Winona dan segala drama hidupnya.
menjadi dirinya harusnya mudah bukan? menjadi cucu perempuan satu-satunya di keluarga powerfull di Indonesia, materi yang berlimpah, ia bisa mendapatkan semuanya hanya dengan menunjuk.
tapi ternyata tidak semudah...
Sebelum baca seperti biasa klik bintangnya dulu bestie
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Winona Salim
Altarioooo! Enak banget ya di semarang lama banget!
Winona Salim
Udah hampir seminggu gue ngerjain ini itu sendiri!
Winona Salim
PULANG GAK LO!
Rentetan pesan marah-marah Winona masuk ke ponsel Altario, Altario memang sudah hampir seminggu berada disemarang, alasan ia masih disini karena Althaf belum berhasil ia bujuk untuk kembali ke rumah, tapi Al juga gak sertamerta meninggalkan pekerjaanya, di semarang ia juga mengunjungi beberapa pengerajin furnitur kayu untuk melihat-lihat apakah ada cocok dengan konsep hotel yang mau Opanya.
ToWinona Salim
Pagi-pagi udah marah-marah aja sih Non.
ToWinona Salim
Gak bisa pulang sekarang, urusan di Semarang belum selesai Nona.
ToWinona Salim
Oh ya gue udah nemu tempat funitur yang cocok sama konsep hotel, udah di acc sama Opa dan Kakek juga.
Winona Salim
Gue marah karena lo di Semarang lama banget ya, nyari tempat funitur doang gak mungkin sampe seminggu!
Winona Salim
Pasti ada something kan yang kalian sembunyiin, nggak mungkin urusan pekerjaan tapi kak Jendra sama Haikal ikut sampe seminggu gini.
ToWinona Salim
Nggak ada yang nyembunyiin apa apa Non.
Winona Salim
Oke kalo gitu sekarang jemput gue di bandara!
Altario mengernyit bingung, apa maksudnya dia kan sedang di Semarang mana bisa menjemput Winona di Jakarta kan?
ToWinona Salim
Kan gue di Semarang Non, yakali jemput lo di Jakarta.
Winona Salim
Siapa bilang gue di Jakarta?
Winona Salim
Gue di Semarang! Jadi sekarang cepetan Jemput gue di Bandara
Altario melotot, lalu buru-buru mengambil kunci mobil milik Althaf untuk menjemput Winona, tanpa berpamitan Altario melewati Jendra, Althaf, dan Haikal yang sedang mengobrol di teras, mereka menatap bingung ke arah Altario yang terburu-buru itu.