2. Di Malam Pesta

2.5K 327 63
                                    

Sebelum baca jangan lupa klik dulu bintangnya ya

Sebelum baca jangan lupa klik dulu bintangnya ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

WINONA

"Why Altario why, kenapa harus Altario Nao, kenapa gue harus berurusan again and over again sama manusia bernama Altario."

"Nao, nggak bisa apa minta Mario buat tetep handle projek ini?" pintaku memelas pada Naora, tapi Naora hanya menggeleng sambil berjalan cuek menuju sofa.

Aku dan Altario bukan kombinasi yang bagus untuk menjalin sebuah kerjasama, semua orang tau ini, kita sama-sama keras kepala dan nggak mau mengalah, tapi pagi ini sekretaris Mario menghubungi Naora dan bilang bahwa projek yang sedang aku kerjakan bersama Mario sekarang ini, untuk seterusnya akan di lanjutkan oleh Altario, katanya dari awal projek ini memang untuk Altario dan Mario hanya mengantika sementara, tapi kenapa hal ini tidak di jelaskan sejak awal? rasanya benar-benar kesal bukan main.

"Udahlah Win, gak ada bedanya juga kerjasama sama Mario atau Altario, lo juga nggak bisa protes atau mundur karena projek ini sudah setengah jalan," Kata Naora sambil menatap malah kearahku

Aku memijat keningku yang terasa pening, kenyataan bahwa aku memang tidak bisa mundur dari proyek ini membuat kepalaku tambah pusing, sebelumnya biar tak jelaskan dulu proyek apa yang sedang aku kerjakan bersama si brengsek Altario.

Jadi, Projek yang sedang aku kerjakan adalah projek persahabatan antara Salim Grup dan Hartono Grup, Kakek ku, Sandi Salim dan Darmadi Hartono sudah bersahabat sejak mereka kuliah, hubungan mereka cukup erat sampai sekarang, dan tercetuslah ide membuat sebuah hotel bersama tanda persahabatan mereka, yang akan di namai SH Hotel.

Kakek bahkan membuat kompetisi lagi diantara para cucu-cucunya untuk membuat proposal konsep paling menarik dan paling menguntungkan tentu saja, yang mana, yang paling menarik dan paling menguntungkan menurut kakek ku itu, akan di beri tanggung jawab untuk menghandle projek ini, dan aku tentu saja nggak mau melewatkan hal ini begitu saja, bisa bekerja sama dengan Hartono Grup ini seperti tangkapan besar untuk ku, selain menambah koneksi untuk bisnisku nanti, projek ini juga akan menjadi batu loncatan besar untuk ku.

Tapi sayang seribu sayang, aku harus dipasangkan dengan Altario diprojek ini, sebenernya ini wajar-wajar saja dan aku harusnya juga gak perlu kaget jika Altario akan bergabung mengantikan Mario, karena saat ini Altario menjabat sebagai Chief Executive Officer di PT Hartono Land Tbk, salah satu anak perusahaan teratas Hartono Grup yang bergerak di bidang Properti, tetapi tetap saja kenapa lagi-lagi harus Altario?

"Udah Win terima kenyataan aja, kalo untuk beberapa bulan kedepan lo dan Altario akan terus bertemu dan berhubungan, dah gue mau lanjut kerja," aku menatap sebal kearah Naora yang sedang berjalan keluar dari ruanganku.

Altario Hartono

Hai Cantik, see you tonight.

Aku memijit keningku agak keras ketika melihat pesan dari Altario muncul, mau apa lagi manusia ini, gak cukup apa membuatku seharian ini sakit kepala. Bodo amat gak bakal gue bales.

The HeirsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang