Winona dan segala drama hidupnya.
menjadi dirinya harusnya mudah bukan? menjadi cucu perempuan satu-satunya di keluarga powerfull di Indonesia, materi yang berlimpah, ia bisa mendapatkan semuanya hanya dengan menunjuk.
tapi ternyata tidak semudah...
Jangan lupa klik bintangnya dulu bestie sebelum baca...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
***
Ketika Winona bertanya apa Altario sadar tentang situasi mereka saat ini, atau hubungan mereka saat ini, jawabannya Altario tentu paham, dia sangat paham tentang apa yang dia jalani sekarang, dia juga sangat paham bagaimana arti Winona di hidupnya.
Winona dan Altario sudah saling mengenal sejak kecil, dari kecil Altario sudah terbiasa dengan tugas 'menjaga' Winona, biarpun dulu gadis itu tidak pernah melihatnya karena Winona lebih dekat dengan 'dia' seseorang yang malas Altario ingat dan sebut namanya tapi Altario tetap mencoba menjaga Winona dari belakang.
Ia dan Winona berbeda dua tahun, dulu ia ingat sekali ketika Winona kehilangan orang tuanya di usia 17 tahun gadis itu berubah menjadi gadis yang sangat tertutup dan kehilangan senyum cerianya, saat itu Altario yang berusia 19 tahun harusnya pergi ke luar negeri untuk kuliah, tapi dia membatalkan rencana kuliahnya di luar negeri dan memilih tetap di samping gadis itu sampai Winona bisa lepas dari kesedihannya.
Altario yang awalnya hanya ingin menjaga Winona dari jauh akhirnya memilih mendekat kepada gadis itu karena tidak tahan dengan raut sedih di wajah Winona, Altario mulai membuat dirinya menjadi sosok yang suka menggoda Winona, dan bertingkah menyebalkan di depan Winona agar gadis itu bisa meluapkan emosinya, dan hal itu berhasil.
Altario berhasil membuat Winona tersenyum, tertawa, kesal, dan lain-lain, hal itu tentu saja hal baik bagi Altario, karena Winona tidak lagi memendam emosinya seorang diri, dan sejak saat itu sosok Altario di mata Winona juga berubah, mulanya Winona melihat Altario sebagai sosok yang dia dan cuek, berubah menjadi sosok yang menyebalkan tapi juga...hangat, andai saat itu Winona jatuh cinta ke Altario dan bukan ke 'dia' pasti sekarang semua menjadi jauh lebih mudah.
***
"Muka lo kusut banget kayak nanggung utang negara Al," celetuk Haikal yang menyadarkan Altario dari lamunannya.
"Utang negara ngapain gue pikirin, presiden juga bukan," Altario menjawab sambil menyesap wine miliknya.
Altario sedang berkumpul dengan para sahabatnya, ada Jenandra, Haikal, dan juga Rangga, harusnya ada Mario juga, tapi pria itu tiba-tiba membatalkan janji karena ada hal yang harus di urus, Mario akhir-akhir ini memang super sibuk, sepertinya kakeknya sedang memberi ujian yang lumayan memberatkan bagi Mario.
"Projek hotel udah sampai mana Al?" tanya Haikal, Haikal Hartono salah satu sepupu Altario yang juga menjadi sahabat dekatnya.
"80% gedung udah berdiri kokoh tinggal interior yang agak susah nih, direvisi mulu sama Opa," keluh Altario
"Lo sama Winona udah akur nih?" Jenandra membuka suara setelah dari tadi hanya menyimak percakapan Altario dan Haikal.
"Akur apaan, itu Winona tiap minggu minta diresepin obat sakit kepala terus katanya gara-gara Al," celetuk Rangga, Rangga merupakan sahabat dekat Altario sekaligus Dokter pribadi Winona.