11. BRAGA

13 5 0
                                    

HAPPY READING!!!
.
.
.
.

"Akan ku ucapkan janji ku ini, di atas tanah dan di bawah langit Bandung yang syahdu"

~Langit Satya Wijaya~

***

Tak terasa kini waktu menunjukkan pukul 15.15, ternyata kami cukup lama berjalan-jalan mengelilingi kota kembang ini, senang rasanya.

Sekarang kami berdua sedang berada di Braga, cuaca hari ini sangat bagus cerah dan syahdu.

Mobil, langit memarkirkan nya tidak jauh dari tempat kami jalan-jalan, kami berdua jalan kaki melewati banyak tempat, kami berdua mampir ke tempat minuman yang ada di sana.

Aku di jaga dengan baik oleh langit, dia terus berada di samping ku, tidak pernah pergi, lagi-lagi dia selalu berhasil membuat perasaan ku nyaman.

Aku selalu merasa aman jika aku berada di samping langit.

Langit baik, apakah dulu Satya juga begini kepada aulora? entah lah.

Kami berdua sekarang tengah duduk,  karena sedari tadi kami berdua terus saja berjalan-jalan, kami duduk di kursi panjang di pinggir jalan, banyak orang yang berlalu lalang di sana, banyak anak kecil yang bermain dan juga banyak penjual mainan dan makanan.

Kami berdua tersenyum ketika melihat 2 anak kecil, tengah berpegang tangan, aaaaaaaaa mereka lucu banget.

Anak kecil aja pegangan tangan masa kamu enggak?

Tak lama langit memanggil ku dengan nada bicara yang pelan....

"Ja......" Panggil dia padaku

Aku pun langsung menoleh kepadanya, aku tidak menjawab apapun.

"Kira kira satya sama aulora dulu gimana ya, aku jadi penasaran, sama mereka" langit tiba-tiba berbicara seperti itu.

"Sama, aku juga penasaran sama mereka, aku pengen tau cerita awal mereka" balas ku pada langit.

"Kamu bisa ngerasain mereka?" Tanya langit yang membuat aku sedikit kaget juga bingung.

"H-hah? ngerasain, gimana maksudnya" tanya ku bingung.

"Ya kamu kalo lagi jalan sama aku sering aja gitu tiba-tiba, ngomong sakit, ngomong maaf, dan yang lainnya lah" jawab langit.

"Aku juga gak ngerti Lang, aku bingung, entah aku emang bisa ngerasain atau itu cuman kebetulan aja atau bahkan cuman halusinasi aku aja"

Setelah itu kami berdua pun terdiam, lalu kami lanjut menikmati suasana yang ramai di depan kami.

Tak lama langit bilang......

"Aku sayang kamu ja...." Ucap dia yang membuat aku kaget dan di detik itu juga aku langsung menatap dia.

"A-apaa?!" Jawab ku atas apa yang di ucapkan langit tadi.

Langit pun membalas tatapanku itu.

"Aku sayang sama kamu ja, aku sayang sama kamu kaya aku sayang sama bunda, kalian kesayangan aku, aku gak mau kehilangan kalian, cukup ayah yang hilang, cukup ayah yang pergi, kalian jangan, aku mohon," tiba-tiba suasana berubah menjadi haru, dengan mata yang berkaca-kaca langit terus menatap ku, aku melihat ada tatapan takut di matanya itu, aku tidak mengerti.

"Hei, kamu kenapa? mau cerita?" Tanyaku sembari menenangkan dia, saat ini dia sedang menangis, air dari matanya itu terus keluar, jujur saja baru kali ini aku melihat laki-laki meneteskan air mata.

ANTARA BANDUNG, AKU, KAMU DAN KITATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang