17 || Truth Or Dare

1.7K 12 0
                                    

***

Tak terasa hari sudah malam, Javion dan Lia pun juga sudah pulang sedari tadi. Mereka semua berkumpul diruang tamu sembari menyalakan TV yang lama kelamaan mereka merasa bosan.

"Bosen banget..." gumam Royce
"Iya dah masa cuman gini mulu" ujar Hazel
"Gue ada ide gimana kalo main TRUTH OR DARE" antusias Jeyya
"Ide bagus anjayy" sahut Cia
"Keren, gue ambilin botol dulu dah buat muterin pemainnya" usul Nara kemudian bergegas menuju dapur untuk mengambil botol. Setelahnya mereka pun duduk melingkar dengan urutan Lia, Javion, Hazel, Cia, Jeyya, Royce, Kevin dan Nara.

Permainan dimulai mereka melakukan suit siapa yang muter dan yang mendapat yatiu Lia. Lia segera memutar botol itu dan botol itu berhenti mengarah kepada Jav

"AHAHAHAH TRUTH OR DARE" ejek Hazel
"Ga gentle kalo lo pilih truth" sahut Kevin
"Dare" ketus Javion malas
"Cium bibir orang yang lo suka" sahut Royce membuat temannya kaget
"Nahh udah tuh lakuin" ujar Hazel diangguki oleh Kevin. Sementara para cewe-cewe tidak tau harus melakukan apa

"Anjir lah mereka tau aja" batin Javion

"Cuppp.." satu kecupan mendarat dibibir pink Lia, dan Javion lah pelakunya.
Lia kaget karena itu ciuman pertamanya dan Javionlah yang merebutnya.

"Ciee cieee"
"Uhmmmm soswitt"
"Jadian minimal"
"Hekhemm"
"Lia... gue udah lama suka sama lo, do u want to be my girlfriend?" ucap Javion dengan tangannya memegang tangan Lia
"Kak...beneran?" tanya Lia dan diangguki oleh Javion
"Yess i will kak" jawab Lia lagi.

"Yeyyyy" teman-teman mereka pun ikut merasa senang dan bertepuk tangan, mereka sangat lucu. Setelah diterimah Javion dengan semangat memeluk Lia dan mencium kening Lia lagi.
"Lo kapan nyusul?" ejek Javion
"Bacot lo" ketus Kevin mengacungkan jempolnya kebawah
"Ga seru banget anjing" Hazel memberikan jari tengahnya.

Mereka melanjutkan permainan TOD itu hingga botol selanjutnya mengarah pada Hazel.
"Mampus anjing" gumam Hazel pelan
"HAHAHAHA lo pasti pilih dare kan lo gentle nah sekarang darenya, cipok bibir Cia!!" ujar Javion keras
"Hah kak?" Lia kaget lalu menyenggol bahu Javion
"Okehh..." setuju Hazel kemudian-

"Cpkkk....emch....mphh"
"Mphhh...emmmm ka-hh"
"Cpakk..." Hazel melepaskan tautan pada bibir Cia disana terlihat Cia yang sangat malu dan pipinya memerah. Tangan Hazel yang menangkup pipi Cia kemudia berpindah ke tengkuk Cia untuk melanjutkan ciuman dan memperdalam ciuman itu.
"Kakhhh... udahh..."
"Udah Zel udah anjir inget tempat deh lo" ujar Kevin membangunkan pikiran Hazel yang awalnya terkelabuhi oleh nafsu.

Hazel pun menyudahi kegiatannya dan permainan pun berlanjut ke target berikutnya, botol itu mengarah pada Nara, gadis pertama yang menjadi pemain.
"TRUTH OR DARE" tanya Jeyya menunjuk ke Nara
"Dare"
"Keren juga lo pilih dare" ejek Kevin dan Nara hanya mendengus
"SELAMA PERMAINAN INI LO HARUS DUDUK DIPANGKUAN KAK KEVIN" usul Cia keras dan diangguki oleh teman-temannya.

"Hah anjir Ci gila lo milih gue buat dipangkuin Nara?" tanya Kevin sedikir senang
"Wah menang banyak dah tu bocah tengil" gumam Royce
"Cia anjing bisa ganti ga sihhh?" ujar Nara malu dan memohon pada Cia
"Gausah gitu lo suka kan" goda Jeyya
"Buruan dah Nar" sahut Hazel

Dengan berat hati Nara pun menaikkan pinggulnya untuk duduk dipangkuan Kevin, disana Kevin sudah menyiapkan dirinya untuk diduduki oleh Nara. Nara sangat risih ketika ia menurunkan ponggulnya terasa ditengah-tengah bongkahan sintalnya ada sesuatu yang mengganjal, Nara tahu itu apa namun ia memcoba tenang dan diam karena jika ia banyak bergerak pasti si adik kecil Kevin pun ikut mengeras.
"Aduh..maaf ya kak Kev" maaf Nara sembari membenarkan duduknya
"Gapapa Nar" gumam Kevin pelan merasakan pergerakan Nara dibawah sana.

Botol keempat mengarah pada Royce dan dia pun memilih Dare karena katanya Dare itu gentle. Salah satu temannya disana mempunyai usulan
"Mendingan lo pangku Jeyya tapi Jeyya nya ngadep ke lo, paham ga?" usul Kevin membalas Jeyya
"Hah kak kok gitu..." Jeyya malu
"Hahaha pembalasan" gumam pelan Kevin dan Nara pun ikut tertawa.
"Anjir kaya orang lagi ngewe dong nanti" ujar ngaco Royce yang langsung mendapat tamparan keramat oleh Jeyya.
"Buruan anjay" ujar Hazel tak sabaran
"Iyaa ihh Jey buruan" ucap Lia

Jeyya pun menuruti kata teman-temannya itu ia menaiki Royce dan menduduki paha Royce kemudian tangannya ia kalungkan pada leher Royce dan wajahnya ia tenggelamkan diceruk leher sang lelaki. Sebenarnya Jeyya juga sudah merasa ngantuk jadi mungkin ia akan tertidur dipangkuan Royce. Royce hanya diam tak berkutik ia hanya shock dengan perlakuan Jeyya yang aslinya Jeyya jengkel pada Royce namun saat melakukan dare ini Jeyya seperti biasa saja bahkan menikmatinya.
"Jeyy..." gumamnya pelan
"Udah kakak diem aja" potong Jeyya dengan ketus dan memeluk Royce lagi.

Permainan berakhir sekitar pukul 00.45 mereka tidak melanjutkan permainan itu lagi kemudian mereka beristirahat di kamarnya masing-masing Royce tadi menggendong Jeyya ala koala karena bocah itu tertidur dipundaknya sedari selesai main tadi. Sementara Kevin dan Nara mereka masih diruang tamu namun mereka sudah duduk sendiri-sendiri meskipun Kevin merasakan ngilu pada batangnya namun tak apa jika itu enak.
Lia dan Javion mereka kini sekarang berada dikamarnya entah sedang apa setelah mereka resmi berhubungan atau sekarang malah sudah berhubungan badan? oh Tuhan. Cia dan Hazel mereka berada digazebo taman mereka berdua menikmati indahnya langit.

"Kak Zel..." panggil Cia
"Iya Ci?"
"Kakak kenapa ngelakuin kiss itu lagi kak? itu kan first kiss aku..." lirih Cia
"Cia...gue mau jujur. Gue sebenernya suka sama lo Ci..."
"Kak...."
"Sedari kita ketemu pas pertandingan basket disitu gue mulai suka sama lo" ujar Hazel lagi panjang lebar
"Ci....lo mau ga jadi pacar gue" tanya Hazel memandangi wajah Cia. Tak ada jawaban dari Cia, ia membisu. "Oh pasti lo butuh wakt-"
"Aku mau kak!" potong Cia pada ucapan Hazel
"Cia beneran?" Hazel meyakinkan dan dibalas anggukan oleh Cia
Hazel sangat senang hingga mata mereka bertemu, tatapan mereka mendalam, mereka jatuh jatuh pada keindahan dari masing masing kornea mata, wajah mereka semakin dekat dan semakin tidak terpisahkan oleh jarak dan-
bibir mereka bertemu kembali mungkin yang ketiga kalinya. Bibir yang menurut Hazel sangat lembut dan candu.
"Emmhh...."
"Cpkkhhhh.. slurppp"
"Mphhhh kakhhh"
"Shhh...emchh" Ciuman pun berakhir "hoam..." Cia sudah menguap menandakan gadis itu mengantuk mereka pun kembali ke villa menuju kamar.

Sampai dikamar Royce menidurkan Jeyya pada ranjangnya. Tak ada pergerakan dari Jeyya mungkin dia sudah sangat terlelap dalam mimpinya.
"Gemes..." gumamnya pelan sembari menyingkirkan rambut yang menutupi wajah imut Jeyya.

***

𝐌𝐞𝐥𝐭𝐞𝐝 𝐅𝐨𝐫 𝐘𝐨𝐮 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang