: : D E T A K : :
.
.
.HAPPY READING, LUVV
ANARA memasuki ruang inap yang ditempati oleh kekasihnya, Naka. Ia tersenyum tipis menyembunyikan kesedihan yang masih tertinggal dihatinya. Ada Jeffrey disana yang langsung menyapanya.
"Anara, silakan duduk, nak," ucap Jeffrey sembari mempersilahkan Anara duduk.
"Sebelumnya Ayah mau berterimakasih karena Anara selalu bersedia untuk menemani Naka dan juga bersedia mengantarkan Janar ke peristirahatan terakhirnya."
Anara tersenyum menanggapi ucapan Jeffrey, "Sama-sama, Yah. Ayah jangan sedih lagi ya. Janar udah bahagia diatas sana. Sekarang kita harus fokus untuk pemulihan Naka," balas gadis berambut panjang itu.
Jeffrey tersenyum tipis lalu tangan nya beralih untuk mengambil satu surat diatas meja, "Dari Janar, buat Anara katanya. Boleh dibuka nanti atau sekarang. Ayah titip Naka dulu ya. Ayah mau ke kantin rumah sakit sebentar, Anara mau nitip?" kata Jeffrey.
Anara menerima surat tersebut, "Ngga usah, Yah. Tadi Anara udah makan dirumah." Jeffrey mengangguk mendengar balasan gadis tersebut. Ia mengusap puncak kepala Anara sebelum keluar dari ruang inap.
Mata dengan bulu mata yang lentik itu menatap kearah Naka sekilas sebelum menghela nafas lalu membuka surat tersebut.
Anara mengusap air mata yang lolos terjatuh walaupun sudah mati-matian ia tahan,"Sampai jumpa, Janar. Aku akan selalu bersama Naka. Aku juga sayang kamu."
: : To Be Continue : :
-panggil Nda, jangan author. wandaafauziahh
Jangan lupa pantengin WATTPAD.NDAA di Instagram untuk info-info lainnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DETAK [TAMAT✓]
Fiksi PenggemarTentang 2 Arnawama yang berusaha saling utuh di kehidupan yang sebenarnya sudah terlanjur rapuh. Tentang cara si sulung-Janardana, untuk menunjukkan kasih sayangnya pada Nakala, saudara kembarnya. "Naka, jangan pernah merasa sepi. Detak ku selalu ad...