***
Setelah beberapa hari Lia lumayan pulih dari sakitnya dan kembali bersekolah seperti biasanya, beberapa hari itulah Lia menjadi sangat pendiam dan saat ditanya apa yang terjadi pada saat itu ia hanya bisa membisu mungkin dia trauma, dan apakah ada yang membullynya? itu pikir dari sahabat-sahabatnya namun mereka bertanya-tanya siapa yang membullynya apakah dia melakukan kesalahan sebesar itu hingga dibully sampai segitunya. Belum 100% Lia pulih dari sakitnya tetapi syukurlah ia sudah mau berkomunikasi dengan temannya lagi dan dia sekarang kemana-mana harus ditemani sahabatnya karena ia belum boleh sendiri takutnya hal lain pun terjadi.
(Rooftop)
"Anjir beneran tu cewek bonyok mukanya?" Hazel bertanya kepada Javion. "Beneran cok gue gatau apa yang terjadi tiba-tiba cewek-cewek di toilet pada manggilin gue buat bantuin tuh cewek yang pingsan" jawab Javion. "Lo anter ke UKS beneran bro? kalo beneran gila sih" Royce bertanya. "Kalo beneran emang Shella ga marah?" lanjut Kevin. "Iya beneran soalnya kasian, Shella ga lihat. Tapi asal lo tau ya tuh cewek cupu-cupu gitu juga bodynya bagus cok apalagi temen-temennya beuhh kalo lo pada liat pasti auto nafsu hahaha" Javion dengan candaannya. "Beneran ga anjir gue jadi pengen liat deh" sahut Hazel sebagai reaksi semua yang ada disana. "Besok deh gue kasih tau" jawab singkat Javion. "Tapi kayaknya Shella deh dalang dari pembullyan ini, soalnya kemarin Shella salah paham sama gue pas gue di perpus di kira Shella gue sama Lia lago macem-macem terus Shella sempet nanya ke gue kalau hukuman apa yang pantes untuk cewe cupu itu, tapi ya gue bilang sih kalau biarin aja" Ucap Javion panjang lebar. "Hah serius cok lo lagian kenapa njeng berdua an di perpus" Goda kevin. "ga su gue di suruh Bu Dania ke perpus ga sengaja kesenggol cewe itu bngsd gue gak ngapa-ngapain" Ucap Javion agak sebal. "Iya iya jav gue percaya, btw lo coba deh tanya sama Shella bener ga dia sama teman-temennya yang ngelakuin itu semua" usul Hazel, "ntar gue tanya" jawab dingin Javion.(Di kelas 12 IPS 1)
"Eh girl ternyata tuh cewek masih kuat buat sekolah haha gue kira udah mati" Shella berkata dengan kejam kepada para temannya. "Lah iya tadi gue ketemu waktu di koridor" timpal Rachell. "Apa pelajaran yang kita kasih kurang ya?" ucap Diana. "Gue sih maunya ngelanjutin tapi ya gue takut pada nyepuin ke cowok gue" Shella berkata dengan memainkan kukunya yang cantik itu. "Lo tunggu aja deh Shell sampai dia 100% pulih and kalo dia bertindak lagi ya lo pantes buat ngasih hukuman lagi" Natha mengucapkan idenya sembari meminum kopinya. Shella mencerna perkataan Natha baginya itu ide yang bagus.Cia hendak pergi kekantin untuk membelikan minum sahabatnya karena ia tau pasti Lia masih sangat trauma dengan kejadian itu, maka dari itu Cia dengan baik hati membelikan minuman untuknya. Pertengahan dikantin saat ia melangkahkan kakinya sedikit berlari untuk memesan minuman dan tanpa sengaja ia menginjak kulit pisang yang ada dilantai. Cia terpeleset namun belum sempat badannya jatuh ada lelaki yang menerima tubuh Cia seakan ingin membantu badan Cia agar tidak jatuh kelantai. 1 detik 2 detik 3 detik mereka bertatapan dengan mata yang sangat indah dari keduanya mereka berdua saling mengadu kebinaran matanya. Hingga suara deheman memecahkan tatapan mereka "HEKHEMM..." suara itu rupanya Royce yang melihat hal itu didepannya secara langsung. Mereka berdua reflek menghentikan kegiatan mereka tadi. Cia merasa sangat malu karena ia menjadi pusat perhatian dikantin. "Eh kak maaf maaf aku ga sengaja" Cia berucap dengan pipi gembulnya yang merah. "Iya gapapa lain kali lihat jalan ya, btw pipi lo kok merah? lo gapapa kan?" ucap Hazel seakan meminta jawaban. "I-ini gapapa kok kak em aku duluan ya makasih ya kak" Cia berkata dilanjutkan pergi dan berlari dari kantin itu karena ia merasa sangat malu padahal ia belum sempat membelikan minuman untuk sahabatnya.
Sesampainya dikelas dengan nafas yang terengah-engah Cia menghampiri para sahabatnya.
"Lo kenapa dah keringetan begitu? mana pipinya warna pink lagi haha" tanya Nara disambung gelak tawa dari mereka bertiga.
"TAU GA GUE TADI DIKANTIN KENAPA, MASA GUE KEPELESET KULIT PISANG, malu banget mana tadi diliatin seisi kantin" ucap Cia sembari mengatur nafasnya.
"Terus lo jatuh ci??" tanya Jeyya merasa sangat kepo.
"Nah ituuu gue belum sempet jatuh badan gue dipegangin sama kakell cogan ganteng banget anjir pliss" Cia menjelaskan panjang lebar.
"Kira-kira siapa kakelnya ci?" tanya Lia dengan suara kecilnya.
"Gatau sih tapi gue liat bet kelasnya kelas 12 IPS 3, eh iya gue belum sempet beliin minuman buat lo soalnya gue keburu maluu" jawab Cia sembari duduk di samping Lia. Dilanjutkan dengan tawa riang mereka berempat.Waktu berjalan sangat cepat hingga terdengar suara bel pulang, itu tandanya mereka semua sudah selesai melakukan pembelajaran dan waktunya untuk istirahat pulang kerumah. Ketika semua murid sibuk ingin segera pulang kerumah beda lagi dengan Cia dan Jeyya. Cia dan Jeyya sudah bilang kepada Lia dan Nara bahwa mereka pulang lambat karena ingin membersihkan ruang UKS terlebih dahulu. Cia dan Jeyya menyibukkan diri di ruang UKS karena dia adalah wakil ketua PMR dan ia bermaksud membantu Jeyya sebagai ketua PMR untuk membersihkan UKS karena itu adalah jadwal piket mereka.
"Kotor banget UKS nya kaya pikirannya Jeyya, ini sebulan ga dibersihin apa ya? kaya kandang babi anjir" oceh Cia sembari tangannya menyapu lantai UKS.
"Kurang ajar kalo ngomong, hadeh kan piketnya seminggu sekali bego pantes aja kotor" ketus Jeyya dengan muka kesalnya."Hazel idung lo napa keluar darah?" tanya seorang lelaki yang masih berada dikelas karena sengaja pulang telat karena itu sudah terbiasa bagi mereka.
"Hah anjir gue mimisan cok" ucap Hazel dengan tangan yang ia gunakan untuk mengelap darah yang mengucur dari hidungnya
"Anter gue ke UKS dong Roy bantuin anjg malah diem aja" lanjutnya.
Mereka berdue bergegas pergi ke UKS bertujuan untuk mengambil tisu guna membersihkan darah itu. Cia dan Jeyya kaget karena ada dua cowok yang tiba-tiba dateng UKS mana cowo yang satunya tangannya banyak darah.
"Eh tolong bantuin temen gue dia mimisan" ucap Royce kepada dua cewek yang berada di UKS sekolah itu."Lah anjir bukannya ini cowok yang nolongin gue tadi dikantin" batin Cia sama sebaliknya dengan batin Hazel.
"Jangan bengong doang dong" ketus Hazel.
"Eh sini kak duduk dulu" ucap Jeyya dan setelahnya Cia mengambil peralatan yang ia butuhkan untuk Hazel. Saat mereka berdua sedang mengobati Hazel tiba-tiba ponsel Jeyya bunyi dan bergetar, ia ditelfon rupanya.
"Eh bentar ya gue tinggal bentar ini ada telfon, tolong lo urus ya Ci" ucap Jeyya kemudian melangkah keluar UKS untuk menerima telfon itu sejenak. Jeyya meninggalkan ketiga orang itu di UKS.Hening diantara mereka hingga satu suara memecah keheningan-
"Lo tadi yang jatuh di kantin ya?" tanya Hazel kepada Cia.
"E-eh iya kak" jawab Cia dengan gugup
"Oh boleh kenalan ga?" tanya Hazel lagi membuat Cia yang sudah selesai mengobati Hazel disana merasa sangat gugup dan malu.
"Hehe boleh kok kak kenalin aku Elicia 11 IPS 2 panggil aja Cia kak" Cia dengan suara halusnya sembari mengulurkan tangannya guna berkenalan.
"Cia, kenalin gue Hazel 12 IPS 3 btw boleh mutualan wa ga? atau sekalian mutualan perasaan?" Hazel menjawab uluran tangan Cia.
"Emm maksudnya kak?" Cia memerah dan mengundang senyum dari Hazel.
"Haha engga. Udah nih simpen ketik nomormu" Hazel memberikan ponselnya untuk Cia mengetik nomor telefonnya, dan segera menerima ponsel itu karena ia tak tau lagi harus apa "Rejeki ga boleh ditolak". Setelahnya mereka berdua terdiam, Cia salah tingkah dan setelah ponsel Hazel dikembalikan pada sang pemilik. Ia hanya bisa terdiam seperti tidak percaya."HEKHEM udah belom yang ngobatin sama natapnya? gue mau pulang, lo udah belum Zel katanya mau date sama pacar lo, inget sama pacar lo deh ntar ngambek mampus" ketus Royce kepada mereka berdua.
"Oh sudah ada pacar rupanya tapi gapapa deh yang penting kenalan haha" batin Cia.Mereka berdua sama-sama malu dan pada saat itu juga Jeyya sudah selesai mengangkat telfon sembari berjalan masuk ke UKS "Eh udah selesai?" suara lembut itu menyapa pendengaran mereka ber tiga, dan disambut anggukan oleh Cia.
Royce menoleh dan memperhatikan gadis itu "Kalian berdua dari kelas yang sama?" tanya Royce kepada sang adek kelas.
"Iya kak kita sekelas" jawab Jeyya dengan ramah.
"Oh btw gimana keadaan temen lo yang katanya pingsan di toilet?" Royce bertanya pada mereka. Mereka bingung kenapa kakel ini bisa tau.
"Udah mendingan kok kak, oiya kakak kok bisa tau masalah itu?" Jeyya bertanya dengan rasa penasarannya.
"Ya iya lah orang yang nolongin itu temen gue" ketus Royce dengan muka malas.
"Ohhh"
"Kakak namanya Royce kan? Ketua dari PMR kenapa tadi ga langsung kakak aja yang ngobatin?" tanya Jeyya kepada royce.
"iya dan nama lo Najeyya kan Sekretaris PMR? dih males banget gue ngobatin tuh bocah tai" jawab Royce kepada Jeyya dan melihat Hazel sambil mendengus.
"Eh enak aja lo anjing, gini-gini gue juga temen lo bngsd" kesal Hazel.Setelahnya kedua lelaki itu keluar di UKS mereka bergegas ingin pulang karena ini sudah sangat telat dan lambat. Sedangkan Cia? ia masih duduk dan membayangkan apa yang barusan terjadi seakan ia tidak percaya.
"Tadi mereka ganteng banget ya Ci" ujar Jeyya
"Iya apalagi kak Hazel mana minta mutualan wa lagi aduh kan jadi salting" sahut Cia dengan malu dan senyum-senyum sendiri layaknya orang yang jatuh cinta.***
Mungkin hampir gila -yuvs

KAMU SEDANG MEMBACA
𝐌𝐞𝐥𝐭𝐞𝐝 𝐅𝐨𝐫 𝐘𝐨𝐮
Novela Juvenil⚠️DISCLAIMER⚠️ - MINOR DNI 🔞🔞🔞 - 100% FIKSI - NON BAKU - CW//TW//HARSHWORD⚠️‼️ - IGNORE TYPO AND TIME JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN AGAR AUTHOR SEMANGAT BUAT UP SETIAP PARTNYA! ----- Berawal dari pertemuan yang singkat, siapa sangka pangeran sekolah...