Saat Ayahnya hendak ingin mencari makan di luar, Bundanya datang dan langsung masuk ke dalam kamarnya Qiara. "Ada apa, Bunda?" tanya Qiara
"Kamu sehari bisa gak sih gak usah cari masalah dengan saya!" teriak Bundanya
"Maaf, aku sudah berusaha untuk mengindari. Namun, Ayah memang sangat peduli dengan ku," cicitnya
"Ayah? Dia bukan Ayah mu! Dia Ayah dari anak-anak saya! Bukan kamu! Jangan kegeeran!" bentak Bundanya
"M--maaf."
"Selain minta maaf kamu bisa apalagi? Jangan bikin saya dan suami saya selalu berantem, ya karna ulah kamu!" teriak Bundanya
"Tapi, aku sudah berusaha untuk menghindarinya aku gak berbicara apalagi sampai membuat masalah," lirihnya
"Jangan bohong kamu! Lagian kamu lemah banget sih. Kamu ingat satu hal, ya kamu disini hanya menumpang bukan bagian dari keluarga saya!" teriak Bundanya
"Bunda, sebenarnya apa kesalahanku? Kenapa Bunda sangat membenci diriku?" tanya Qiara
"Kamu mau tau? Salah kamu cuman satu kamu telah membuat suami saya dulu meninggal! Dan kamu gak pantas untuk hidup!" bentak Bundanya
"B--bunda, jangan berbohong kepadaku, jadi aku yang membuat papa meninggal," lirihnya
Qiara masih tidak percaya dengan ucapan Bundanya. Namun, ia terjatuh ke lantai dan terdiam tanpa menoleh ke arah Bundanya.
"Lebih baik kamu disini saja gak usah keluar dari kamar! Saya dan keluarga saya akan pergi!" ucapnya yang langsung pergi meninggalkan Qiara
Qiara menatap kepergian Bundanya dan kembali terdiam, ia memeluk tubuhnya dan berjalan ke arah kamar mandi.
Ia menyalakan shower dan membasahi dirinya dengan air yang mengalir. "Kematian papa karna aku?" tanyanya pada diri sendiri
-o0o-
Namun, disisi lain Ayahnya yang baru pulang ke rumah langsung ke meja makan dan meletakan makanan disana. "Dika, Dila," panggil Ayahnya
"Ada apa, Ayah?" tanya Dika
"Tolong panggilkan Bunda dan siapkan makanan ini untuk kita makan malam bersama." jawab Ayahnya
"Oke." ucap Dika
Dika langsung berlari ke arah kamar Bundanya dan memanggilnya untuk turun ke bawah. "Bunda, di panggil sama Ayah buat siapkan makan malam," ucap Dika
"Iya, sayang." jawab Bundanya
Mereka berdua langsung turun bersama dan berjalan ke arah meja makan. "Sayang, aku baru beli makanan kamu siapkan, ya." ucap Dion
"Hm, memangnya anak itu kemana?" tanyanya basa-basi sembari meletakkan ayam ke dalam piring
"Kamu tau, 'kan dia sedang sakit, kamu lupa? Dia anak kamu jangan seperti itu," jawab Dion
"Aku gak mau ribut karna masalah anak itu, ya! Mendingan kita makan saja setelah itu kalian tidur besok kita akan pergi jalan-jalan," ucap Karin
"Memangnya kita mau kemana?" tanya Dila
"Kita akan pergi ke pantai, kalian berdua mau, 'kan?" tanya Bundanya
"Mau!" jawabnya bersamaan
"Ayah, kita akan ajak kak Qiara, 'kan?" tanya Dila
"Pasti dong--"
"Gak!" potong Bundanya
"Kenapa?" tanya Dila
"Cukup kita yang pergi dia juga sibuk sama urusan sekolah dan rumah." jawab Bundanya
KAMU SEDANG MEMBACA
Qiara ( END )
RandomSeorang anak yang bernama Qiara Anastasya yang baru saja berumur 18 tahun. Memiliki banyak trauma yang dia alami saat masa kecil dan remaja nya. Akankah, ia akan bisa melupakan semua trauma nya atau akan terjadi yang lebih menegangkan?