09 || Basket

1.1K 22 0
                                    

***

Hari ini adalah jadwal pertandingan basket dari SMA BRAWIJAYA VS ZEMZONE HIGH SCHOOL bertanding dilapangan basket stadion. Para supporter dari SMAJA dan SMA ZEMZONE berlarian ikut panduan OSIS dan panitia di sana.

"Lia kita di sini aja " ujar Jeyya sambil menarik tangan lia agar tempat duduknya tidak di dahului oleh supporter yang lain.
Saat semua orang heboh mencari tempat duduk Jeyya, Lia mendapatkan tempat duduk agak depan sedangkan Nara dan Cia tidak ikut bersama mereka karena Nara ikut dengan anggota osis sedangkan Cia ikut anggota PMR. Jeyya sebenarnya juga ikut PMR tapi tidak diperbolehkan oleh Rachell karena Rachelll membaca pesan yang dikirim oleh Royce pada Jeyya kemarin, Royce lupa bahwasanya hpnya di sadap oleh Rachell.

15 menit lagi pertandingan akan segera di mulai pemain basket pun segera memasuki area lapangan. Saat pemain basket Zemzone High School keluar semua orang berteriak sekeras mungkin dan memberi semangat kepada mereka. Teriakan mereka bersahut-sahutan antara supporter SMAJA dengan SMA ZEMZONE

Saat pemain berjajar di tengah lapangan sedang pemanasan. Jeyya dan Lia melambaikan tangan ke arah Nara dan Cia yang berada dibawah lapangan untuk menemani pemain basket SMA ZEMZONE atau sebut saja mereka bagian dari panitia, lambaiannya dibalas oleh Nara dan Cia. Karena lambaian mereka sangat tinggi membuat pemain basket SMA ZEMZONE salfok kepada keempat gadis itu dan menjadi pusat perhatian mereka, keempatnya pun merasa malu dan menurunkan tangannya kemudian kembali sibuk pada aktifitasnya masing-masing, karena kejadian tadi Javion, Hazel, Royce dan Kevin tau dimana gadis tersebut berada.

"Eh itu siapa cewe bertiga pake baju jersey no punggung nya sama kaya kak Kevin kak Hazel sama kak Royce" tanya Lia ke Jeyya
"Eh iya ya itu siapa sih" ucap jeyya
"Eh itu kak Rachel, kak Natha, kak Diana lucu banget couple sama pacarnya aaa mereka cantik ya" ujar cewe belakang Lia dan Jeyya
Lia dan Jeyya pun mendengar itu dan langsung bertatapan
"Oh pacarnya,tapi kenapa kak shella enggak ya bukanya kak shella pacar nya kak Javion? " bisik Lia kepada Jeyya
"Kemarin kemarin kan ada gosip bilang kalo mereka udah putus" jawab Jeyya.

(Pertandingan di mulai)
Semua suporter dari SMAJA dan SMA ZEMZONE berteriak memberi semangat.
"Kak Hazel semangattttt!!! " teriak Cia dari kejauhan karena kemarin Hazel menyuruhnya memberi semangat saat pertandingan basket ternyat Cia dinotis oleh Hazel dan dibalas dengan mengacungkan jempol ke Cia. Diana yang melihat itu kaget karena pacarnya disemangati orang lain bahkan pacarnya pun membalas orang itu. Diana marah dan kesal ia akan mencari tau tentang gadis tersebut.

(Pertandingan selesai)
Pertandingan pun selesai dan point yang diperoleh :

------------
Waktu Penuh
SMA BRAWIJAYA 1 VS 3 SMA ZEMZONE
------------

Sesi terakhir ternyata point direbut oleh SMA ZEMZONE dan berakhir dengan SMA ZEMZONE yang berhasil memenangkan pertandingan kali ini, Semua suporter dari SMA ZEMZONE pun bersorak gembira serta bertepuk tangan dan pada saat itu juga panitia sudah memperbolehkan para supporter untuk pulang. Setelah para pemain berjabat tangan mereka hendak berganti baju ke ruang ganti.

"Gue ga nyangka kita bakal menang" ujar Kevin
"Iya ya ga nyangka" gumam Javion
"Jelas lah kan ada gue" ucap Royce dengan PD-nya
"Najis banget" sahut hazel.
Disambung dengan gelak tawa dari pemain yang ada disana.
"Mau ganti kapan?" tanya Javion
"Sekarang aja ayo" ajak Hazel
"Yaudah ayo" ucap Royce sembari mengambil baju gantinya.
Tak ada jawaban dari Kevin ia sedari tadi masih sibuk dengan benda pipih yang ia pegang. Entah apa yang membuat menarik di ponsel itu. "Gue nyusul dah" sahut Kevin kepada ketiga sahabatnya.

Ternyata Kevin sedang berbalas pesan dengan adek kelasnya itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ternyata Kevin sedang berbalas pesan dengan adek kelasnya itu. Belum sempat Kevin masuk ke ruang ganti ada seseorang yang memanggil namanya dari kejauhan.
"KAK KEVIN" teriak sang gadis
Kevin menoleh dan mendapati Nara yang berjalan kearahnya sembari membawa hoodienya yang kemarin ia pinjamkan.
"Oh hai Nara" sapa Kevin
"H-hai kak i-ini hoodienya yang kemarin" ucap gugup Nara karena disana Kevin tidak menggunakan jerseynya sehingga memperlihatkan ABS nya diperut itu.
"Ohh iya makasih ya Nar" senyum Kevin
"Harusnya aku yang makasih kak hehe makasih banyak ya kak"
"Iya sama-sama" ucap Kevin
Tatapan mereka dihentikan oleh deheman dari arah sebaliknya "HEKHEMM udah belom laper nih cepetan" teriak Cia dari jauh.
"Udah ayo duluan sama gue aja" bisikan di telinga Cia membuatnya sangat takut ia kira itu hantu. Saat Cia menoleh ia mendapati Hazel dengan tatapannya kearah Cia dan senyuman di bibirnya. "Kak Hazel ngagetin aja kak" ujar Cia sambil memukul pundak Hazel pelan.
"Hahahha ayo kekantin duluan aja biarin tinggalin aja mereka" ajak Hazel dan diikuti oleh Cia, mereka meninggalkan Kevin dan Nara mereka berjalan beriringan menuju kekantin.
"Mau kekantin bareng? tungguin gue ganti baju dulu ya" tanya Kevin
"Hmmm boleh boleh kak" jawab Nara.

"Njirr itu kuku lo pecah, mau gue panggilin Rachell ga?" tawar Kevin pada Royce yang masih berada didalam ruang ganti.
"Udah gapapa gue telfon Jeyya aja soalnya kemaren gue suruh dia jadi petugas PMR" jawab Royce.

"Iya halo kak?" sapa Jeyya ditelefon
"Lo bisa bantu gue ga? keruang ganti sebelah timur ya kaki gue berdarah"
"Kenapa ga kak Rachell aja kak? kan dia juga PMR-"
"Buruan kesini" potong Royce kemudian memutuskan sambungan telefon itu.

🕊

(Dikantin stadion)
Shella duduk dibangku pojok timur karena ia menghindari Javion yang pasti berada disana. Sebenarnya ia masih cinta namun kenapa ia malah selingkuh dan berbuat hal itu dengan orang lain, Shella sangat menyesal.
Sementara itu Javion duduk di bangku sebelah selatan. Javion melihat dua orang yang berjalan ke arahnya
"Lah Zel ga sama pacar lo?" tanya Javion
"Lagi males anjir sama dia" jawab singkat Hazel
"Lah gila ni bocah" gumam Javion.
"Kak Hazel aku duduk disini aja ya takut kak Diana marah" ucap Cia
"Sssttt udah biarin aja dia ga liat" potong Hazel.
Sementara itu Diana dari kejauhan mengawasi pacarnya yang membawa gadis yang tadi yang menyemangati nya saat pertandingan dimulai tadi huft ia sangat kesal, ingin sekali ia menjambak rambut gadis itu.

"Hai Lia udah sembuh?" sapa Javion melihat Lia berjalan menunu kebangkunya
"H-hai kak Javion udah kok hehe, oiya makasih banyak ya kak atas bantu-"
"Ssttt udah dua minggu yang lalu gausah dibahas lagi yang penting lo sembuh" potong Javion.
"Emm Lia...Jeyya sama Nara kemana" tanya Cia
"Ehh Ciaa, tadi Jeyya ditelfon kak Roy buat ngobatin lukanya di ruang ganti. Kalo Nara aku gatau bukannya tadi sama kamu Ci?" Lia menjelaskan.
"Loh yaudah deh kalo gitu aku ketoilet dulu deh kak" ijin Cia kepada Hazel berbohong padahal ia disitu ingin mencari Nara dan Jeyya. Disaat Cia pergi meninggalkan Hazel, Hazel menangkap satu gadis yang sangat ia curigai, ternyata itu Diana apa yang gadis itu lakukan? oh Tuhan Diana membuntuti Cia. Hazel tau pasti pacarnya mempunyai rencana mengerikan Hazel tidak mau Cia kenapa-kenapa hingga akhirnya Hazel memutuskan untuk mengikuti Cia secara diam-diam dan meninggalkan Javion bersama Lia disana.
Shella melihat mereka berdua dibangku selatan dan mengumpat "Anjing tu cewe beneran deket sama Javion"
Shella hanya bisa menahan cemburu ia sudah tak berhak untuk melarang apalagi merusak hubungan mereka karena sekarang Shella bukan siapa-siapanya Javion lagi.

(Ruang ganti)
"Hufttt huftt"
"Lah Jeyy ngapain kesini? Lia dimana?" tanya Nara
"Tadi dipertengahan jalan kekantin kak Roy nelfon suruh ngobatin, Lia nyuruh gue buat tinggalin dia jadi gue gatau sekarang Lia dimana, mungkin aja udah dikantin duluan" jelas Jeyya.

"Eh Jeyya, itu orangnya ada didalem sana masuk aja" ujar Kevin dan berjalan keluar ruang ganti
"Eh iya kak Kev makasih" jawab Jeyya
"Gua duluan kekantin ya sama Nara nanti lo sama Roy nyusul aja pasti dia gabisa jalan sendiri perlu dipegangin" saran Kevin sembari mengajak Nara berjalan kekantin bersama.

"Aduh pelan pelan" erang Royce
"Iya kak maaf ini udah pelan" jawab Jeyya.
Jeyya dengan telaten mengobati luka pada kuku kaki kakak kelasnya itu.
"Mata lo indah banget" batin Royce.
"Nah udah kak udah selesai" ucap Jeyya dengan antusias.
"Makasih banyak ya Jeyy" "eh aduh aduh"
"Eh eh kak" Jeyya memegangi badan Royce yang hampir saja jatuh jika tidak ditahan pleh Jeyya, mata mereka bertemu sesaat hingga pacar Royce tiba-tiba masuk ke dalam.

"Eh sayang kenapa?? kenapa ga nyuruh aku aja yang ngobatin??" entah dari mana datangnya Rachell tiba-tiba ia masuk ke ruang ganti dengan berlari sembari memegangi badan Royce dan menyingkirkan tangan Jeyya ditubuh pacarnya.
"Udah gapapa udah diobatin Jeyya, kalo minta tolong lo takut ganggu Chell"
"Engga kok sayang oiya mau kekantin ga? ayo sama aku aja" ajak Rachell dan melirik Jeyya dengan sinis
"Yaudahh ayo"
"Pelan-pelan aja ya sayang jalannya" titah Rachell kemudia keluar dari ruang ganti tersebut dan menyenggol badan Jeyya dengan sedikit keras. Disana Jeyya masih terdiam ia takut takut jika Rachell marah padanya dan membullynya ia sangat takut akan hal itu.

***

𝐌𝐞𝐥𝐭𝐞𝐝 𝐅𝐨𝐫 𝐘𝐨𝐮 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang