Part 6

172 23 1
                                    

.
.
.
Flashback 2 tahun yg lalu....

OFF POV

Setelah pertengkaranku dengan pho, aku langsung mengemasi semua barang-barangku dan meninggalkan rumah. Mae tadinya menahanku dan mencoba membujuk pho dengan menceritakan project series yg aku dapatkan itu. Tapi pho malah semakin murkah dan malah mengataiku sebagai figuran yg tidak akan pernah bisa menghasilkan apapun dengan pekerjaan sebagai aktor.

Mendengar cacian pho membuatku semakin kesal juga dan memutuskan pergi dari rumah pagi itu juga. aku menatap mae dari spion mobilku, mae menangis tapi dia tidak menahanku. mae hanya berkata padaku untuk tidak membenci pho, tapi perkataan pho terus berdengung di telingaku.

"aku akan membuktikan pada pho seberapa baik aku lewat series ini. aku akan membuat pho menyesal mengataiku seorang figuran " batinku.

akupun memutuskan kembali ke bangkok. Dan beberapa hari setelah pertengkaranku dengan pho, ternyata aku benar-benar menerima surat pemberhentian kontrak sewa condoku. Dan seperti yg pho katakan juga, dia benar-benar memblokir semua kartu kreditku.
" sial, ternyata kali ini bukan hanya gertakan ".

aku mencari hpku lalu langsung menekan panggilan ke nomor tay.

" ai tay, kau dimana ? "

" hemmm, ucapkan salam dulu. dan tidak perlu berteriak. aku menaruh hpku ditelinga, bukan dilututku. jadi aku pasti dengar " jawabnya terdengar kesal.

" maaf... tapi aku tidak punya waktu bercanda. kau dimana ? aku perlu bantuanmu "

" aku di condo, ada apa ? "

" aku kesana sekarang. aku akan numpang di condomu beberapa hari, aku bertengkar dengan pho dan dia memblokir semua kartuku juga menarik sewa condoku. kalau ada perempuanmu, usir dulu ...."

tanpa mendengar jawaban tay, aku langsung mematikan telfon. aku mengemasi barang-barang yg aku perlukan. lalu langsung bergegas ke condo tay. aku tidak butuh waktu lama untuk sampai ke condonya karna memang tidak begitu jauh dari condoku. sesampainya di parkiran tay sudah menungguku, karena aku menyuruhnya turun untuk membantuku membawa beberapa tas.

kami butuh 2 kali bolak balik untuk mengangkat semua barangku yg memang cukup banyak.

" sepertinya kali ini pho benar-benar serius " tay berjalan tepat di depanku dengan menenteng 2 goodiebag besar.

" aku juga tidak sangka pho benar-benar melakukan ini. waktu bertengkar dengannya dirumah beberapa hari yg lalu, kupikir ini masih gertakan seperti biasanya. tapi tadi pagi aku ternyata benar-benar menerima surat pemberhentian sewa " jelasku sambil menekan tombol lift.

" lalu bagaimana kau selanjutnya ? "

" bagaimana apanya ? ya aku akan tetap bertahan disini. bagaimana bisa aku menyerah begitu saja, sedangkan aku baru saja mendapatkan sebuah project series. kau sendiri tau tay, mimpiku menjadi aktor sangat besar. aku bersabar setahun lebih untuk kesempatan seperti ini, dan kalau aku menyerah begitu saja sekarang hanya karena gertakan pho. artinya semua pengorbanan dan kerja kerasku sia-sia " suaraku begitu nyaring terdengar didalam lift. untungnya hanya ada aku dan tay di dalam.

" tapi jum, aku belum menceritakan ini padamu "

aku menoleh ke arah tay ketika mendengar perkataannya yg terhenti. " apa ? "

" kau ingat kan waktu itu aku menelfonmu. sebenarnya ada yg ingin aku ceritakan "

aku menatap tay tajam. " katakan apa tay ? ".

" sebenarnya hari itu aku menelfonmu untuk memberitahu sesuatu yg aku dengar waktu aku ke kantor..."

" apa ? jika sekali lagi kau membuatku mengatakan apa, aku akan memukulmu tay " emosiku semakin naik.

Langit milik Off jumpolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang