12. MAMAH

7 5 0
                                    

HAPPY READING!!
.
.
.
.

Mamah menghampiri ku di lantai atas, aku yang saat ini tengah rebahan di kasur itu pun tiba-tiba kaget karena mendengar suara ketukan juga suara teriakan dari balik pintu kamar ku itu.

"SENJAAA, BUKA PINTU NYA, MAMAH MAU BICARA SAMA KAMU!!" Teriak mamah yang membuat aku sedikit kaget, bukan sedikit sih tapi emang kaget beneran.

Aku pura-pura saja tidak mendengarkan.

"Oke kalo kamu gak keluar uang bulanan kamu mamah ambil semua" ancam mamah padaku.

Idih ancaman nya jelek, masa iya uang bulanan di ambil semua, gak jelas, gak asik jelek ancamannya huuu.

Aku yang mendengar itu pun segera membuka pintu untuk mamah.

"APA?" tanyaku dengan muka yang sedikit meledek.

"Kamu apa-apaan, kan tau di ruang tamu ada Angkasa kok kamu malah maen nyelonong aja, gak sopan senjaaa" ucap mamah dengan nada santai namun sedikit menyeramkan.

"Kan mamah tau dia siapa nya aku, mamah harusnya ngerti dong,  gara-gara dia aku jadi takut mah kenalan sama orang baru sekarang,  apalagi laki-laki, takut mah, dulu aku gampang kan bersosialisasi, tapi sekarang?! Mama bisa nilai sendiri lah" balas ku dengan mengeluarkan unek-unek ku selama ini.

"Mamah ngerti tapi kamu harusnya jangan gitu, seenggaknya hargain dia lah"

"Hargain mamah bilang? emang dulu aku di hargain sama dia? aku di anggap sampah mah sama dia, dia brengsek mah" tak bosan-bosan aku mengeluarkan kata brengsek dari mulutku itu.

Kami debat di depan pintu kamar, aku memutuskan untuk masuk ke dalam kamar lalu aku duduk di kasur,  perasaan marah, ingin menangis,kini tercampur menjadi satu.

"AKU BENCI DIA MAH! JANGAN PAKSA AKU, AKU GAK MAU BENCI SAMA MAMAH!" Tegas ku pada mamah.

Mamah ku yang mendengar itu hanya terdiam, lalu menghampiri ku dan duduk di sampingku.

"why? kamu sebenci itu sama dia?" Tanya mamah dengan nada rendah.

"Mamah tau dia cinta pertamaku,  setelah papah, tapi tiba-tiba dia menghianatiku, dia selingkuh sama sahabat aku sendiri, no! dia bukan sahabat aku, gak pantes di panggil sahabat, mamah juga tau aku bolos sekolah hampir 1 bulan lamanya, karena apa, aku males mah ketemu dia, si brengsek yang sialan itu" jawab ku, terlihat mamah sedikit kaget karena ucapan ku barusan.

"Tiba-tiba mamah dan papah, juga orang tua angkasa mau jodohin aku sama angkasa? gak mah, sampai kapan pun aku gak akan pernah mau, kalo aku balik lagi sama angkasa sama aja kalo aku baca buku 2 kali, sama ending mah" lanjut ku dengan mata pedih ingin menangis.

"Tapi kan kamu gak tau ending di cerita selanjutnya sayang" ucap mamah.

"Cerita selanjutnya mamah bilang?lebih baik aku buka lembaran baru dengan orang baru mah" ucap ku pada mamah.

Kami berdua tiba-tiba terdiam, kami tidak mengobrol satu sama lain.

"Mamah kenal sama Tante Herra?" Tanyaku tiba-tiba.

Mamah yang mendengar pertanyaan ku itu seakan kaget, sekaget kagetnya.

"Herra? kamu tau dari mana?"

"Tante Herra? tadi aku ketemu sama dia mah"

ANTARA BANDUNG, AKU, KAMU DAN KITATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang