28 || Pesta

862 9 0
                                    

***

Tak terasa hari sudah semakin gelap menunjukkan bahwa acara yang Lia buat akan segera dimulai tepat jam 7 dirumah Javion, semuanya sudah datang disana mulai dari Shella, Diana, Rachell, Natha tak lupa dengan pacarnya, juga Lia, Cia, Nara, Jeyya bersama dengan oacar mereka juga. Mereka semua disana bersenang-senang tak lupa juga membagi tugas dimana sang lelaki menyiapkan alat dan sang gadis menyiapkan bahan yang akan mereka gunakan malam itu.

"Ini saosnya ditaro mana?" tanya Natha memilih piring disana
"Nih pake ini aja" ujar Nara kemudian memberikan piring
"Lo motongin daging aja" ucap Cia pada Diana
"Gue nusukin aja sama si Lia" Shella menyahut
"Gue bagian minuman sama Rachell" Jeyya disana sibuk menuang minuman bersama Rachell

"Goblok pelan pelan" ujar Hazel memukul kepala Royce
"Ini pelan anjing" ketus Royce yang tangannya sibuk mengobati tangan Hazel yang luka akibat terkena goresan alat pemanggang
"Gue idupin apinya ya?" ujar Anton yang membawa membawa korek api
"Ntar dulu aja yang cewek belum selesai itu nyiapinnya"

"Nyebat mulu lo bantuin kek" Kevin bergabung dengan tiga orang disana yang sedang duduk merokok dan bermain UNO
"Kan udah tadi istirahat bro" Tama berucap sembari menyesap batang kecil itu
"Nih sebat" Jay memberikan satu batang rokok pada Kevin dan diterima olehnya
"Gev lo ga nyebat?" tanya Tama sembari meminum esnya
"Lagi ga napsu" ketus Gevan
"Halah sok sok an" sela Jay dengan muka mengejek.

Setelah selesai menyiapkan bahan yang akan dipanggang akhirnya acara pun dimulai dengan meriah. Mereka terlihat sangat senang dan menikmati pesta kecil-kecil an itu. Mereka tak menyangka jika yang awalnya menjadi musuh namun berakhir mereka berteman dengan damai layaknya tidak pernah ada masalah yang menimpa mereka.

-----

"I love you Rachell..." ngelantur Tama akibat alkohol yang ia minum
"Apaansih Tam lo mabuk ya?" Rachel menyingkirkan tangan Tama yang menggerayangi pahanya "Gue sadar Chell" lanjut Tama kemudian "Cupp" Ia mencium tangan Rachell.

"Bub aku bahagia liat mereka akur" Javion bergumam sembari mengelus surai Lia "Aku juga kakk!" seru Lia dan memeluk tubuh kekasihnya.

"Shell- aaa" Shella membuka mulutnya ketika Anton melayangkan sosis pada mulutnya. Iya sosis daging bukan sosis-
"Enakk!" seru Shella setelah mendapat suapan dari kekasihnya "Iya lah yang bakar kan aku" pede Anton.

"Kamu kalah sayang" ejek Gevan saat bermain ular tangga dengan kekasihnya
"Apaann gamau!" Natha tidak mau kalah dari permainan ini, ia tidak terima. "Gaboleh ngelawan" nada Gevan seperti mengejek. "Males ih" Natha memalingkan tubuhnya menghadap belakang. "Yah ngambek haha"

"Apaan baru segitu udah tepar" ejek Jay pada Diana pasalnya ia tak kuat minum 1 botol beer
"Ga gitu anj gue ga suka beer!" seru Diana merasa kesal "Halah alasan" Jay kembali meneguk beer dan ia hampir habis 1 botol beer sekarang ia merasa pusing dan omongannya mulai ngelantur.
"Sayang ngewe yuk" ngaco Jay sembari mengelus rahang Diana "Ih apasih bego lo mabuk" kesal Diana kemudian menepis tangan Jay.

"Jangan minum banyak banyak" peringat Jeyya pada Royce "Kenapa?" bingun Royce
"Ya lo kalo mabuk nyusahin" ketus Jeyya malas sembari meneguk beer lagi
"Yaudah tinggalin aja" sahut Royce "Ga tega" sela Jeyya kemudian memperhatikan Royce karena ia minum langsung dari botol beernya
"Royc! udah dibilang jang- Hhmmpp!" belum selesai Jeyya mengomel mulutnya langsung di cipok oleh Royce karena ia tak tahan dengan omelan pacarnya yang sangat berisik akhirnya membungkan bibir Jeyya dengan bibirnya.

"Awas gosong sayang yaampun" Hazel berhati hati memegangi tangan Cia yang sibuk membakar marshmellownya "Iyaa tenang ajaa" balas Cia merasa aman
"Aku bahagia bisa punya kamu Ci" ngaco Hazel yang berdiri disamping Cia "Aku juga beruntung banget kak bisa punya kakak" Cia mendongak dan menatap wajah sang kekasih memperlihatkan mata mereka yang berbinar menandakan kasih sayang satu sama lain
"Love you..." "Love you too!"
"Cupp" kecupan itu terdengar nyaring.

"Kenapa?" tanya Nara melihat tatapan kosong Kevin
"Hm? engga" sahut singkat Kevin "Ga mungkin, cerita aja" Nara kembali bertanya ada apa dengan pacarnya "huftt engga ada apa-apa" Kevin meyakinkan Nara sembari menyesap putung rokok itu
"Kevin..." Nara mengambil putung rokok itu dan membuangnya "Cerita! gue tau lo ada masalah" Nara kembali berargumen
"Ya, mama papa gue cerai dan sekarang gye bingung ikut siapa" cerita singkat Kevin disana dengan wajah frustasinya. Raut wajah Nara berubah menjadi sendu mendengar cerita kekasihnya "Kevin...gue tau lo udah dewasa lo bisa jalanin ini semua masih ada gue disini buat lo ya? pilih sesuai kata hati lo okay?" Nara memberi nasihat dengan tangannya memegangi pada pundak Kevin. "Susah Nar" Kevin menghela nafas "Iya gue tau dan lo pasti bisa, percaya sama gue? mungkin ini jalan yang terbaik buat mama papa lo ya? jangan pernah benci salah satu dari mereka okay?" "Cupp" setelah Nara berargumen terdengar suara kecupan disana. Dari yang awalnya kecupan berubah menjadi lumatan yang lembut dan penuh arti.

-----

"Huh lelah sekali" ucap Shella dengan nafas tersenggal-senggal
"Badan mereka terlalu besar!" timpal Diana sembari memberesi alat makan bersama Rachell dan Cia
"Suruh diet aja" sahut Natha yangs sedang membersihkan meja
"Kenapa cowo itu selalu mabuk ya? kemarin juga mereka mabuk pas di villa" gumam Lia berada disamping Shella yang sedang membersihkan alat gril
"Huh? divilla? sus " sahut Shella
"Iya kemarin waktu liburan kan ke villa" timpal Nara pada Shella
"Hah? ga diapa-apain kan lo semua?" tanya Rachell mencurigai mereka
"Ya pastinys ngew-" timpal Jeyya yang langsung dibekap oleh Cia "E-enggak lah hehe" sahut Cia dengan sorot mata melirik pada Jeyya.

"Biarin aja mereka tidur dikamar biar kita bisa begadang tanpa ada yang ganggu" Lia berucap setelah selesai mencuci piring
"Emm enaknya ngapain sekarang?" tanya Natha
"Gausah pulang tidur disini aja kan ada 4 kamar disini nah masih ada 2 sisa kamar kan?" saran Cia pada mereka karena di 2 kamar sudah ditempati oleh lelaki yang sudah mabuk dan tertidur
"Boleh juga tuh
"Setujuu"
"Terus bajunya masa ga ganti?" ucapan Diana membuat mereka pun bingung
"Lah iya masa ga ganti" timpal Jeyya
"Hmm sekarang jam berapa?" sahut Nara
"Jam setengah sebelas sih" jawab Natha
"Ayo keluar cari baju aja buat tidur, belum malem banget" usul Nara yang mandapati wajah senang dari temannya
"IDE BAGUS!" antusias Jeyya

"Oke lets go!"

🕊

Gelap, sunyi dan mobil besar itu melesat dengan cepat dan membawa mereka ke sebuah mall berniat mencari toko baju yang masih buka. Mereka bersyukur masih ada toko baju yang buka walaupun sebentar lagi akan tutup. Mereka sibuk memilah baju yang ingin mereka pakai, tak lupa juga skincare dan alat mandi yang mereka butuhkan. Kurang lebih 1-2 jam mereka berada dimall tersebut akhirnya mereka selesai dengan kegiatan mereka lalu keluar dari mall dan menuju ke rumah Javion lagi.

***

𝐌𝐞𝐥𝐭𝐞𝐝 𝐅𝐨𝐫 𝐘𝐨𝐮 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang