***
Hari demi hari berlanjut seperti biasa dengan Lia yang sudah mempunyai empat teman dekat. Elicia atau Cia, Yunara atau Nara, Najeyya atau Jeyya sekarang mereka sudah berteman baik dan dekat dengan Lia bahkan kemana-mana selalu berempat.
(Rooftop)
Tidak ada topik diantara tiga orang yang sedang duduk di markasnya. Hingga satu suara memecah keheningan itu "Eh Jav lo masih inget cewe cupu yang lo tubruk kemaren?" tanya Kevin kepada Javion. "Oh itu iya kenapa?" balas singkatnya. "Ternyata bener dia anak baru yang kelasnya di 11 IPS 2 namanya Lia kalo ga salah" panjang lebar Kevin menjelaskan. "Lo suka ya Kev sama anak baru itu?" ucap Royce menggoda. "Engga lah anjir gue masih inget ya sama Natha lagian body Natha masih bagus belum ngebosenin" ketus Kevin. Javion dan Royce tertawa mendengar jawaban Kevin.Tawa mereka terhenti saat empat gadis datang menghampiri mereka, oh ternyata pacar mereka hal biasa yang mereka lakukan yaitu bertemu dirooftop sebagai markas andalan mereka. Saling menyapa dan melambaikan tangan itulah hal yang pertama dilakukan namun ada sesuatu yang janggal. "Javion kemana?" Tanya sang primadona sekolah, Shella. "Gatau dari pagi belum kesini shell, mungkin dikelas" jawab kevin sembari mengelus surai rambut Natha. Tanpa banyak omong Shella turun kebawah hendak menemui sang kekasih.
"Tolong ya Javion antarkan buku ini ke perpustakaan" suruh seorang guru disana. Javion mengikut perintah gurunya dan segera mengantarkan buku itu ke perpustakaan karena ia tak sabar ingin bertemu dengan kekasihnya sekarang sial menghampirinya ia harus menunda pertemuan itu karena perintah gurunya.
Sesampainya di perpustakaan ia melakukan perintah sama yang tadi diperintahkan oleh gurunya. Namun tak sengaja ia disana malah menubruk seorang gadis hingga membuat bukunya berceceran.
"Aaw aduhh..." rengek sang gadis.
"Eh lo gimana sih kalo jalan liat-liat dong" ucap Javion dengan nada yang marah. Saat Javion melihat siapa yang menubruknya sepertinya ia mengenali gadis ini.
"Oh lo yang waktu itu nubruk gue ya di koridor?" Javion bertanya.
"E-eh iya...k-kak maaf" ucapnya lirih karena takut dengan lawan bicaranya. Javion mendekati gadis itu hingga mukanya berada pada dahi si cantik dan berkata "Gue peringatin sekali lagi kalo jalan hati-hati cupu" dengan nada penuh penekanan."Diliat dari deket si cupu ini cakep juga" batinnya.
"JAVION ATHARA!..." seseorang memanggil Javion dengan berteriak hingga suaranya menggema karena perpustakaan yang sepi Javion yang mengerti itu siapa reflek memundurkan badannya.
"Kamu ngapain sih sayang deket-deket sama dia? atau jangan lo yang gatel ya deketin pacar gue" lanjut Shella bertanya pada keduanya namun tidak ada jawaban dari mereka.
"Dia nubruk gue sampe buku gue berceceran gini" jelas Javion.Shella merasa kesal karena pacarnya seperti diganggu "Ohh gitu ya sayang tenang aja nanti aku urusin kok gampang deh" Shella melirik sinis pada gadis itu. Lia tak berani mengucap satu kata pun karena katanya mereka yang paling berkuasa disekolah ini. "
Nama lo siapa sih kelas mana?" Shella mengintrograsi Lia "Oh Demoralia Choxylla 11 IPS 2...anak baru ya lo? cupu banget mana berani banget nubruk pacar orang. Pantes deh dikasih pelajaran" Shella dengan senyumnya yang mengerikan.
Javion selesai mengumpulkan buku tersebut dan menaruhnya sebagai tempatnya. Mereka pergi meninggalkan Lia dengan muka yang masih takut. Setelahnya ia berlari kembali kekelas untuk menemui teman-temannya"Sayang enaknya kita kasih hukuman apa ya?" pikir Shella dengan tangannya menggandeng tangan Javion sembari berjalan di koridor sekolah.
"Inget ya Shell jangan bikin ulah lagi, biarin aja" ucap dingin javion.
"Hemm iya deh engga jadi aja takut dia nangis" timpal Shella dengan cekikikan."Enak aja mau gue bebasin ya gabakal lah tunggu tanggal mainnya ya Demoralia Choxylla" batin Shella.
🕊
"Lia dari mana aja??" tanya Cia
"Tadi ke perpustakaan Ci" jawabnya
"Oalah kamu suka baca buku?"
"Emm lumayan sih tapi ga kutu buku"
"Ohh""Nih minuman gue beliin gila baik banget kan gue" ujar Jeyya berisik disana
"Wah makasih Jeyya" sahut Lia
"Makasih Jeyy tumben amat" ucap Cia sembari meminum minuman itu
"Nar diminum dong enak loh" suruh Jeyya. Nara disana masih duduk dibangkunya untuk mengerjakan soal
"Bentar ngelanjutin tugasnya dulu" jawabnya. Nara memang anak yang lumayan pintar dia selalu peringkat 1/2 dikelasnya, ia suka mengerjakan tugas hal itulah yang membuat teman-temannya bosan kenapa anak itu lebih suka mengerjakan soal daripada bermain.
"Nara bisa ajarin aku yang ini? aku masih belum paham" tanya Lia
"Ohh ini jadi ini kan gini --------" Nara menjelaskan jawaban itu panjang lebar sampai Lia paham
"Ohh paham paham makasih ya Nar" gumam Lia sembari tangannya mulai menulis pada bukunya
"My pleasure" ucap terakhir Nara sebelum bel masuk kelas dibunyikan.***

KAMU SEDANG MEMBACA
𝐌𝐞𝐥𝐭𝐞𝐝 𝐅𝐨𝐫 𝐘𝐨𝐮
Teen Fiction⚠️DISCLAIMER⚠️ - MINOR DNI 🔞🔞🔞 - 100% FIKSI - NON BAKU - CW//TW//HARSHWORD⚠️‼️ - IGNORE TYPO AND TIME JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN AGAR AUTHOR SEMANGAT BUAT UP SETIAP PARTNYA! ----- Berawal dari pertemuan yang singkat, siapa sangka pangeran sekolah...