Chapter 30 - Pertarungan Penentuan

6 1 0
                                    

Sekumpulan bola api terus berjatuhan ke arena pertarungan. Suaranya meledak-ledak seperti sedang dibombardir oleh bom.

Dengan tatapan matanya yang tajam, Shinki terus melancarkan serangannya tanpa henti.

Kariz yang melihat itu pun berkomentar, "Shinki benar-benar tidak ada ampun. Dia bahkan langsung mengeluarkan serangan terkuatnya."

"Kau benar. Tapi entah kenapa," Bara mencoba menerka, "aku merasa ada yang aneh dengan Shinki saat ini."

"Aneh? Aneh apanya?" Dakka heran.

"Entahlah. Aku juga tidak terlalu tahu. Aku hanya menduga saja."

"Aku merasa kalau Shinki saat ini bertarung dengan kondisi sembari memikirkan banyak hal. Seperti ada sesuatu yang membebani pikirannya. Apalagi setelah Pangeran Azuka dikalahkan oleh Ken."

"Kalian lihat saja. Dari caranya bertarung pun, Shinki tidak seperti biasanya. Shinki seperti orang yang tidak sabaran. Aku rasa pikirannya saat ini sedang kacau."

"Memang benar. Cara menyerang Shinki pun nampak terlihat brutal dan tanpa kompromi," ujar Jerry. "Aku tahu kalau Ravi punya kemampuan untuk mengubah tubuhnya menjadi air. Daripada itu, apa Ravi akan baik-baik saja di sana?"

Untuk saat ini, semua yang dikatakan oleh Bara mungkin ada benarnya.

Sebelum pertarungan ini dimulai, Shinki sudah berekspresi serius sejak awal. Dan saat pertarungan dimulai, Shinki bahkan langsung menyerang habis-habisan.

Saat sedang melancarkan serangan pun ekspresi wajahnya nampak seperti orang yang tengah kesal.

Serangan yang ia lancarkan juga jauh lebih kuat dan lebih cepat. Serangan ini mungkin terlihat sama seperti sebelumnya namun apabila kondisi ini digambarkan, akan terlihat jauh perbedaannya.

Serangan yang Shinki lancarkan saat ini terlihat membabi buta. Sekumpulan bola api terus berjatuhan dengan sangat cepat tanpa henti. Suara ledakan beruntunnya terdengar sangat keras. Suasananya sangat campur aduk dan begitu ricuh. Shinki seperti berniat menghancurkan arena pertarungan itu sendiri.

Setelah hampir satu menit serangan terus dilancarkan, serangan pun akhirnya dihentikan sejenak.

Arena pertarungan kini dipenuhi oleh kepulan asap yang begitu tebal.

Dari atas, Shinki terlihat fokus memandangi kepulan asap tebal yang menyelimuti arena pertarungan itu. Raut wajahnya seakan ingin tahu apa yang terjadi di balik kepulan asap tebal itu.

Di sisi lain, Ravi seperti hilang begitu saja. Ia juga seperti tidak merespon apapun saat serangan tersebut terjadi. Arena pertarungan seakan hening tanpa orang.

Namun tiba-tiba...

Zdorr...

Sayap api bagian kiri milik Shinki tiba-tiba meledak dan hancur begitu saja. Raut wajahnya langsung panik bukan main.

Shinki yang kehilangan keseimbangannya pun langsung jatuh ke bawah seperti burung yang ditembak jatuh.

Shinki jatuh terkapar ke tanah dengan cukup keras.

Tak butuh waktu lama, Shinki pun langsung berusaha membangunkan dirinya dengan wajah seperti orang yang sedang meringis kesakitan. Ia seperti tak menyangka kalau dirinya bakal jatuh sampai seperti itu.

Shinki meringis keheranan, "Apa yang sebenarnya terjadi?"

Di depan, kepulan asap tebal tadi nampaknya mulai menghilang.

Namun di sana, terlihat juga siluet sesosok orang tengah berdiri di antara kepulan asap tebal itu.

Dan saat kepulan asap tebal itu benar-benar menghilang sepenuhnya, Ravi tiba-tiba terlihat di sana. Sesosok orang yang tengah berdiri di antara kepulan asap tebal itu ternyata adalah Ravi. Ravi juga terlihat baik-baik saja dan tidak ada luka sedikitpun di tubuhnya.

Reincarnation Of The CreatorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang