25. Dimana keadilan

1.5K 228 165
                                    

Selamat membaca

Jangan lupa vote dan komen

Setelah mengundurkan diri dari sekolah, Azayra langsung mengurung dirinya di kamar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah mengundurkan diri dari sekolah, Azayra langsung mengurung dirinya di kamar. Sedangkan kedua orangtuanya kembali sibuk aktivitas masing-masing di rumahnya. Seolah bodoamat dan cuek akan insiden di sekolah tadi. Menurut Raisa malah pilihan Azayra sudah bagus memilih homescholling, karena memudahkan dalam mengurus berkas-berkas pendidikan dari rumah.

"Mau ke kampus atau ke rumah sakit mas?" Tanya Raisa menyodorkan kunci mobil pada sang suami.

"Di rumah aja, hari ini aku nggak ada kelas ngajar."

"Nggak ada jadwal praktik di rumah sakit?"

Zayyan menggeleng merebahkan dirinya diatas sofa ruang televisi rumahnya, "Nanti sore ada praktik bentar di lab terus kerjaan formula industri bisa dikerjain darisini."

"Minta uang mas."

"Berapa hm?"

"Lima belas ada nggak?"

Zayyan mengangguk kemidian menyalakan handphonenya untuk mentransfer uang dari m-bankin ke rekening istrinya. "Eh kelebihan angka depannya"

"Dua puluh lima?" Buru-buru Raisa mengecek transferan uang dari sang suami di m-bankin miliknya.

Transaksi berhasil dari Z****N A*****E

sebesar Rp. 25.000.000,-

Kedua mata Raisa auto melek melihat nominal uang transferan tersebut. "Banyak banget heh! Mas dapet duit darimana?!"

"Habis menangin tender industri 2M dapet bonus tiga lima, yang dua lima aku kasih ke kamu sisanya aku transfer ke Athaya sama Ethan buat biaya sekolah."

"Sejak kapan kamu jadi ikut-ikutan menangin tender industri? Bukannya kamu di industri kerjanya cuman jadi pengawas laporan laboran mikrobiologi industri."

"Iseng-iseng berhadiah." Balas Zayyan.

"Kebanyakan hadiahnya mas tapi nggak bisa nolak," Ucap Raisa lalu memeluk senang suaminya sambil mengecupi wajah Zayyan.

Kemudian Raisa teringat akan isi grup chat ibu-ibu komplek gelora indah baru saja. "Ini kayaknya rejeki orang yang sering diprasangka buruk sama bu Jennar."

"Berulah lagi bu RT?"

"Iya tau, masa bu RT kirim foto kamu sama pak Yericho main di club sama LC."

"Aku aja biasa, kenapa Bu RT yang sewot?!" Kesal Raisa duduk dipangkuan suaminya.

"Jadi Maminya Yesaya udah tau kelakuan suaminya?"

Raisa mengangguk sambil mengusap perutnya, "Amit-amit ya jadi orang julid takut ketularan yang dijulidin."

"Inget nggak dulu maminya Yesaya suka julid ngatain suamiku playboy, nggak setia, nyenyenye, padahal suaminya sendiri malah makin parah."

Tetangga kok gitu?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang