Bab 02

268 24 0
                                    

Namun, disisi lain Ayahnya yang sudah selesai makan malam langsung celingak-celinguk mencari keberadaannya Qiara. "Sayang," panggil Dio

"Ada apa?" tanya Karin

"Qiara kemana? Kok gak makan malam bersama kita?" tanya suaminya

"Gak tau," jawabnya dengan santai

"Dika, kamu bisa panggilkan kak Qiara kesini, biar makan malam bersama kita," ucapnya

"Tapi, Ayah gak lupa, 'kan kak Qiara itu susah banget kalau di ajak makan bersama kita," ucap Dika

"Iya, aku juga pengen banget main sama kak Qiara. Tapi, kakak malah menghindari aku terus," ucap Dila

"Mas, kalau dia gak mau makan bersama kita, ya sudah jangan di paksa!" ucap istrinya dengan nada suara yang tinggi

"Kamu lupa? Dia anak kandung kamu, kenapa kamu malah gak peduli dengan dia sih?" tanya suaminya

"Gak tau!" ketus istrinya

"Bunda, jangan seperti itu sama kak Qiara," ucap Dila

"Sayang, kamu ajak adik kamu masuk ke kamar, ya. Bunda mau bicara dulu sama Ayah," ucap Bundanya

"Iya." jawabnya

Dika dan Dila pun berjalan ke kamarnya masing-masing dan Karin langsung menatap wajah suaminya itu. "Dia anakku! Kamu gak perlu ikut campur!" ucap Karin

"Tapi, dia anakku juga! Aku tau dia bukan anak dari daging darahku. Tapi, aku sayang sama Qiara!" jawab Dion

Karin menghela nafas panjang dan langsung meninggalkan suaminya di meja makan sendirian.

"Aku gak tau kenapa kamu memperlakukan anak kamu seperti pembantu, akan ku cari tau masalah sebenarnya." gumam Dion

-o0o-

Setelah makan malam selesai Qiara masuk lagi dan berjalan ke arah meja makan, ia melihat keluarga nya yang sudah selesai makan.

Qiara dengan cepat langsung membereskan piring-piring kotor tersebut dan langsung mencucinya dan makanan yang masih ada dia simpan di kulkas.

"Semuanya sudah selesai, lebih baik aku makan dulu saja habis itu baru tidur." ucapnya

Qiara pun makan di dapur sambil melihat hpnya. Namun, tiba-tiba saja Dila datang dan langsung menghampiri Qiara. "Kak," panggilnya

Ia menoleh dan langsung berhenti dan berjongkok di depan gadis kecil itu. "Ada yang bisa ku bantu?" tanya Qiara dengan senyumnya

"Kakak gak menghindari aku lagi?" tanya Dila

"Gak," jawab Qiara

"Kamu mau sesuatu? Atau kamu lapar atau haus?" tanya Qiara

"Gak," jawab Dila

"Lalu?"

"Aku mau tidur sama kakak," lirihnya

"Kakak gak bisa tidur sama kamu, hanya bisa menemani kamu sampai tertidur, apakah kamu mau?" tanya Qiara

Dila tersenyum dan mengangguk setuju, seperti nya gadis kecil itu sangat lah senang. "Baiklah, ayo kakak gendong," ucap Qiara

Qiara langsung mengangkat tubuh gadis kecil itu yang sudah mulai berat. "Sepertinya kamu sudah mulai besar, ya?" tanya Qiara dengan gemasnya

"Gak, aku masih kecil," jawab Dila

Qiara tersenyum dan langsung berjalan ke arah kamarnya Dila.

Sesampainya di kamar Qiara langsung merebahkan tubuhnya Dila di ranjangnya dan mengambil buku cerita kesukaannya. "Kamu mau buku cerita ini?" tanya Qiara

Qiara  ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang