16. Berubah

1.1K 199 17
                                    

"Aku mau ke supermarket beli bahan makanan kamu mau ikut?" tawar Winona ke Altario

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku mau ke supermarket beli bahan makanan kamu mau ikut?" tawar Winona ke Altario.

Altario menggeleng "Nggak, aku masih ada kerjaan."

Winona mendekat ke arah Altario lalu menumpukan dagunya di bahu Altario yang sedang duduk di sofa, tangan Winona juga memeluk Al "Kamu kelihatan lagi banyak pikiran? Ada masalah?" tanya Winona

Altario menggeleng sambil tersenyum tipis "Nggak ada apa-apa sayang, aku kayaknya agak kecapean aja, kamu pergi aja aku baik-baik aja kok," ucap Altario sambil mengelus lembut surai rambut Winona.

Winona mengangguk lalu ia ijin pergi keluar "Yaudah aku pergi dulu ya," Winona memberikan kecupan di pipi Altario,  Winona merasa aneh dengan Al dari kemarin, Al jadi lebih diam dan terlihat banyak pikiran.

Selepas Winona pergi tidak ada banyak hal yang di lakukan Al, dia hanya termenung di Apartemen sambil menatap kosong kearah laptopnya, sebenernya tidak ada pekerjaan yang akan Altario kerjakan sekarang, hanya saja ia memang tidak ingin pergi saja makanya ia mencari alasan.

Jujur saya permintaan sang Opa masih membekas di kepalanya, dia masih terlalu bingung kenapa Opanya segitu ingin dia menikahi Winona, apa ini karena hubungan persahabatan Opanya dengan Sandi Salim—kakek winona—atau memang ada hal lain yang melatarbelakanginya, sebelumnya Opa nya bahkan tidak pernah tertarik dengan kehidupan percintaan cucu-cucunya, dia bahkan tidak pernah membatasi harus seperti apa para cucunya mendapatkan pasangan, tapi kenapa tiba-tiba Altario di bebankan dengan sebuah pernikahan?

Altario berpikir jika Sandi Salim yang meminta Opa nya tentang pernikahan ini, tapi jika di pikir kembali agaknya kurang masuk akal, hubungan Sandi Salim dan Winona jelas sudah memburuk sejak beberapa waktu lalu, Sandi Salim bahkan terang-terangan mencabut dukungannya terhadap Winona, Winona juga sudah hampir sebulan ini pindah secara permanen ke apartemen biarpun sempat tidak di ijinkan oleh sang nenek tapi akhirnya Winona berhasil keluar juga biarpun sang nenek setengah hati mengijinkannya keluar dari rumah, bukan kah aneh jika Sandi Salim yang meminta perjodohan ini? Penikahan ini jelas akan menguatkan sisi Winona, ini jelas akan bertentangan dengan niat Sandi Salim yang ingin melemahkan Winona, tapi tanpa pernikahan pun Altario juga tidak akan membiarkan Winona menjadi lemah.

Altario mengambil ponselnya lalu menekan kontak sekretaris Opanya "Halo Pak, tolong bilang ke Opa kalo saya mau menghadap Opa siang ini, ada yang mau saya bicarakan ke Opa."

"Baik Tuan Muda."

Altario meletakan kembali ponselnya, lalu bersiap untuk menemui Opanya, semua terasa abu-abu Altario ingin semua terlihat jelas, biarpun pernikahan tidak ada dalam rencana hidupnya tapi jika ada alasan yang jelas mungkin saja bisa altario pertimbangkan, meskipun dia sendiri tidak yakin.

***
"Jadi? Kamu sudah punya keputusan?" tanya Darmadi hartono saat Altario menghadap ke ruanganya.

"Boleh Altario tau alasan sebenarnya kenapa Opa dan Oma kekeh minta Al menikahi Winona?" Altario duduk sambil menatap serius kearah sang Opa, dia benar-benar ingin tau apa alasannya, Al mencintai Winona semua orang tau itu, Altario juga gak akan mengelak dengan fakta itu, Altario bahkan akan melakukan apapun untuk Winona jika Winona minta, tapi menikah? itu hal yang sulit, Altario punya ketakutan tersendiri tentang penikahan.

The HeirsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang