24. MENIKMATI SENJA

20 2 0
                                    

HAPPY READING!!
.
.
.
.


Saat ini aku dan Langit sedang berada di tepi danau sembari menikmati senja yang indah, di tengah lamunanku tiba-tiba Langit bertanya.

"Lantas apa yang saat ini kamu inginkan Senja?" tanya Langit apa ku

"Aku ingin sehat kembali seperti dulu, agar aku dapat melihat senja lebih lama" jawab ku yang sedang asik melamun.

"Maksud dari sehat seperti dulu apa?kamu sakit?" tanya Langit heran.

"Tidak aku tidak sakit" Aku sedikit panik atas pertanyaan itu, namun aku berusaha untuk menjawabnya dengan tenang.

"Kamu yakin?"

"Ya, aku yakin"


Entah apa yang terjadi sekarang tiba-tiba kepala pusing, muka ku terlihat pucat dan bibir ku perih juga pecah-pecah, Langit yang melihat keadaan ku langsung bertanya.

"Kamu kenapa, muka kamu pucet banget, sakit ya?" tanya langit khawatir.

"Enggak, aku baik-baik aja, aku gak sakit, cuman kecapean aja kayaknya" jawab ku berusaha untuk membuat Langit percaya.

***

"Kamu hari ini mau kemana?" Tanya langit, "Eh iya katanya bunda kangen sama kamu, udah lama juga kan bunda gak ketemu kamu" lanjutnya.


"Bunda yang kangen atau....."

"BUNDAAAA!!" Belum selesai aku berbicara Langit langsung memotong pembicaraanku.

Selepas pulang dari kampus aku dan Langit langsung jalan menuju rumah Langit hendak bertemu Bundaa.

Di perjalanan menuju rumah Langit aku sempat bertanya beberapa pertanyaan pada langit.

"Kamu pacaran ya sama Michel?? cie PJ nya dong kakkk" tanyaku hendak meledek langit.

"Dapet gosip darimana kamu? yang bikin gosip orang gila, jangan di dengerin"

"Berarti aku orang gila dong? soalnya aku yang bikin gosip" ucap ku polos, Langit yang mendengar itu pun hanya terdiam lalu melihat ku dengan tatapan binar.

"Bukan gitu maksudnya sayang, udah ah jangan marah lagi, serem marah kamu mah" ucap dia khawatir ku marah.

"Sayang sayang, aku bukan pacar kamu"

"Kamu bukan pacar aku tapi kamu udah pasti masa depan aku"

"Diajarin siapa kamu ngomong kaya gitu!!" Tanya ku penuh penuntutan.

"Anggara" ucap dia dengan muka datar.

Plis dia jujur banget lagi, mana mukanya polos.

Kami berdua pun sampai di rumah,
kami turun dari mobil lalu segera berjalan menuju pintu rumah.

"Assalamualaikum, bunda liat nih aku bawa siapa!!!" Teriak Langit pada sang Bunda.

"Wa'alakum salam, aaaaaa anak bunda akhirnya datang lagii" ucap bunda yang berlari dari arah dapur,  bunda langsung memelukku.

"Kamu kemana aja sayang, Bunda kangen sama kamuu" ucap bunda menahan air matanya itu.

"Aku ada Bun, maaf ya aku bikin bunda khawatir? maaf juga aku jarang kesini" ucap ku pada bunda, bunda pun mengangguk seakan mengerti apa yang aku ucapkan.

ANTARA BANDUNG, AKU, KAMU DAN KITATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang