bertanya sesuatu?" Tanya  Alex. Akhirnya dia memutuskan menanyakannya kepada Moon. Ia tidak mau mati karena rasa penasaran.

"Apa?" Sahut Moon meletakkan ponselnya dan mulai menatap Alex.

"Kenapa kamu tadi saat berbicara dengan Ms. Harper kamu meyebutnya 'kau'. Mungkin sedikit tidak sopan untuk memanggil seorang pemimpin. Apa kalian itu dekat sehingga dia tidak marah"

"Dia adalah orang yang telah menyelamatkanku saat aku masih kecil. Jadi kita sudah mengenal sejak sangat lama. Dia memintaku untuk bersikap biasa saja kepadanya,  dia tidak mau kupanggil 'anda' atau semacamnya, bahkan saat dikantor"

Alex mengangguk paham

"Oh iya bagaimana keadaan tanganmu?" Tanya Alex saat melihat tangan Moon masih terbalut perban.

"Dari kemarin pun memang sudah baik baik saja" jawab Moon

"Syukurlah kalau begitu"

Tak terasa mereka sudah sampai di rumah nomer 29. Moon turun terlebih dahulu kemudian disusul oleh Alex yang sedikit berlari untuk menyejajarkan langkahnya.

Sebelum Alex mengetuk pintu, ia menoleh kearah Moon dan dibalas anggukan olehnya. Hanya dibutuhkan 3 kali ketukan sang pemilik rumah sudah menyahut dari dalam. "Sebentar"

Perlahan-lahan pintu terbuka oleh seorang pria yang semula terlihat ramah. Namun, ekspresinya seketika berubah setelah mengetahui siapa yang datang. "Good morning Mr. Smith" sapa Alex basa basi

Alih alih menjawab Dallen malah berusaha untuk menutup pintunya kembali. Untung saja Alex dengan sigap menahannya. Alex mendorong pintu itu sampai terbuka dan Moon menodongkan pistol pada Dallen. "Jangan bergerak atau kutembak"

Dallen mengangkat tangannya tanda menyerah. "Kalian cepat sekali mengetahui dimana tempat tinggalku. Apa kalian dari YBE? Kalian marah aku telah menghabisi nyawa mereka? Tapi kalian beruntung bisa bertemu denganku 'Moon'. Kalian semua sudah lama mencari sniper hebat ini kan?" Ucapnya sombong. Dallen tak tahu saja siapa yang ada dihadapannya sekarang.

Alex tertawa tertahan. Sungguh ia ingin sekali tertawa dengan keras. Lalu Alex bertepuk tangan pelan. "Bagus sekali aktingmu. Tapi kau salah, kami bukan dari YBE. Kami juga tahu kau bukan Moon yang sebenarnya. Maka, hentikan akting bodoh mu itu"

"Apa maksudmu? Aku ini Moon yang sebenarnya. Lagipula kalaupun aku ini bukan Moon, kalian juga tak tahu kan siapa Moon yang asli" kata Dallen

"Yakin?" Alex mendekati Dallen dan membisikkan sesuatu. "Moon yang asli ada disini"

Mata Dallen membola sempurna saat mendengarnya. Ia sangat terkejut sampai mundur beberapa langkah. "Apa?!! Kau! Kau pasti Moon" ucapnya menunjuk ke arah Alex

Alex menggeleng dan tersenyum. "Bukan aku"

Dallen semakin terkejut, ia mengalihkan pandangan kepada Moon yang masih menodongkan pistol padanya. "Tidak mungkin kan dia Moon. Di hanya seorang gadis muda biasa"

"Kau salah. Aku adalah Moon" ucap Moon yakin. Dallen membeku di tempatnya, ternyata yang telah menggagalkan rencananya waktu itu adalah seorang gadis yang masih sangat muda untuk seorang agent. Rahangnya mengeras, seketika amarah menyelimutinya.

"Kau beruntung. Kau adalah orang pertama yang mengetahui rupa Moon sebenarnya" Alex hendak memegang tangan Dallen, namun segera ditepis. "Apa kau bilang? Beruntung? Siapa yang ingin tahu sampah sialan seperti dia, b*tch!" Umpat Dallen merendahkan.

"Jaga bicaramu. Bahkan kau lebih buruk daripada sampah" Ucap Alex. Ia tak rela Moon direndahkan seperti itu.

Sebuah senyuman tersungging di bibir Dallen. "Well.. kalian memang mengejutkanku. Tapi aku juga punya kejutan untuk kalian"

"Apa kalian tak tahu, alasanku menyamar menjadi Moon. Tak cuma untuk mengkambing hitamkan dia untuk balas dendam. Tetapi ada maksud lain" lanjut Dallen, ia tak terlihat takut sekarang. Ia seperti melihat kemenangannya sudah didepan mata.

"Aku tahu kalian akan bertindak cepat dan menemukanku disini. Kau bilang hanya aku yang tahu rupa Moon? Kau salah. Aku sengaja memancing kalian kemari"

Tiba-tiba datang 4 orang pria dari ruang belakang. Mereka menyeringai dengan membawa pisau ditangan mereka masing-masing. Mereka adalah teman Dallen, siap untuk membunuh Alex dan Moon.

Alex dan Moon beradu pandang, tidak ada sedikitpun raut wajah takut yang terlihat. Mereka seperti sudah tahu ini akan terjadi. "Aktingmu tadi memang bagus. Tapi kesalahan kalian adalah kalian tidak menggunakan senjata jarak jauh" ucap Moon menekan suatu tombol di jam tangannya.

"Hah diam kau. Atau..."

"Atau kalianlah yang harusnya diam" sela seorang dari belakang mereka semua. 5 orang agent sudah berada dibelakang komplotan Dallen dengan menodongkan senjata api. Membuat keempat pria itu menyerah.Tak lain dengan Dallen, ia pun menyerah.

"Agent Moon, agent Alex, biar kami yang membawa mereka ke markas. Kalian bisa kembali juga sekarang" ucap salah satu agent

"Terima kasih agent six" kata Alex. Agent six mengangguk.

***

Alex kembali mengendarai mobilnya kembali kekantor. Keheningan mewarnai perjalanan kali ini. Alex menoleh ke arah Moon yang tertidur di sampingnya. Sejak tadi Moon sudah ketiduran di mobil. Ia tersenyum melihat wajah damai Moon. Alex merasakan desiran aneh didadanya saat didekat gadis itu.

Tak lama kemudian Moon membuka matanya perlahan. Ia merutuki dirinya sendiri setelah menyadari kalau baru saja ketiduran. "Sudah berapa lama aku tertidur?" Tanya Moon pada Alex yang masih fokus menyetir.

"Tidak lama, mungkin hanya 10 menit. Tak apa. Kau pasti lelah" jawab Alex

Setalah sampai dikantor mereka tidak menerima misi seperti biasa karena untuk hari ini para agent hanya bekerja selama setengah hari.

Haiii>•<
Makasih yang udah baca
Gaje ga sii? Yasudah lah ya Wkwk
Happy reading and see you..

MoonlightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang