20 || Ikutan 🔞

3.3K 15 0
                                    

***

Setelah dua kamar itu melakukan hal tak senonoh lalu apa yang dilakukan dua kamar lagi, apakah mereka juga ikut-ikutan?

"Jeyy itu tadi suara apa ya?" kepo Royce akibat mendengar suara aneh dari kamar Lia dan Javion
"Mana gue tau kak" dengus Jeyyam
"Apa mereka lagi ngewe?" ucap ngaco Royce yang disambut pelototan oleh Jeyya
"Hah yang bener aja kak kalo ngomong" ketus Jeyya sembari matanya masih fokus pada ponselnya.

Jeyya sedang mandi sedangkan Royce disana ia menahan sesuatu yang harus ia tuntaskan sesuatu yang sangat mengganjal dan harus segera dipuaskan, akibat suara suara yang muncul dari kamar sebelah Royce sangat prustasi sehingga ia ereksi membuat celana dibagian tengahnya menggembung.

"Ceklek.." suara pintu yang terbuka kemudian memunculkan gadis yang hanya memakai handuk bajunya karena ia lupa membawa baju ganti kekamar mandi sekalian. Jeyya keluar dengan pedenya segera memilih baju yang ingin ia kenakan, tanpa ia sadari paha mulusnya terpampang jelas ketika melakukan kegiatannya itu dan mengundang atensi Royce yang sedang menahan hasratnya.

Royce mendekati Jeyya dari belakang setelah Jeyya berdiri dan ingin menuju kamar mandi, badannya ditahan dan Royce mengukungnya pada dinding tembok hingga Jeyya kaget dan reflek menempelkan diri pada tembok.

"K-kak.." gugup Jeyya karena sekarang jarak mereka sangat dekat
"Jeyy bantuin gue..." kali ini Jeyya tidak bisa melawan Royce ia sangat takut dengan tatapan dan deru nafas dari sang lelaki.
"B-bantuin apa kak?"
"Bantuin tidurin kontol gue..."
"H-hah? Ka-" ucapnya terpotong karena Royce disana secara tiba-tiba melumat bibir Jeyya dengan tangannya menahan tangan Jeyya yang ingin menangkis badan Royce. Jeyya dipaksa untuk berciuman dengan Royce namun lama-kelamaan Jeyya tak melawan malah ikut terbawa permainan.

"Mhhh kakhh hahh hahh.." Jeyya menarik napas karena kehabisan pasokan oksigennya.

"Maaf Jeyy gue kelepasan" ujar Royce kemudian menjauh dari Jeyya. Jeyya masih mematung disana ia mengamati Royce diranjangnya yang sepertinya sudah bernafsu.

"Kak Roy sange?" tanya Jeyya mengamati celana Royce yang menggembung
"H-hah eng-" belum selesai mengucapkan kalimatnya Jeyya sudah mendekati Royce dan duduk disebelahnya serta mengelus jakun milik Royce dan beralih kebagian bawah.

"Gapapa kak kalo mau ayo aja" goda Jeyya karena ia juga sudah terbawa nafsu. Royce tersenyum miring ia merasa diberikan kesempatan Royce langsung saja melumat bibir Jeyya lagi sembari membaringkan badan sang gadis diranjang dengan lumatan acak namun pasti. Jeyya menikmati apa yang dilakukan oleh Royce ke tubuhnya.

Beralih kebawah Royce menemukan dua gundukan besar, ia buka perlahan handuk itu hingga menampilkah buah dada Jeyya yang lumayan besar ia hisap nipple yang sudah menegang itu dan nipple yang satunya ia pilin dan cubit dengan tangannya.

"Ahh kakak pelan ajah"
"Slrpp cpkhhh emhh"

Tak lupa juga Royce meninggalkan kissmark di dada Jeyya. Tidak mau membuang waktu setelah selesai melakukan kegiatannya di area atas ia beranjak ke area bawah. Terlihat vagina yang sudah becek akibat nafsu yang dibuatnya. Royce mamasukkan jarinya ke dalam vagina Jeyya dan dibalas lenguhan kecil olehnya.
"Ahhh shhh sakit"
"Bentar ya dilonggarin biar ga sakit banget nanti" setelahnya Royce mengocok vagina itu cepat beberapa menit agar Jeyya tak merasakan sakit nantinya.

"Aku masukin ya" ujar Royce sembari mengarahkan penisnya untuk masuk kedslam vagina Jeyya
"Pelan-pelan ya kak.." lirih Jeyya

"Jlebb"
"Anghh sakit kakh"
"Sshh sempit banget Jeyy"
ucap mereka saat penisnya berhasil tertanam sempurna pada lubang vagina Jeyya. Royce memaju mundurkan pinggangnya pelan karena ia tak mau gadisnya ini merasa kesakitan.

𝐌𝐞𝐥𝐭𝐞𝐝 𝐅𝐨𝐫 𝐘𝐨𝐮 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang