Chapter 16 - Terlalu Cepat

8 2 0
                                    

Hari ini, sudah hampir 50 pertarungan telah dilakukan. Yang kalah harus tersingkir sementara sang pemenang akan melaju ke babak berikutnya.

Sampai saat ini, hampir semua murid Kelas S berhasil melaju ke babak berikutnya. Dan kini, Shinki dan Azuka sedang duduk di bangku penonton.

"Sepertinya hampir semua teman kita sudah bertarung dan melaju ke babak berikutnya," tutur Azuka.

"Ya, kau benar, Azuka," balas Shinki.

"Dan sepertinya, ini akan menjadi pertarungan terakhir untuk hari ini," sambung Azuka.

Dan sekarang adalah pertarungan terakhir untuk hari ini.

"Selanjutnya, untuk pertarungan terakhir hari ini, Ken dari Kelas S melawan Virgi dari Kelas S!"

Mereka berdua datang dan berjalan ke tengah arena pertarungan dari arah yang berlawanan. Mereka berdua pun saling berhadapan.

"Oh, jadi orang yang bernama Ken itu dia orangnya," lontar Rena.

"Memangnya ada apa, Rena?" Ruze bertanya.

"Aku penasaran dengan gaya bertarungnya," balas Rena.

Eliza melipatkan kedua tangannya, "Pengguna pedang, ya."

"Ken. Murid dengan nilai terbaik tahun ini," cetus Chizu.

"Padahal kukira murid terbaik tahun ini bakal Pangeran Azuka, kalau tidak Shinki," papar Akka.

"Itu tidak penting." Hirata menyela. "Yang lebih penting, kita lihat seperti apa kekuatannya."

"Mulai!"

Yorik memulai pertarungan.

Virgi merapalkan mantra sihirnya,

"Thread Magic : Magic Doll Creation!"

Tercipta sebuah boneka sihir yang menyerupai ksatria berzirah dengan menggenggam pedang.

Sementara itu, Ken sudah bersiap dengan pedangnya.

Kemudian, boneka sihir tersebut langsung terbang ke arah Ken seraya mengayunkan pedangnya. Ken menahan ayunan pedang boneka sihir itu dan kini bilah pedang mereka saling beradu.

Setelah itu, mereka pun bertarung saling mengayunkan pedangnya masing-masing. Suara kedua bilah pedang yang terus saling beradu terdengar sepanjang pertarungan.

Layaknya seorang ksatria, boneka sihir itu dapat mengimbangi kemampuan berpedang Ken. Ken seperti sedang melawan manusia sungguhan. Ayunan pedang mereka bertambah cepat seiring berjalannya waktu.

Virgi nampak mengendalikan boneka sihirnya itu dengan pergerakkan jari-jemarinya. Ia cukup lihai dalam mengendalikan boneka sihirnya itu.

Ken dan boneka sihir milik Virgi masih terus bertarung. Lalu, Ken melompat mundur dan menjauh dari boneka sihir tersebut.

Dari sana, Ken berdiri diam seraya mengamati boneka sihir yang berada di hadapannya itu secara seksama.

Tak lama kemudian, Ken pun berlari ke arah boneka sihir tersebut. Saat Ken sampai di hadapan boneka sihir tersebut, boneka sihir tersebut langsung menebaskan pedangnya secara vertikal ke arah Ken.

Tetapi, tebasan boneka sihir tersebut meleset karena Ken melompat maju dengan gerakan memutar akrobatik ke bagian punggung boneka tersebut sambil melakukan gerakan menebas.

Ken pun kembali menginjakkan kakinya ke permukaan. Sementara itu, boneka sihir itu malah terdiam dan tidak bergerak sedikit pun. Tiba-tiba, boneka sihir itu seketika ambruk dan menghilang.

Virgi pun terkejut sebab Ken bisa menjatuhkan boneka sihirnya itu tanpa harus mengalahkannya secara langsung.

"Boneka sihir itu menghilang," gumam Akka.

Reincarnation Of The CreatorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang