Part 2

229 27 3
                                    

OFF POV
.
.
.

Rasanya sebentar lagi amarahku yg sudah kutahan hampir setengah jam akan meledak. Wajahku sudah sangat mengeras dan gigiku sudah sangat ngilu karena terus kutekan.

Sialannn,..
Hari baik yg aku bayangkan akan terjadi hari ini, malah menjadi hari yg sangat buruk. Dan ini semua karna si kurcaci sialan itu. Aku masih tidak bisa mencerna kejadian beberapa menit yg lalu dimana dia muncul secara tiba-tiba diruangan ini. Dan ditambah lagi setelah mendengar penjelasan dari phi natt yg mengatakan bahwa si brengsek itu akan ikut memerankan kai di dalam series ini. Rasanya aku ingin berdiri lalu memukul wajahnya yg sok polos itu.

Bagaimana bisa setelah semua kejadian itu, dia datang dan dengan mudahnya masuk lagi ke projek ini. Apa dia tidak punya malu, atau dia sudah lupa apa yg terjadi di masa lalu karena ulahnya. Sampai dia dengan santainya kembali dan mengharapkan peran lagi.

Saking kesalnya aku sampai tidak bisa memutar bola mataku untuk menatap ke arah phi nat yg masih menjelaskan beberapa hal. Fokusku terus kepada si kurcaci itu. Sampai ketika pandangan kami bertemu dan dia sempat tersenyum padaku.
Aku membalasnya, tapi tidak dengan senyuman. Aku membalasnya dengan lirikan yg menjijikan. Dan aku harap dia sadar dengan itu.

" baiklah, karena semuanya sudah selesai. Kita akan akhiri rapat hari ini. Dan sampai bertemu di lokasi syuting 2 minggu lagi. Jaga kesehatan kalian dan semoga projek ini berjalan dengan lancar " phi nat lalu menyalami semua orang. Dan ada beberapa sesi foto bersama sebelum kami bubar.

" phi natt, aku mohon undur diri duluan. Aku ada beberapa pekerjaan yg menunggu "... pamitku.
Sebenarnya aku sudah tidak punya kerjaan setelah ini. Tapi, aku memutuskan pergi duluan karena sudah tidak tahan berada di ruangan yg sama dengan si brengsek itu.

Dan setelah phi nutt mengijinkan aku langsung pergi, bersama dengan phi kwang. Aku menyuruh phi kwang mengantarku pulang. Karena aku ingin mengistrahatkan otakku dari kejadian barusan. Tapi tiba-tiba hp ku berdering,.,,

"Halo khap "
Aku ngengangkat telfon yg ternyata dari sahabatku, Tay tawan.

" oi peng, apa kau libur hari ini ? "

" tidak, aku ada pembacaan naskah tadi siang tapi sekarang sudah selesai. Ada apa ? "

"Ayo pergi ke bar malam ini.."

" oke, kalau begitu aku langsung ke condo mu saja. Aku malas untun pulang. Pinjamkan aku baju ". Jawabku lalu menutup telfon sepihak, tanpa menunggu tay menjawab.

Padahal aku sedang ingin mengurangi konsumsi alkoholku, tapi kupikir minum alkohol akan menjernihkan kembali otakku yg sejak tadi mulai sakit karena masih shock. Sialannn.... Moodku jadi sangat buruk. Dan itu semua lagi lagi karena si kurcaci sialan itu.

" ai off, apa kau tidak apa-apa ? "
Phi kwang akhirnya membuka mulut setelah diam sejak tadi kami keluar dari ruangan.

" menurup phi ? Apa aku akan baik-baik saja ? " jawabku dengan nada kesal.

" kurasa tidak "

" apa kau sudah tau kalau si brengsek itu kembali ? " aku melirik tajam ke arah phi kwang yg masih sibuk menyetir.

" ti... tidak " jawabnya terbata. Dan aku paham kalau dia berbohong. " katakan saja, aku hanya ingin tau. Aku bukan akan memarahimu phi ".

" emm... sebenarnya aku tau kalau dia akan kembali. Tapi... tapi sumpah aku tidak tau kalau dia akan ikut di series ini "
Suara phi kwang sedikit bergetas saat menjelaskan.

Langit milik Off jumpolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang