14. RUMAH ?

8 4 0
                                    

HAPPY READING!!
.
.
.
.

Kami pun sampai di tempat tujuan, kini kami sedang berada di pemakaman kota, pemakaman Satya dan Aulora agak berjauhan.

Pertama kami pergi ke makam Satya dulu.

"Hai dek, kakak datang nih bareng kakak nya Aulora juga" ucap bunda pada makam yang berada tepat di depannya itu.

"Kakak juga bawa langit dan Senja, kalian di hidup kan kembali" lanjut bunda, sembari mengusap batu nisan milik Satya, bunda terlihat menangis sekarang, air mata nya terus jatuh tanpa henti.

Aku dan langit saling menatap, sembari tersenyum.

Tiba-tiba langit mengeluarkan suara "Hai om, kenalin aku langit, di depan langit ada senja, langit adalah om, dan senja adalah Aulora"

Aku pun melanjutkan perjalanan langit "hai om aku senja, Aulora kedua, dan langit Satya kedua"

Kami berempat pun tersenyum, setelah itu kami berdoa, menabur kan bunga juga menyiramkan air.

Setelah selesai di makam Satya kami lanjut ke makam Aulora, kami harus berjalan beberapa meter dari makam Satya untuk sampai ke makam Aulora.

"Hai dek, ini teteh datang bareng kakak nya Satya, kamu seneng gak? sekarang teteh udah ikhlas, kamu yang tenang ya di sana" ucap mamah sembari menangis, hari ini semua berubah menjadi haru, banyak air mata yang keluar dan banyak kehadiran mereka yang kami rindukan.

"Ini anak teteh, namanya senja dan di depan anak teteh ada anak kakak nya Satya, namanya Langit" lanjut mamah.

"Hai tan, aku senja, nama senja itu nama yang tante suka kan? makasih ya tan udah kasih aku nama itu, aku suka, oh iya tan kenalin ini langit, Satya ke dua, dan aku Aulora kedua" ucap ku sembari menatap langit juga batu nisan yang tertulis nama AULORA ADHITAMA.

Lalu langit melanjutkan ucapanku
"Hai tan, aku langit, tante yang tenang ya di sana, aku di sini bakal jaga senja dengan baik, aku gak bakal bikin dia sakit lagi"

Setelah selesai kami pun segera pulang, langit dan bunda mengantar aku dan mamah pulang ke rumah, mamah menyuruh bunda dan langit untuk mampir dan Alhamdulillah mereka mau.

"Mampir dulu yu" ajak mamah.

"Aduh gimana ya.." jawab bunda ragu.

"Ayo lah Bun, kan tadi kita juga ke rumah bunda sekarang gantian dong" ucap ku pada bunda.

"Ya udah deh ayokk" jawab bunda happy.

"Ayo sayang kita mampir dulu" ajak bunda pada langit.

Langit pun langsung mengangguk mengiyakan ajakan bunda juga mamah.

Kami pun masuk ke dalam rumah, lalu aku langsung menuju dapur, hendak membawa minuman.

"Eh mau minum apa?" Tanyaku.

"Aduh jadi ngerepotin" ucap bunda tidak enak.

"Gapapa bun, gak ngerepotin kok, aku juga sering kan ngerepotin bunda"

"Oke deh, air putih aja cukup kok"

Aku yang mendengar ucapan bunda langsung lari ke dapur, hendak membawa air putih.

Aku tak sadar ternyata langit mengikuti ku dari belakang.

"Eh!! kamu, kok ngikutin, duduk aja kali" ucap ku sedikit kaget.

"Aku pengen bantu kamuu, gak boleh?" Ucap langit.

"Boleh sihh, ya udah kamu bawa 2 gelas aku juga bawa 2 gelas, gimana mau gak? eh kamu mau minum apa?biar aku buatin" tawar ku pada langit.

ANTARA BANDUNG, AKU, KAMU DAN KITATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang