Bab 12

81 10 3
                                    

Kring!

Kring!

Bel pun berbunyi Qiara dan Darel langsung bergegas keluar dari kelas dan berjalan ke arah kantin untuk makan siang. "Mau makan apa?" tanya Darel

"Aku mau makan mie ayam sama es teh manis saja," jawab Qiara

Darel hanya mengganguk saja dan langsung berjalan ke arah tukang mie ayam dan memesan makanannya.

Setelah selesai memesan Darel duduk kembali di tempatnya. "Darel," panggil Qiara

"Ada apa?" tanya Darel

"Gapapa sih, kamu dari tadi ngerasain gak sih kalau gengnya Velia ngeliatin kita terus," jawab Qiara

Darel pun langsung menoleh ke arah Velia yang dari tadi memperhatikan Qiara dan dirinya. "Sudahlah, biarkan saja yang penting mereka gak ganggu kita," ucapnya

"Iya sih, memangnya kamu gak risih apa dilihatnya terus kayak gitu? Aku jadi gak nyaman, 'kan." ucap Qiara

"Sudahlah, jangan di lihatin juga anggap saja mereka gak ada," ucap Darel

"Heh, gak boleh gitu masa jahat banget." ucap Qiara

"Nyenye."

Sedangkan disisi lain Velia yang melihat kebersamaannya Qiara dan juga Darel dari kejauhan sedikit kesal dan tidak terima. "Velia, kenapa gak lu bully saja?" tanya Tania

"Jangan biarkan saja dia bahagia bersamanya," jawab Velia

Tania dan Dira terdiam karna ucapannya Velia, yang mereka tau Velia sangat tidak suka miliknya di ambil sama orang lain.

"Vel? Lu sehat, 'kan?" tanya Dira

"Dih, gw sehat lah lu kira gw lagi sakit apa." ketusnya

"Bukanya lu gak suka kalau Darel dekat sama Qiara? Kok lu malah diam saja sih?" tanya Tania

"Biarkan saja mereka bersama karna kebersamaan mereka itu hanya sementara saja," jawab Velia

"Sementara? Maksudnya gimana dah?" tanyanya

"Sudahlah, nanti kalian juga bakal tau apa yang terjadi selanjutnya. Rencana gw kali ini gak bakal gagal lagi." jawab Velia

Kedua sahabatnya hanya mengganguk saja, mereka juga gak tau apa yang ingin di lakukan oleh Velia nanti. 'Setelah lu bahagia lu bakal masuk ke dunia lu seperti sebelumnya.' umpatnya dalam hati

-o0o-

Setelah makan siang Darel dan Qiara pun langsung kembali ke dalam kelasnya dan duduk di tempatnya. "Aku ngantuk deh," ujar Darel

"Kamu tidur saja dulu nanti kalau sudah ada guru aku bangunin tar," ucap Qiara

"Gapapa? Tapi, kalau sudah bel langsung bangunin saja." ucapnya

Qiara hanya mengganguk saja dan Darel pun langsung meletakkan kepalanya di atas meja dengan tangannya yang di lipat.

Sedangkan Qiara langsung mengambil hpnya dari saku seragamnya dan melihat beranda sosmed nya.

Namun, tiba-tiba ada pesan masuk dari Velia, ia sebenarnya sangat penasaran dengan pesan yang di kirim olehnya. Tapi, ia takut kalau Velia akan membully nya.

'Baca atau aku diemin saja, ya? Tapi, kalau aku diemin tar dia malah bully gw lagi.' batinnya

Dengan berat hati Qiara langsung membaca pesan tersebut dan membacanya dengan seksama.

[ Bagaimana seru gak sama Darel terus? ]

Qiara pun terdiam membaca pesan tersebut, ia melirik ke arah sekitar Qiara tidak dapat menemukan Velia dan juga kedua sahabatnya.

[ Maaf, aku sudah melanggar permintaan kamu. Tapi, aku bakal menjauh dari Darel kok ]

[ Tidak perlu, aku beri waktu kamu berduaan dengannya dan aku juga akan libur urun membully lu. Namun, setelah urusan gw selesai Darel akan jadi milik gw dan lu bakal kembali ke dalam kehidupan lu sebelumnya ]

[ Maksudnya? Kamu mau ngapain? Jangan bikin aku takut ]

[ Qiara, kamu tenang saja ada waktu dua minggu untuk kamu dan Darel ]

[ Aku tidak mengerti ]

[ Hm, aku sudah tau kamu pasti tidak akan paham. Tapi, aku dengar-dengar kamu mau ke pantai, ya sama Darel? ]

Qiara terkejut bagaimana bisa Velia tau jika Darel dan dirinya akan pergi. Apakah saat mereka mengobrol Velia mendengarkan pembicaraan mereka. Lagian mejanya Velia tidak begitu jauh dari mejanya.

[ Kamu tenang saja aku tidak akan mengganggumu. Yah, walaupun tadi sudah ada niat sih ]

[ Kamu? ]

[ Gw gak jadi gangguin kalem saja. Tapi, ingat hanya dua minggu waktu mu ]

[ Velia! Apa yang kamu maksud! ]

Namun, Velia tidak membalas pesannya Qiara merasa sangat bingung dengan Velia apalagi pesan yang di kirim untuknya.

"Waktu dua minggu aku sama Darel? Dia mau ngapain, ya?" tanyanya pada diri sendiri

Kring!

Kring!

Namun, tak lama kemudian bel pun berbunyi Qiara langsung membangunkan Darel yang dari tadi masih tertidur.

"Darel, bangun sudah bel masuk," ucap Qiara sambil membangunkannya

Darel pun terbangun, ia mengucek-ngucek matanya dan merapikan rambutnya yang berantakan.

"Cepat banget belnya, ya." ucap Darel

"Namanya juga bel sekolah." jawab Qiara

Hari pun mulai siang semua murid-murid pun di pulangkan lebih awal. "Qiara," panggil Darel

"Ada apa?" tanya Qiara

"Sebelum ke pantai beli makanan dulu, ya biar nanti kamu gak kelaparan," jawab Darel

"Hm, aku kalau lapar, ya tinggal beli makanan saja." ucap Qiara

"Yaudah, tadi gak pas aku tidur gak ada yang gangguin kamu, 'kan?" tanya Darel

Qiara terdiam sejenak rasanya dia ingin sekali memberitahu tentang pesan tadi yang di kirim oleh Velia kepadanya.

'Aku ngomong gak, ya? Aku takut kalau Darel akan marah.' batinnya





Yang mau tau kelanjutannya, simak terus, ya jangan lupa untuk bantu vote dan juga komentar, ya biar aku makin semangat buat upload cerita nya 🍓

Qiara  ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang