01 || PROLOG

3K 33 0
                                    

***

"Cuy katanya kita bakal ada murid baru" ucap Jeyya pada kedua temannya
"Beneran jadi ditempatin dikelas kita?" tanya Cia
"Iya anjay kayanya harus dimasukin circle kita tuh orang haha" sahut Jeyya tertawa

Tak sadar pembicaraan mereka sangat seru hingga satu gadis mendatangi mereka dan ikut mendengarkan apa yang mereka bicarakan.
"Pada ngomongin apa?" tanyanya
"EH NARA NGAGETIN AJA!" kaget Jeyya
"Ini murid baru yang bakal masuk dikelas kita Nar!" sahut Cia
"Oalah emang jadi?"
"Jadi anjir nanti orangnya dateng kayanya" cerocos Jeyya

🕊

Kaki jenjangnya ia langkahkan di tempat yang tidak biasanya, ramai dan belum pernah ia lihat. Ia melihat sekeliling untuk mengamati satu-persatu yang ia lihat, adaptasi mungkin. Zemzone High School adalah tempat yang ia kunjungi sekarang. Ruang kepala sekolah yang pertama ingin ia tuju saat masuk dari gerbang. Saat hendak mencari ruangan tersebut dia dikejutkan dengan seseorang yang menubruknya sangat keras hingga badannya hampir saja jatuh jika ia tidak kehilangan keseimbangan.

"Aduh..." sang empu mengerang sebagai korban
"Lain kali kalo jalan liat-liat" ucapnya dingin sembari melihat ke arah seseorang yang tadi ia tubruk lalu meninggalkannya tanpa meminta maaf. Gadis itu merasa kesal melihat perlakuannya dan melanjutkan langkahnya untuk ke tempat menuju ke tempat tujuan
"Apasih orang yang nabrak dia, dasar bodoh" umpatnya merasa kesal.

(Ruang Kepala Sekolah)
Setelah menunggu beberapa menit karena ia adalah murid baru jadi sang kepala sekolah harus mengecek kembali data dan dokumen miliknya. "Demoralia Choxylla, betul?" kata sang pemimpin sekolah di kursi kebesarannya sembari melihat ke arah sang pemilik nama
"Iya bu itu saya, boleh saya tau saya ditempatkan dikelas mana bu?" balas Lia
"Oh iya kamu saya tempatkan di kelas 11 IPS 2 ya karena disana memiliki bangku sisa, bagaimana?" ucap sang kepala sekolah
Baik bu tidak apa-apa, boleh antarkan saya ke kelas tersebut? sebelumnya terimakasih bu..." gumam Lia meminta ijin dengan suara kecilnya
"Baik mari saya antarkan" ucap kepala sekolah sembari berdiri hendak mengantarkan murid baru itu.

Sementara itu pembicaraan di rooftop yaitu markas bagi geng terkenal di Zemzone High School sangat tidak seperti biasanya.
"Eh bro gue tadi nubruk cewek deh tapi sebelumnya gue ga pernah liat tu cewe, mana cupu banget anjir haha" ucap Javion dengan tawanya dan menghampiri ke tiga temannya
"Hah? maksud lo murid baru gitu jav?" tanya Hazel yang sedang menikmati semilir angin disana
"Eh ngomong-ngomong murid baru...gue sempet denger kabar kalo 11 IPS 2 bakal ditambahin murid baru, apa jangan-jangan itu murid barunya ya?" sahut Kevin sang bendahara osis sembari menulis catatan di buku keuangan osis.
"Ooh yang lo ceritain waktu itu ya Kev? bisa jadi sih" ucap Royce sebagai jawaban mereka semua.

Mereka berempat tak mau membahas lebih panjang dan tidak berniat melanjutkan topik pembicaraan sehingga pembicaraan berakhir disitu dan mereka sibuk dengan urusan masing-masing.

Bel berbunyi menandakan waktunya pelajaran akan segera dimulai semua murid bergegas masuk ke kelas masing-masing untuk melakulan aktifitas pembelajaran. Sementara di kelas 11 IPS 2
"Perkenalkan anak-anak ini murid baru yang pindah dari SMA Pelita Bangsa di Jakarta Selatan, ia pindah kesini karena ayahnya yang dipindah tugaskan ke Jakarta Pusat. Silahkan perkenalkan dirimu nak" ucap sang kepala sekolah yang berdiri didepan kelas
"Hai teman-teman perkenalkan nama aku Demoralia Choxylla, kalian bisa panggil aku Lia" perkenalan singkat oleh Lia.
"Baik Lia silahkan duduk dibangku yang kosong dan terimakasih kepada ibu kepala sekolah sudah mengantarkan Lia" senyum yang lebar ia berikan setelah mengucap kalimat itu. Kepala sekolah yang sudah keluar dari kelas untuk kembali ke ruangannya dan Lia yang sudah duduk di bangku kosong diantara teman-teman barunya dan pembelajaran pun diap dimulai.

"Pssttt ssttt Lia" bisikan pelan dari sebelah kanan badan Lia dan saat menoleh ia mendapati seseorang yang tersenyum dan mengulurkan tangannya berniat untuk berkenalan dengannya.
"Kenalin aku Elicia panggil aja Cia" bisik Cia ingin berkenalan dengan Lia. Lia tersenyum kemudian menjulurkan tangannya guna berkenalan dengan Cia, mereka berdua tersenyum bahagia.

Pikir Lia ia akan susah mendapatkan teman karena ia sulit berinteraksi sosial dengan orang baru namun ternyata orang disini ramah dan ia mungkin akan mendapatkan banyak teman yang baik dan tidak membullynya seperti disekolah lamanya. Apakah pemikiran Lia itu salah? bagaimana jika pemikiran itulah yang akan sebaliknya terjadi.

"Lia..." bisikan suara dari bangku belakangnya. Lia menoleh dan mendapati seseorang yang melambaikan tangan padanya
"Hai kenalin aku Jeyya" ucapnya pelan
"Hai Jeyya salam kenal" ucap baliknya.
Sementara Nara disebelah Jeyya ia hanya terdiam ia masih mengamati si cupu itu dengan dingin lalu
"Oh ini kenalin Nara namanya dia emang gitu kalo lagi pertama kenal" lanjut Jeyya menunjuk Nara. Nara disana hanya melirik tak merespon ia fokus pada pekerjaan yang ia kerjakan pada dasarnya emang rajin. Sementara Lia dan Jeyya mereka semakin asik mengobrol

***

𝐌𝐞𝐥𝐭𝐞𝐝 𝐅𝐨𝐫 𝐘𝐨𝐮 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang