Selamat membaca
Jangan lupa vote dan komen
Zayyan POV.
Saya Zayyan Alinskie umur 48th mau nginjek setengah abad. Ayah dua anak cewek, yang satu kalem manja yang kedua banyak tingkah tapi mandiri.
Azayra anak pertama saya sifatnya condong ke ibunya sebenernya kalau adek si Maryam condong ke saya, cuman banyak tingkahnya adek itu kayaknya istri kedua saya waktu hamil Maryam kebanyakan ngebatin tetangga sebelah yang banyak tingkah jadi mungkin kebawa sampe adek lahir.
Semenjak tinggal di adek di perut sampe lahir sekarang rejeki saya ngalir terus kayak bisa lebih banyak quality time sama keluarga disini, saya dibolehin cerai sama istri pertama dengan syarat tapi istri kedua saya nggak mau kalau saya nggak kebagian warisan, dan jabatan-jabatan pekerjaan di posisi yang menurut saya cukup menjanjikan.
Apa adek anak rejeki? Tanya istri kedua saya. Ya saya jawab, semua anak pembawa rezeki nggak ada anak pembawa malapetaka. Mungkin itu kebetulan aja adanya adek bikin suasana keluarga berwarna 'merah muda' uang.
Intinya dimudahkan dalam segala urusannya kecuali kejulidan tetangga komplek Gelora Indah yang isinya orang pada iri dan dengki. Emang salah saya sama keluarga kecil sama dimana? Kok jadi bahan julidan.
Daripada istri kesayangan saya makan hati terus dengerin julidan tetangga di Gelora Indah, saya berencana beli rumah di daerah perumahan mutiara megah.
Walaupun harga rumah disana menurut saya tergolong tinggi dan berkelas A karena harganya bisa sepuluh kali lipat dari rumah yang saat ini saya tinggali bersama anak dan istri di Gelora Indah.
Tapi saya usahakan membeli salah satu rumah di daerah sana demi anak dan istri tercinta. Sebenernya anak pertama saya nolak buat beli rumah di daerah Mutiara megah tapi istri kedua saya kayak pengen 'banget'.
Jadi yaudah saya rencana mau beli dulu rumah disana masalah pindah belakangan aja nunggu sampai anak pertama saya sama Raisa mau.
Karena membujuk kakak akhir-akhir ini agak sulit, mungkin kakak berat buat pindah jauh dari rumah sahabatnya yang ada disebelah rumah. Dan saya sama Raisa nggak mau terlalu maksa Azayra buat segera pindah rumah karena takut Azayra merasa tertekan nantinya.
Kali ini saya lagi survei ke perumahan Mutiara megah ditemani pak Morgan sama pak Arjuna. Kebetulan pak Arjuna rumahnya juga di daerah Mutiara megah tipe B, jadi rencana saya mau lihat-lihat tipe-tipe perumahan di daerah itu.
"Kata saya kalau budget-nya enam puluh keatas mending ambil tipe B luas tanahnya seribu ratus lima puluh meter sedangkan bangunannya sembilan ratus lima belas meter," saran Arjuna diangguki oleh Morgan.
Menurut saya itu terlalu besar buat keluarga saya yang isinya empat orang dan satu babysitter. Apalagi Raisa sama Azayra orangnya penakut.
"Ukuran rumah di daerah pak Raiden berapa?" tanya saya sambil melihat salah satu rumah tipe B didepan saya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tetangga kok gitu?
Fanfiction«ᵇᵉᵇᵉʳᵃᵖᵃ ᵖᵃʳᵗ ᵖʳⁱᵛᵃᵗᵉ, ᵈⁱ ʰᵃʳᵃᵖ ᶠᵒˡˡᵒʷ ᵈᵘˡᵘ ˢᵉᵇᵉˡᵘᵐ ᵐᵉᵐᵇᵃᶜᵃ» "Rumput tetangga lebih hijau." Kehidupan bertetangga dengan beragam penghuninya ada yang julid ceplas-ceplos mulutnya, ada yang suka gibah, ada yang hobi ngeroasting, ada juga yang cuek d...