Saat malam harinya Qiara keluar dari kamarnya dan langsung mencari keberadaan nya Rendy. "Om," panggil Qiara
Rendy yang sedang sibuk di dapur langsung menghampiri Qiara. "Kenapa? Kamu sudah bangun?" tanyanya
"Iya, lagi ngapain sih? Kok baunya harum banget, ya," jawab Qiara
"Kamu duduk saja dulu di ruang makan nanti akan ku bawakan makanan yang kamu inginkan tadi siang." ucapnya yang langsung pergi lagi ke dapur
"Hah? Makanan yang aku pengen?" tanyanya pada diri sendiri
Tidak perlu pikir panjang Qiara langsung berjalan ke arah ruang makan dan duduk disana sambil menunggu Rendy. 'Jadi penasaran.' umpatnya dalam hati
Tiba-tiba Rendy datang dan dia juga sambil membawa ayam panggang yang diinginkan Qiara tadi siang. "Makanannya sudah jadi." ucap Rendy
"Wah, ayam panggang pantas saja baunya sangat menyengat ternyata masak ayam panggang," jawab Qiara
"Sebentar biar, Om siapkan dulu piringnya biar kamu bisa langsung makan," ucap Rendy sambil meletakkan piring di hadapannya Qiara
Qiara tersenyum bahagia baru kali ini, ia bisa merasakan rasa kasih sayang dari orang lain dan bisa menghidangkan makanan untuknya.
'Aku mimpi apa semalam bisa di layani seperti layaknya seorang anak.' umpatnya dalam hati
Rendy pun langsung memotong-motong ayamnya dan meletakkannya di piring Qiara. "Selamat makan," ucap Rendy
"Makasih, Om juga ikut makan bersamaku, ya biar aku ada temannya." ucap Qiara
Rendy hanya mengganguk setuju saja, kemudian dia mengambil piring dan memotong ayam untuk dirinya.
"Wah, rasanya enak banget bumbunya begitu sangat menyerap dan enak," ucap Qiara sambil mengacungkan jari jempolnya
"Terimakasih, Om juga senang kalau kamu suka dengan masakan yang saya siapkan." ucap Rendy
"Hehe, aku baru pertama kali bisa makan enak seperti ini dulu sebelum aku tinggal disini aku hanya bisa makan sisa dari keluargaku," ucap Qiara
"Kok gitu? Kenapa mereka sangat jahat dengan kamu? Itu namanya sudah keterlaluan Qiara." jawab Rendy
"Karna waktu itu aku membuat kesalahan karna telah menghilangkan uang," ucap Qiara
"Memangnya uang yang kamu hilangkan berapa? Kayaknya mereka tega sekali sampai kayak gitu," ketusnya
"Dua puluh ribu sih, karna aku telah menghilangkannya aku di hukum untuk tidak makan seharian. Tapi, mereka masih baik kok karna memberikanku makanannya,"
"Walaupun, hanya sisa dari mereka setidaknya, 'kan aku masih bisa makan." lanjutnya
Rendy yang mendengar ceritanya Qiara begitu sangat sedih. Entah mengapa hidupnya begitu sangat menderita dan lebih buruknya memiliki Bunda yang jahat.
'Seburuk itu hidupnya sampai harus makan dari sisa keluarganya.' batin Rendy yang merasa sangat sedih
Setelah selesai makan Qiara dan Rendy langsung mencuci piring kotornya dan juga yang lainnya. "Sekarang kamu tidur saja, besok kamu juga harus sekolah, 'kan?" tanya Rendy
"Iya, kalau begitu aku duluan, ya dan makasih buat makan malamnya." jawab Qiara yang langsung berjalan ke arah kamarnya
Rendy tersenyum setidaknya Qiara bisa merasakan makanan yang di sukai. "Semoga kamu tetap bahagia selalu jangan selalu sedih." gumamnya
-o0o-
Keesokan harinya Qiara bangun seperti biasa, ia bergegas untuk mandi dan memakai seragamnya tidak lupa untuk menyiapkan buku sekolahnya.
