13. BERTEMU

7 4 0
                                    

HAPPY READING!!
.
.
.
.

Sesampainya di rumah langit, kami pun segera turun dari mobil.

Saat ini langit tengah berjalan paling depan, aku dan mamah mengikuti dari belakang, aku melihat ekspresi wajah mamah, dia terlihat sangat bahagia.

"Assalamualaikum, bundaaa" salam langit memasuki rumahnya itu.

"Assalamualaikum" salam ku juga mamah.

"Bun, bunda dimana, ini ada anak kesayangan bunda nihhh" canda langit sembari terus memanggil bundanya itu.

Tak lama bunda langit pun datang,  bunda langit datang dari lantai 2 rumahnya itu.

Bunda langit terlihat sangat cantik, dengan rambut di urai lepas.

Bunda langit pun memandang ku juga mamah, bunda terlihat sedikit kaget,  karena melihat seorang perempuan yang seumuran denganya

"Hai sayang" ucap bunda pada ku, sembari melihat mamah.

"Ini?!" Tanya bunda bingung.

"Ini mamah senja Bun, mamah Viona namanya, bunda kenal?" Ucap ku ragu.

Mata bunda saat ini terlihat berkaca-kaca

"Viona?" Tanya bunda tidak percaya.

Aku hanya mengangguk, lalu aku menatap bunda juga mamah secara bergantian.

"Herra?" Tanya mamah, kini mata mamah pun terlibat berkaca-kaca.

Sekarang mamah dan bunda saling berpelukan, pelukan hangat tercipta di antara mereka berdua.

Langit yang melihat itu malah menyodorkan tangannya kepada ku, lalu aku membalas langit dengan tepisan ringan pada tangannya itu.

"Kamu kemana aja Vioo, aku nyari kamu" rintih bunda.

"Sama Herr, aku juga nyari kamu kemana-mana tapi gak nemu, pas senja cerita tentang kamu aku kaget, ini Herra yang dulu atau bukan,  ternyata bener ini kamu Herr" ucap mamah dengan nada yang bergetar.

Aku tidak tega melihat 2 sahabat ini, mereka terlihat benar-benar saling menyayangi satu sama lain.

Kami berempat pun kemudian duduk di sofa.

Lalu bunda bertanya "Vio, senja ini benar anak kamu?".

"Iya Herr, ini anak aku" jawab mamah tanpa ragu, ya kalo ragu..... berarti aku bukan anaknya dong.

"Kenalin ini langit, anak aku, Langit Satya Wijaya" ucap bunda mengenal kan langit pada mamah.

Lalu mamah membalas "Kenalin juga ini senja, anak aku, Senja Aulora Adhitama"

Langit terlihat kaget karena mendengar nama ku, selama ini langit tidak tahu nama panjang ku.

"Aulora?" Tanya langit bingung.

"Iya, aulora, Senja Aulora Adhitama" jawab ku kemudian.

"Kok kalian bisa saling kenal?" Tanya mamah pada kami berdua.

Lalu aku menjawab "waktu itu, aku lagi duduk di tepi danau aku lagi nunggu senja, tiba-tiba langit datang entah dari mana, kita kenalan, juga tukar nomor handphone, langit juga 1 kampus sama aku, waktu aku bilang aku main, sebenernya aku main sama langit, aku juga mampir kesini dan aku ketemu bunda, Bunda Herra."

Mamah ku meng-oh kecil.

"Terus tante sama bunda, kenal dari mana, kayanya deket banget" tanya langit.

"Bunda dan tante viona udah sahabat dari SMA, dari kelas 10 bahkan, kami lama tak bertemu, karena kami sibuk mengejar cita-cita kami masing-masing, kami berdua janji, jika udah berhasil akan bertemu lagi dan nyatanya bunda dan tante viona lost contact, jadi sulit untuk bertemu dan kebetulan nya, senja adalah anak dari Tante viona, jadi Alhamdulillah bunda bisa ketemu lagi, dari sejak lulus SMA kita baru ketemu sekarang, kalo di itung-itung udah lama sekali kami berpisah" jawab bunda atas pertanyaan langit tadi.

ANTARA BANDUNG, AKU, KAMU DAN KITATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang