Mereka semua mulai terdiam saat Jerry menyebutkan nama Ken. Suasana ruangan ikut menjadi hening. Dari sini, perbincangan di antara mereka akan mulai menjadi serius.
Jerry pun melanjutkan, "Jujur, mencapai babak Quarter Final saja sudah seperti sebuah keberuntungan bagiku."
"Keberuntungan?" Shinki menatap geram. "Apa maksudmu? Kau mencapai babak Quarter Final dan hampir mengalahkan Azuka dengan kekuatanmu sendiri. Apa kau sedang meremehkan dirimu sendiri?"
"Tidak, bukan begitu. Yang ingin aku bicarakan adalah tentang Pertarungan Duel ini. Sejujurnya," Jerry menundukkan wajahnya, "selama Pertarungan Duel ini berlangsung, lawan yang benar-benar sangat ingin kuhindari, adalah Ken. Aku... benar-benar tidak ingin bertemu dengannya."
Azuka melirik heran, "Jerry, memangnya apa yang membuatmu tidak ingin bertarung melawan Ken?"
Jerry terdiam sambil memejamkan kedua matanya. Ia kemudian membuka matanya dan menatap ke depan,
"Dalam Pertarungan Duel ini, lawan duel akan ditentukan secara acak. Misalnya saja, kalau aku bertemu dengan Ken di babak penyisihan, di saat itu juga aku akan langsung kalah."
"Kekuatan sihirku...," Jerry menundukkan wajahnya lagi, "benar-benar tidak mempan untuk melawannya."
Mereka seketika terkejut mendengarnya.
"Tunggu." Shinki menyanggah. "Apa maksudmu dengan tidak mempan? Apa Ken bisa menangkis kekuatan Sihir Besimu?"
"Oi, yang benar saja, Jerry?!" Kariz tiba-tiba menyosor. "Sihir yang bahkan hampir nyaris mengalahkan Pangeran Azuka, bisa ditangkis dengan mudah oleh Ken? Itu pasti tidak mungkin, lah!"
"Tapi," Dakka menyela, "mengingat dia juga bisa menebas ombak lumpurku tempo hari itu, sepertinya apa yang dikatakan Jerry terdengar masuk akal."
"Itu sudah beda lagi permasalahannya. Ini Sihir Besi, loh! Besi!" Kariz menggerutu.
Raut wajah mereka semua menjadi serius sejak pembicaraan ini dimulai.
Jerry meneruskan, "Saat Pertarungan Tim dulu, saat aku berada di dalam kubah air itu, aku dan Ken sempat bertarung waktu itu. Meski waktu itu aku dibantu oleh Sofia, kami berdua tetap kalah telak olehnya."
"Bahkan, dia nyaris tak melangkah sedikitpun dari tempatnya berdiri saat mengalahkan kami berdua."
Mereka lagi-lagi tersentak mendengarnya.
"Apa maksudnya itu?!" Shinki menggebrak meja sembari beranjak berdiri. "Ken mengalahkan kalian berdua hanya dengan berdiri diam? Jangan mengada-ngada!"
"Tapi begitulah kenyataannya," kekeh Jerry.
"Dia dengan mudah dapat menangkis semua seranganku. Bahkan dia tidak menggunakan Sihir Teleportasinya sama sekali."
"Jadi maksudmu, Ken bertarung hanya menggunakan pedangnya saja?" tanya Bara.
"Ya. Itu juga mengingatku. Melihat kemampuan berpedang Ken, aku jadi teringat sesuatu. Aku rasa, kemampuan berpedang Ken adalah teknik berpedang murni yang bisa menangkis serangan sihir."
"Teknik berpedang murni? Apa itu?" Bara bingung.
"Tunggu, Jerry." Azuka menyela. "Kalau memang seperti itu, bukankah Wan juga sempat melakukannya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Reincarnation Of The Creator
FantasyIni adalah cerita di mana semua orang akan mendapatkan perannya. Cerita di mana semua kebenaran yang tidak pernah diperlihatkan akan terungkap. Merekalah yang menentukan mana yang baik dan mana yang jahat. Tidak peduli siapapun tokoh utamanya. Merek...