"Oke, semuanya sudah selesai tinggal nunggu Darel saja atau aku telpon saja, ya?" tanyanya pada diri sendiri
Ting
Saat ingin keluar dari kamar tiba-tiba hpnya berdering, ia pun langsung membukanya dan terlihat ada pesan masuk dari Darel.
[ Aku sudah di depan rumah kamu langsung keluar saja nanti telat ]
Qiara yang membacanya hanya tersenyum-senyum saja tanpa pikir panjang, ia langsung berlari ke arah luar rumah.
Dan terlihat dari luar pagar Darel sudah menunggunya. "Kok aku jadi deg-degan sih." gumamnya
Namun, tiba-tiba Qiara di kagetkan dengan datangnya Rendy. "Kenapa masih disini? Sudah di tunggu tuh," ucapnya
"Hehe, iya. Kalau begitu aku duluan, ya." ucap Qiara yang langsung pergi
Qiara pun langsung menghampiri Darel yang dari tadi menunggunya. "Maaf, ya kalau aku lama tadi," ucap Qiara
"Gak kok, kamu pakai dulu helmnya kita langsung berangkat saja takutnya malah macet di jalan." ucap Darel
Qiara hanya mengganguk saja dan langsung naik ke motornya Darel. "Siapa?" tanya Darel
"Iya." jawabnya
Beberapa menit kemudian, akhirnya mereka berdua pun sampai di sekolah Darel langsung memakirkan motornya. "Kenapa gak duluan?" tanya Darel
Namun, Qiara hanya menggeleng saja tanpa menjawab pertanyaannya Darel. 'Pasti kamu takut.' batinnya
"Jangan takut kita langsung masuk saja deh sini gandeng tangan aku," ucap Darel sambil menggandeng tangannya Qiara
Qiara hanya tersenyum saja dan langsung berjalan bersama dengan Darel. Di sepanjang koridor sekolah Darel dan Qiara menjadi pusat perhatian.
Banyak sekali murid-murid yang membicarakan Qiara dan juga Darel. Namun, tiba-tiba ada beberapa siswa perempuan yang menghampiri Darel dan Qiara.
"Darel," panggilnya
"Ada apa?" tanya Darel
"Kok kamu mau sih berangkat bareng sama sih culun ini, dia, 'kan gak pantes berangkat bareng sama kamu," jawabnya
"Terus? Qiara juga manusia biasa kali lagian dia punya nama jangan panggil culun!" bentak Darel
Darel dan Qiara pun langsung tetap melanjutkan perjalanannya ke kelas dan tidak peduli dengan omongan murid-muridnya.
Sesampainya di dalam kelas Qiara dan Darel pun langsung duduk di tempatnya. "Kayaknya mereka benar deh--"
Darel langsung menutup mulutnya Qiara dengan tangannya agar dia tidak melanjutkan ucapannya. "Jangan di lanjutin." ucapnya
Qiara hanya bisa mengganguk pasrah saja, ia juga tidak ingin Darel marah dengan ucapannya barusan.
Namun, tiba-tiba Velia dan kedua sahabatnya datang dan langsung menghampiri Qiara. "Sudah datang Qiara?" tanyanya dengan wajah yang datar
Qiara hanya bisa mengganguk saja tanpa menjawab pertanyaannya Velia. "Ikut kita, yuk." ucap Velia
"Mau kemana?" tanya Darel tiba-tiba
"Hehe, ini masalah perempuan kok," jawab Velia
"Pergi jangan ganggu Qiara." ucap Darel
Mereka yang tidak ingin ribut langsung pergi dari mejanya Qiara dan tidak mengganggunya terlebih dahulu.
'Awas saja lu gw bakal balas karna lu sudah merebut Darel dari gw.' umpatnya dalam hati
•
•
•
•
•Yang mau tau kelanjutannya, simak terus, ya jangan lupa untuk bantu vote dan juga komentar, ya biar aku makin semangat buat upload cerita nya 🍓
KAMU SEDANG MEMBACA
Qiara ( END )
RandomSeorang anak yang bernama Qiara Anastasya yang baru saja berumur 18 tahun. Memiliki banyak trauma yang dia alami saat masa kecil dan remaja nya. Akankah, ia akan bisa melupakan semua trauma nya atau akan terjadi yang lebih menegangkan?