Chapter 17 - Lawan Duel Yang Sulit

5 2 0
                                    

Seperti biasa, Yorik mengarahkan kedua tangannya ke atas lalu muncul sebuah layar proyeksi besar yang menampilkan hasil undian pembagian lawan duel para murid.

Para murid langsung memperhatikan layar proyeksi tersebut untuk melihat siapa lawan mereka masing-masing.

"Sepertinya lawan duel ku kali ini masih dengan murid kelas lain," papar Azuka.

"Aku juga sama," sahut Shinki. "Karena peserta masih banyak, kemungkinannya kecil untuk melawan teman sekelas."

Shinki menoleh ke samping kiri, "Hei, bagaimana dengan kalian?"

Wan tersenyum, "Sepertinya hari ini aku sedikit beruntung."

"Ah, lawan duel ku murid Kelas A," Bara mengeluh.

Sementara itu, Dakka dan Kariz hanya terdiam berdiri menatap layar proyeksi tersebut.

Shinki pun berteriak, "Oi, kalian berdua! Siapa lawan kalian?"

"Ah, buruk. Benar-benar buruk," gumam Kariz.

"Sepertinya perjuanganku sudah cukup sampai di sini," gumam Dakka.

Kariz dan Dakka bergumam pelan sampai tak terdengar oleh Shinki dan yang lain.

"Kariz? Dakka?" Azuka melirik heran.

Kariz menoleh, "Oh, Pangeran Azuka," sahut Kariz pelan. "Kau boleh melihatnya sendiri." Kariz lalu menunjuk layar proyeksi. "Itu. Yang ada di bagan kiri tengah."

Sambil menunjuk layar proyeksi, Kariz memberitahukan siapa lawan duel nya.

Azuka pun menyipitkan matanya dan mulai mencari.

Dan...

Kariz (Class S) V Ravi (Class S)

"Eh, Ravi?!" Azuka terkejut.

"Pangeran Azuka, saya tadi sebenarnya ingin memberitahu anda," cakap Ravi.

"O-Oh, begitu, ya."

"Azuka, lawan duel Dakka juga ternyata melawan teman sekelas," lontar Shinki. "Dia akan bertarung setelah Kariz."

"Benarkah?"

Azuka pun kembali melihat layar proyeksi.

Kariz (Class S) V Ravi (Class S)

Dakka Byan (Class S) V Jerry Fabron (Class S)

"Hm, bagaimana, ya, mengatakannya? Menurutku Jerry itu cukup kuat," ujar Azuka.

"Ya, kalau itu aku sudah tahu, Pangeran Azuka," balas Dakka dengan wajah termenung.

Kariz kemudian menepuk bahu Dakka.

"Tak apa, Dakka, santai saja. Lagi pula, ini bukanlah akhir dari segalanya." Kariz coba menyemangati. "Sekarang, mari kerahkan semua kekuatan kita untuk melawan mereka. Menurutku, melawan mereka berdua tidak terlalu buruk. Ini kesempatan bagus untuk menunjukkan hasil latihan kita selama ini. Lebih baik mencoba daripada tidak sama sekali, bukan?"

Dakka mengangkat wajahnya yang berubah menjadi optimis, "Ya. Kau benar, Kariz."

Dengan percaya dirinya, Kariz kemudian menunjuk Ravi, "Ravi, aku akan mengalahkanmu! Jadi bersiaplah!"

Ravi hanya tersenyum, "Aku akan menantikan itu, Kariz."

Sementara itu, Yorik sudah bersiap untuk memulai Pertarungan Duel.

Reincarnation Of The CreatorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang