Bab 29

126 6 1
                                    

Sesampainya di rumahnya Darel mereka semua langsung masuk ke dalam rumah dan terlihat keluarga Velia dan keluarga Darel sedang berkumpul sambil membahas pernikahan Velia dan Darel.

Semua orang yang ada di dalam merasa kaget dengan kedatang polisi begitu pun juga dengan Velia, ia merasa sangat panik dan bersembunyi di belakang orang tuanya.

"Darel! Ada apa ini kenapa kamu membawa polisi dan orang-orang yang gak di kenal ini!" tanya papanya

"Sebelum papa ingin menjodohkan aku dengan gadis licik ini, aku pengen papa tau kebenarannya dan setelah papa dan mama tau mungkin kalian akan berpikir dua kali," ketusnya

Orang tuanya saling menatap antar satu sama lain dan Darel mendekati mereka dan memberikan hpnya kepada mereka. "Kalian juga bisa melihat anak yang ada di dalam video tersebut." ucap Darel kepada orang tuanya Velia

Mereka hanya mengganguk saja dan langsung melihat video tersebut. Namun, alangkah kagetnya saat melihat anak kesayangannya itu. Dia berani melakukan hal sekejam itu kepada anak lainnya.

"Bagaimana? Apakah kalian masih ingin menjodohkanku dengan gadis licik ini?" tanya Darel

Orang tuanya Darel terdiam sejenak dan memang harus berpikir dua kali. Namun, disisi lain orang tuanya Velia benar-benar sangat malu dengan kejadian ini.

Plak!

Karin maju dan langsung menampar pipinya Velia dengan keras, orang tuanya Velia hanya diam mereka tidak ingin ikut campur karna mau bagaimana pun anaknya memang bersalah karna telah menghilangkan nyawa orang lain.

"Kamu! Qiara adalah anak kandung saya! Dan kamu berani sekali membunuhnya untuk kesenangan mu sendiri? Saya sudah pernah bilang jangan pernah menyentuh anak saya!" teriak Karin

Dia tau karna waktu itu Karin tidak ingin bekerja sama lagi dengannya Velia menjadi kesal dengan Karin dan tidak mau membantunya. Namun, mau begitu Karin tetap lah memiliki hati dan ada rasa sayang kepada anak kandungnya.

"Tante jangan salahin saya gini, ya! Tante juga pernah bekerja sama dengan saya untuk menghancurkan Qiara!" teriak Velia yang tidak mau kalahnya dengan Karin

Plak!

Karin langsung menampar pipinya Velia untuk kedua kalinya, dan menatap wajahnya dengan tajam. "Dulu saya hanya membenci anak saya! Dan kamu tiba-tiba mencuci otak saya agar saya lebih membencinya dan ingin membunuh anak kandung saya!" bentaknya

Velia menundukkan kepalanya, ia benar-benar malu dengan keadaan seperti ini memang benar dulu dia yang mencuci otaknya Karin agar dia lebih membenci anaknya. "Velia! Kamu benar-benar kurang ajar! Saya malu punya anak seperti mu!" teriak Daddynya

"Pak lebih baik bapak bawa saja anak itu! Saya tidak ingin memiliki seorang anak yang melakukan seperti mu! Merusak nama keluarga saja!" bentaknya

Orang tuanya Velia pun berpamitan dan langsung keluar dari rumahnya Darel. "Daddy! Jangan tinggalkan aku!" teriak Velia

"Pak lebih baik langsung di bawa saja takutnya dia malah kabur dan itu akan merepotkan nantinya!" ketusnya

"Baik, terimakasih banyak untuk bantuan, saya akan membawanya ke kantor polisi." titahnya

Polisi pun langsung mendekati Velia dan memegangi tangannya. "Jangan bawa aku! Aku itu gak salah apapun! Darel kamu pasti mau lepasin aku, 'kan aku ini calon istri kamu!" teriak Velia

Namun, Darel tidak memperdulikannya. Polisi tersebut langsung membawa Velia pergi dari rumahnya. Setelah itu Darel mempersilahkan Dion dan Karin duduk. "Saya minta maaf karna sudah merusak kebahagiaan Darel," ucap Dion

"Seharusnya saya yang minta maaf mungkin jika saya tidak egois untuk menjodohkan Darel dengan Velia, mungkin anak kalian masih hidup," jawabnya

"Semua sudah takdirnya, tidak ada yang mengubah takdir seseorang. Saya dan suami saya juga sudah ikhlas kok." ucap Karin

"Terimakasih banyak." ucap Darel

Karin tersenyum ke arah Darel, mungkin Darel adalah penyemangat hidupnya. Karin sangat menyesal andai waktu bisa di ulang dia akan memperbaiki semuanya.

-o0o-

8 tahun kemudian...

Terlihat seorang suami istri dengan di gandeng seorang anak gadis kecil cantik. Yang tak lain adalah Darel dan juga istri dan anak tunggalnya. Mereka bertiga berjalan ke arah makam Qiara sambil berjongkok disana. "Hai, maaf aku jarang kesini," ucapnya

"Sekarang aku kesini gak sendirian. Tapi, sama keluarga kecilku istri dan anakku,"

"Aku Shafira istrinya, Mas Darel dan ini adalah anak kami namanya Qiara. Kita sengaja memberikan nama itu karna karna sifat kalian hampir sama," balas Shafira

"Aku bahagia dengan keluargaku yang sekarang aku sudah menemukan wanita yang baik seperti kamu dan aku akan menjaga keluarga kecilku ini." ucap Darel

"Aku berharap kamu tenang di alam sana. Kita akan bertemu lagi di lain waktu. Aku juga berterimakasih karna kamu sudah jadi di dalam hidupku."

"Terimakasih juga sudah mau menjaga Darel, aku senang bisa ketemu dengan dia. Aku akan berjanji untuk selalu adanya dan hidup berbahagia." lanjut Shafira

Setelah selesai mereka bertiga pun langsung bergegas untuk pulang, ada rasa sedih karna tidak bisa hidup bersama wanita pujaannya. Namun, semua itu sudah di gantikan oleh seseorang yang datang ke hidupnya.

'Kamu akan menjadi gadis kesayanganku.'

                                                  end.
                         

Qiara  ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang