Ding dong
Suara bel rumah Alinskie yang ditekan oleh salah satu warga perumahan Gelora Indah. Raisa yang berada di ruang pemeriksaan di rumahnya langsung bangkit dari duduknya lalu membuka pintu utama rumahnya.
"Siapa?" Tanya Raisa membuka setengah pintunya menatap seorang laki-laki di depannya.
"Arvin Bu sekertaris komplek mau nagih kartu keluarga soalnya ada pendataan warga baru." Balas laki-laki tersebut yang ternyata sekertaris komplek Gelora Indah.
Raisa memanggut-manggutkan kepalanya, "Nunggu suami saya pulang ya."
"Emang sekarang nggak bisa ya Bu?"
"Kunci lemari surat-surat kartu keluarga sama yang lain di bawa suami saya." Jawab Raisa membuat Arvin sedikit memicingkan matanya.
"Kapan suaminya pulang Bu?"
"Belum tau, nanti kalau udah pulang saya kasih ke pak RT." Balas Raisa dengan menutup pintu rumahnya.
Arvin mendengar jawaban tersebut membuat jiwa keingin tahuannya meronta lalu langsung pergi ke rumah Dionysius yang ada disebelah rumah dokter.
"Mau ngapain pak?" Tanya Chelsea yang ada di teras rumahnya sedang menyirami tanamannya.
"Gibah Ce." Balas Arvin mendekati Chelsea.
"Gibah apa? Suami saya baru aja pulang ngajar jadi bapak masuk aja ke dalem." Kata Chelsea mematikan kran airnya mempersilahkan Arvin masuk rumahnya.
Yericho di ruang televisi sedang menyeruput kopinya ditemani Yesaya yang bermain PS. "Zara tadi main kesini ya? Kok ada pita di tas mu." Tanyanya saat melihat pita kunciran perempuan diatas tas putranya.
"Nggak, itu pita buat ngancem Zara Pi biar mau bantuin Yesaya ngerjain pr di sekolah." Balas Yesaya sembari fokus pada game nya.
Pinter juga akal-akalan anak gue, batin Yericho.
"Pi diajak pak Arvin gibah tuh." Sahut Chelsea berjalan kearah dapur.
Yericho mengangguk paham kemudian pergi kearah ruang tamu menemui tetangga lawasnya, "Gibah piala dunia lagi pak? Brazil kalah."
"Bukan itu pak, jadi saya baru aja minta kartu keluarga tetangga baru di sebelah rumah bapak masa di jawabnya nunggu suaminya pulang." Kata Arvin pada Yericho.
"Emang suaminya udah nggak pulang sekitar lima hari belakangan ini. Mungkin Bu dokter nggak tau tempat kartu keluarganya diletakkan dimana sama suaminya." Kata Yericho santai dan selalu positif thinking.
"Emang pindahan darimana sih?"
Yericho merengutkan keningnya mengingat cerita dari putranya waktu lalu mengenai tetangga barunya. "Katanya dari Jogja tapi anaknya pernah bilang ke anak saya keluarganya suka pindah-pindah rumah karena pekerjaan orangtuanya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Tetangga kok gitu?
Fanfiction«ᵇᵉᵇᵉʳᵃᵖᵃ ᵖᵃʳᵗ ᵖʳⁱᵛᵃᵗᵉ, ᵈⁱ ʰᵃʳᵃᵖ ᶠᵒˡˡᵒʷ ᵈᵘˡᵘ ˢᵉᵇᵉˡᵘᵐ ᵐᵉᵐᵇᵃᶜᵃ» "Rumput tetangga lebih hijau." Kehidupan bertetangga dengan beragam penghuninya ada yang julid ceplas-ceplos mulutnya, ada yang suka gibah, ada yang hobi ngeroasting, ada juga yang cuek d...