22. Menjadi Papi

2.4K 242 41
                                    

Pagi-pagi sekali Altario sudah berada didepan rumah Winona dengan banyak sekali tentengan di tangannya yang berisi beraneka ragam mainan yang Altario pilih sendiri untuk anaknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Pagi-pagi sekali Altario sudah berada didepan rumah Winona dengan banyak sekali tentengan di tangannya yang berisi beraneka ragam mainan yang Altario pilih sendiri untuk anaknya.

"Seriously kak? ini masih jam 6 pagi lho," Winona menatap heran kearah Altario yang sedang memasang senyum lebarnya ketika dibukakan pintu.

"Anak aku mana?" tanya Al dengan sangat antusias yang membuat Winona geleng kepala, gadis itu lalu mempersilakan Altario masuk.

"Kamu tau ini masih pagi banget dan Nael pun masih tidur pules diatas," ucap Winona melipat tangan sambil melihat kearah Altario yang sudah duduk nyaman di sofa tanpa memperdulikan raut heran Winona.

"Lah Pak Altario ngapain pagi-pagi udah disini?" giliran Winaya yang heran melihat keberadaan Altario dirumah Winona, Winaya menginap di rumah Winona tadi malam karena terlalu malam jika ia memaksakan pulang ke apartemen.

"Mau ketemu Nael dong," jawab Altario santai sambil menyandarkan diri kesofa.

"Sepagi ini?"

"Lebih cepat lebih baik, kamu ini bawel banget deh Nay."

Winaya mendegus, "Kak pikir-pikir lagi deh kalo mau balikan sama dia," bisik Naya kepada Winona yang masih bisa terdengar oleh Al, Al melotot mendengar itu, "Heh, jangan mempengaruhi Winona ya kamu Nay."

Winona terkekeh rasanya seperti kembali ke masa lalu ketika melihat perdebatan Altario dan Winaya, "Udah sarapan belum Kak?" tanya Winona kepada Altario

Altario mengeleng, "Belum hehehe, numpang sarapan dong Non."

"Kebiasaan." setelah itu Winona langsung menuju ke dapur bersih yang tidak jauh dari ruang tengah, Altario mengikuti Winona karena malas menunggu sendirian di ruang tengah.

Winaya juga ikut membantu Winona menyiapkan bahan masakan, Winona belum sempat mencari pembantu karena ia baru banget pindah, jadi semua Winona lakukan sendiri, terkadang juga Winaya ikut membantu, hubungan Naya dan Nona tidak lagi sebatas bos dan asisten tapi Naya sudah seperti adik bagi Winona, loyalitas Winaya sangat Winona acungin jempol, Winona tidak bisa membayangkan jika tidak ada Naya yang membantunya mungkin semua pekerjaannya akan keteteran begitu saja.

"Nasi goreng gak papa?" tanya Winona pada Altario, Winona tidak bisa memasak yang terlalu ribet pagi-pagi.  Winona ingin memastikan jika Altario cocok atau tidak dengan menu masakannya pagi ini.

Sambil tersenyum Altario mengangguk "Apapun yang kamu masak, aku pasti makan."

Winona membalas senyuman Al "Oke." ucap Winona sambil melanjutkan kegiatannya memotong sayuran untuk campuran nasi gorengnya.

Sedari tadi Winaya mencuri pandang kearah Winona dan Altario, ada tension yang menurut Naya aneh, mereka berdua terlihat seperti pasangan kasmaran, semakin aneh bagi Naya karena dalam waktu semalam saja terjadi perubahan besar seperti ini.

The HeirsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang