Chapter 12 - Mengembangkan Potensi

6 2 0
                                    

Saat ini, mereka semua sedang duduk beristirahat setelah berlatih cukup lama sampai berkeringat.

"Ah, aku capek sekali!" Bara nampak kelelahan.

"Sepertinya kita berlatih cukup keras belakangan ini," ujar Dakka.

"Ya, kau benar," sahut Kariz.

"Hei, Wan." Shinki memanggil. "Semenjak bertarung dengan kakakku, kau berlatih dengan kami hanya sekali saat itu. Setelahnya, kau tidak pernah berlatih kembali."

"Itu benar. Kau hanya melihat kami berlatih saja," ujar Azuka. "Apa kau tidak akan berlatih?"

Wan tersenyum sembari memegangi kepalanya, "Eum, sejujurnya, aku sedang malas. Tapi tenang saja, aku pasti akan mempersiapkan diri, kok."

"Baguslah kalau begitu," ucap Shinki.

Mereka semua duduk berkumpul di atas permukaan rumput.

"Oh, ya. Setelah beberapa hari melihat kalian berlatih, sebenarnya aku penasaran dengan kekuatan kalian," lontar Wan.

"Memangnya kenapa, Wan?" tanya Bara.

Wan menatap, "Apa selama latihan ini kalian sudah mengeluarkan seluruh kekuatan kalian?"

Mereka langsung terdiam heran mendengar pertanyaan Wan yang seolah menyinggung.

Azuka melirik, "Wan, apa maksudmu?"

"Memangnya kami tidak terlihat mengeluarkan seluruh kekuatan kami?" ujar Bara.

"Jadi maksudmu, kami tidak serius, begitu?!" Kariz sewot.

"Tidak, tidak, bukan begitu!" Wan melambai-lambai kedua tangannya karena kaget melihat respon mereka. "Aku berbicara tentang kekuatan sihir kalian, bukan diri kalian!"

"Terus, maksudmu itu apa?" tanya Shinki.

Wan melipatkan kedua tangannya, "Setelah melihat kalian berlatih aku jadi tahu. Maka dari itu, biar kukatakan...," Wan menatap yakin, "selama latihan ini, kalian tidak pernah mengeluarkan potensi kekuatan sihir kalian masing-masing. Justru, aku malah curiga di antara kalian ada yang berusaha menyembunyikan kekuatannya."

"Mengeluarkan potensi kekuatan sihir? Apa itu?" Bara nampak kebingungan.

"Yang benar saja! Justru aku sudah mengerahkan seluruh kekuatanku!" teriak Kariz.

"Ya, kau benar, Wan." Shinki tiba-tiba memotong. Ia melipat kedua tangannya, "Aku tidak sepenuhnya mengeluarkan semua kekuatanku. Aku berencana menggunakannya untuk nanti."

Kariz, Bara, dan Dakka sedikit terkejut mendengar ucapan Shinki tersebut.

"Eh, apa itu benar?" Bara seakan tak percaya.

"Jadi, kau memang belum mengeluarkan semua kekuatanmu? Berarti," Kariz melirik Azuka, "Pangeran Azuka juga..."

Azuka hanya tersenyum, "Maaf, ya, Kariz. Senjata rahasia memang harus disimpan untuk akhir pertarungan. Benar, bukan?"

Kariz nampak seakan tak percaya.

"Lagi pula, mana mungkin aku mengeluarkan seluruh kekuatanku dalam latihan ini. Kita semua akan mengikuti Pertarungan Duel. Ada kemungkinan kita akan menjadi lawan," papar Shinki.

Shinki melirik Kariz, "Justru, aku berpikir kalian juga bakal menyembunyikan kekuatan kalian untuk Pertarungan Duel nanti."

"Hah, mana mungkin aku punya hal semacam itu," gerutu Kariz.

"Tapi Wan," Azuka tiba-tiba menyela, "kenapa kau bisa tahu kami sedang menyembunyikan kekuatan?"

Wan menghela napas, "Pangeran Azuka, kau itu mempunyai tiga Sihir Elemen. Kau juga seorang bangsawan, Mana mu sudah pasti sangat besar. Mana mungkin kekuatanmu hanya sebatas itu saja. Dan juga, menurutku kau itu terlalu terfokus menggunakan Sihir Elemen Apimu dibanding dengan kedua sihirmu yang lain."

Reincarnation Of The CreatorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang