3. RUMAH

22 6 0
                                    

HAPPY READING!!
.
.
.
.

Lama kita berbincang di tepi danau kemudian langit membawa ku ke sebuah restoran yang sangat mewah.

"Mau pesen apa?" Tanya langit padaku

"Terserah" jawabku

"Mau disamain aja sama aku?"

"Boleh"

"Minuman nya mau apa?"

"Sama aja"

"Kamu suka keju?"

"SUKAA" jawab ku tanpa ragu.

"Oke, mbak kita mau pesen
2 nasi ayam mozarella, udang asam manis, 2 es lemon tea, kamu suka es krim rasa vanilla sama coklat gak?"

"SUKAAA" jawab ku

"Tambah es krim vanilla and es krim coklat ya mbak" ucap langit

Setelah memesan itu semua, sang waitress nya pun langsung menuju dapur untuk nyiapin makanan yang kita pesan tadi.

Sekitar 20 menit menunggu akhir makanan kita berdua pun datang

"Terimakasih mbak" ucap kami berdua.

Kami berdua pun langsung lanjut makan, setelah selesai makan langit langsung membayar semua makanan ke kasir, aku sudah menyodorkan uang milikku tetapi langit menolak, katanya :
"Gapapa biar aku aja, kan aku yang ngajak kamu jalan otomatis aku yang harus bayarin, lagian aku kan laki-laki masa iya makan harus di bayarin sama perempuan kan malu, mau di taro dimana muka sama harga diriku" begitu katanya tadi.

Setelah langit membayar semuanya langit pun kembali ke meja tempat kita duduk tadi hendak menghampiri ku.

"Ayok pulang, aku anterin, gak baik anak cewe pulang sendiri lagian ini udah malem" ucap langit padaku

"Gapapa aku bisa pulang sendiri kok" elak ku

"Gak ada pulang sendiri, aku anterin TITIK." paksa dia pada ku

"Ya udah iya" jawab ku pasrah

Oh iya btw dia pake mobil, mobil berwarna hitam, dia mengantar ku menggunakan mobil itu.

Cuaca hari ini sedikit tidak mendukung karena tiba-tiba hujan gerimis, kami berdua pun keluar dari restoran itu, lalu kami berjalan menuju mobil, entah apa yang terjadi tetapi rasanya tubuh ku membeku, aku tiba-tiba tidak bisa bergerak dan tiba-tiba juga ada rasa takut di dalam diriku.

"Kenapa diem aja? ayo cepet masuk nanti kamu basah,aku gak mau kamu sakit" suruh langit padaku.

Aku terus saja diam di tempat itu, diam di depan mobil milik langit, aku diem tidak berbicara apapun, kemudian aku menangis, aghhhh kenapa lagi ini, ada apa dengan ku, kok tiba-tiba nangis, langit yang menyadari aku menangis itu pun segera turun dari mobil, lalu menghampiri ku, tadi dia naik mobil duluan dan aku di tinggal.

"Eh kenapa nangis?" Tanya langit panik

"Gak tau,aku tiba tiba pengen nangis, pas aku liat mobil, ada perasaan takut di dalam diri aku sebelum nya aku gak pernah ngerasain kaya gini, aku tiba-tiba takut" ucap ku pada langit sembari terus menangis

"Gapapa gak akan terjadi apa apa kok tenang aja, udah jangan nangis lagi, ayo masuk disini hujan" jawab langit menenangkan ku, langit seperti peka apa yang sedang aku rasakan.

Langit pun langsung menuntun ku ke dalam mobil nya, dia menutup kepala ku menggunakan tangan nya dan dia juga membukakan pintu mobil nya untuk ku.

"Makasih" ucap ku canggung, langit hanya membalas nya dengan senyuman manisnya itu.

ANTARA BANDUNG, AKU, KAMU DAN KITATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang