Part 25

242 34 12
                                    

Gun mulai tersadar dengan apa yg sedang terjadi antara dia dan off. Ciuman yg tadinya dilakukan hanya untuk mengetes off, sekarang berubah menjadi ciuman panas yg dilakukan dengan nafsu. Bahkan gun bisa merasakan lidah off mulai menerobos masuk ke dalam mulutnya. Dan anehnya gun sulit untuk menolak.

Gun mencoba untuk menyudahi ciuman ini dengan sedikit mendorong tubuh off agar menjauh, tapi apa yg terjadi malah diluar nalar gun. Off menarik kedua tangannya dan menguncinya dibelakang dengan satu tangannya. Sedangkan tangan satu bergerak semakin menekan tengkuknya, membuat ciuman mereka menjadi semakin dalam.

"Eeuugggh..." satu desahan tanpa sadar keluar begitu saja dari mulut gun.

Sejak kapan desahan laki-laki terdengar semenggoda ini ditelingamu off....Kau memang brengsek. Batin off mengutuk dirinya sendiri.

Tanpa aba-aba, tanpa meminta persetujuan. Off mengangkat tubuh gun, menggendongnya ala bayi koala. Ia membawa tubuh mungil itu ke ranjang dan membaringkannya. Saat off tau gun mau bangun dan menghindarinya, off dengan cepat menahannya dengan cara menindih tubuh kecil gun. Lalu kembali melumat bibir gun, tapi kali ini gun benar-benar menolaknya dengan paksa memalingkan wajahnya.

"Phi off... a aku rasa ini sudah cukup" ucap gun terbata-bata, merasa agak ragu untuk bicara. gun menatap off, menatap ke manik matanya yg biasanya terlihat tajam dan tegas itu. Tapi kali ini manik mata itu berbeda menjadi melemah dan terlihat sayu. Raut wajahnya seperti ada kekecewaan, tapi gun tidak yakin kekecewaan seperti apa yg off rasakan sekarang. Gun mengulurkan kedua tangannya menyentuh pipi yg terlihat agak tirusan itu. Gun tidak tau apa lagi yg harus dia lakukan, tapi dengan begitu saja ia malah mendekatkan lagi wajah off dengan wajahnya. Hingga ciuman mereka berlanjut seperti keduanya mulai lupa diri.

Tuk...tuk...tuk

"Phi gun... sudah tidur ?" Pim mengetuk pintu. "Mau temani pim nonton film tidak ?" Teriak pim dari luar sekali lagi.

Gun belum menjawab, karena off langsung membungkam mulutnya dan menggeleng mengisyaratkan untuk menolak permintaan pim. Tapi gun langsung melepaskan tangan off dari mulutnya dan menjawab pim.

"Okey... phi akan turun sebentar lagi setelah menyiapkan baju ganti untuk phi off"

"Okey phii...." Teriak pim dari luar lalu terdengar suara langkah menuruni tangga.

"Phi off... pergilah mandi lalu istirahat. Aku mau menemani pim"

Gun bersyukur dalam hati karena bisa lolos dari situasi yg aneh antara dia dan off saat ini. Dengan cepat ia bangkit dari kasur hendak berjalan keluar kamar. Tapi off menahan tangannya.

"Siapkan pakaianku dulu gun..." ucap off yg kemudian ikut bangkit dari kasur lalu berjalan mendahului gun menuju kamar mandi.

Gun masih agak terkejut, tapi kemudian bergegas mencari pakaian untuk off lalu pergi menyusul pim keruang tv. Sedangkan dari kamar mandi, off bisa mendengar suara pintu yg tertutup. Artinya gun sudah keluar dari kamar.

"Shiaaa off... apa yg ada dalam pikiranmu. Apa yg kau lakukan tadi brengsekkk" gerutu off pada dirinya sendiri dibawah guyuran shower.

Sementara itu gun yg sudah duduk di depan tv, bahkan tidak benar-benar menyimak filmnya. Pikirannya ada ditempat lain saat ini.

"Mungkin phi off hanya sedang merindukan phi mook dan saat kami mencoba ciuman itu, dia sedang mengimajinasikan phi mook yg berciuman dengannya" batin gun.

""Tapi .... Kenapa dia melakukannya lagi dan bahkan memindahkanku ke kasur ?"

"Ahhh mungkin karena phi off sudah mulai bernapsu. Dia kan dulu badboy level maksimal, jadi mungkin tadi jiwa badboynya itu kumat... benar benar pasti begitu"

Langit milik Off jumpolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang