***
Kevin sudah selesai merapikan dan membersihkan ruang osis dan bergegas untuk pulang. Saat ia tiba di parkiran dan menaiki motor nya, ponselnya bergetar dan ternyata itu pesan yang dikirimkan oleh adek kelasnya yang tadi ia pinjami hoodienya
pesan itu tak berlangsung lama. Pertandingan basket lah yang menjadi topik pembicaraan terakhir mereka. Kevin menyuruh Nara untuk mengembalikan hoodienya pada saat pertandingan basket. Kevin modus pasti ia ingin memamerkan tubuh bagusnya.
-------
Tak lain halnya dengan Jeyya yang dirumah selesai ia makan ia mendapati ponselnya yang menyala karena notifikasi. Jeyya dengan kekepoannya ia membuka ponsel ituternyata hanya suruhan untuk menjadi tugas PMR di pertandingan basket itu, huftt Jeyya sangat malas sekali namun apa daya ia tak bisa mengelak dari ketua PMR itu.
🕊
Sedangkan Javion entah apa yang ada dipikirannya tiba-tiba ia ingin bertanya kepada Lia apakah dia akan menonton pertandingan basket besok
tanpa pikir panjang pesan singkat itu ia kirimkan kepada Lia dengan maksud yang tidak pasti. Javion membaca pesan itu dengan senyum melengkung dibibirnya seperti orang gila mungkin karena Lia menyemangati Javion? padahal hanya pesan tidak secara nyata. Dasar virtual.
🕊
Hari ini adalah hari sabtu dimana besok minggu adalah jadwal pertandingan basket dari sekolah "Zemzone High School VS SMA Brawijaya" siswa-siswi disana sangat tidak sabar untuk melihat pertandingan itu apalagi pemainnya dari anak 12 IPS 3.
Hazel tak memperhatikan sama sekali apa yang guru itu jelaskan ia sangat bosan dan ngantuk, untuk menyingkirkan hal itu ia ijin ke toilet untuk sekedar mencuci muka agar tidak mengantuk.
"Males banget anjir hari ini" gumamnya sembari mencuci tangannya di wastafel. ia masih di toilet enggan untuk keluar, tidak ada hujan dan tidak ada angin Hazel baru ingat bahwa ia belum mengirimkan pesan kepada Cia yang kemarin nomor teleponnya ia minta.Entah Cia juga bosan atau kenapa tetapi Cia fastrespon ia langsung membalas pesan yang dikirimkan oleh kakak kelasnya. Hanya sekedar untuk menyimpan nomor dan bertanya tentang pertandingan basket itu, tidak lebih. Namun lihatlah nama yang diberikan Hazel untuk kontak Cia.
"Ga cuman orangnya yang lucu, cara bicara sama typingnya juga lucu" batin Hazel.
Apakah Hazel jatuh cinta? lalu bagaimana dengan pacarnya?.(Kelas 11 IPS 2)
"Besok jadi kan nonton?" tanya Cia kepada ketiga temannya.
"Ya jadi lah mau liat cogan siapa tau ketemu jodoh" ujar Jeyya dengan kerasnya.
"Mulai deh gatelnya" Lia menyahut.
"Halah palingan Jeyya besok jadi petugas PMR sama lo Ci" Nara berkata sembari membuka ponselnya.
"Males banget cok jadi PMR" Cia mendengus
"Salah siapa daftar PMR bego emang" frontal Lia
"Jeyya ayo gue ajak bentar ke toilet" ajak Nara
"Dih ketoilet doang lo takut ya??" ejek Cia
"Engga ya anjingg" kesal Nara lalu menggandeng tangan Jeyya "Lo kalo mau pada kekantin duluan aja gue ntar nyusul" lanjut Nara sembari berjalan keluar kelas.
Cia dan Lia tak tahu apa yang mereka akan lakukan mereka acuh dan pergi kekantin bersama tanpa Jeyya dan Nara."Jeyy gimana kalo kita ke Pak Randy sekarang aja??" ujar Nara.
"Yaudah ayo ayo aja Nar nanti pelajaran paling juga jamkos katanya guru pada rapat"
"Nah kan ide bagus yaudah ayo" mereka berjalan untuk keruang tata usaha dimana disana ada guru yang terkenal agak cabul dan layar komputer yang menunjukan rekaman CCTV."Permisi Pak Randy" ujar mereka berdua.
"Eh iya aduh cewe cewe cantik pada ngapain kesini neng?" goda dan candaan Pak Randy.
"Mau nyepongin bapak" gumam Jeyya pelan membisik pada Nara
"Hust goblok" umpat pelan Nara
"Pak bisa bantu kita ga?" tanyanya lagi
"Waduh bantuin apa ya?" tanya Pak Randy serius
"Pak tolong liat rekaman CCTV di toilet cewe deket kantin hari Rabu 2 minggu yang lalu Pak" ujar Jeyya.
"Rabu 2 minggu yang lalu bentar ya" tangan Pak Randy mengotak atik komputernya mencari rekaman tersebut. Jeyya dan Nara hanya mengikuti pergerakan dari Pak Randy.
"Nah itu pak bener" Nara berucap sembari mengontrol curser di komputer itu lalu memutar video nya. Pak Randy bingung apa yang mereka lakukan namun ia hanya diam saja melihat pergerakan dari dua siswi tersebut.
"Jeyy rekam anjir buruan buat bukti"
"Iya sabar cok" Jeyya mengeluarkan ponsenya kemudia merekam apa yang terjadi dalam rekaman CCTV itu. Nara menutup mulutnya tak percaya jika yang membuntuti Lia adalah gengnya Shella 11 IPS 1 yang terkenal kejam. Apa yang dilakukan hingga dibuntuti mereka dan dibully seperti itu. Selesai merekam kejadian itu dan mengucap terimakasih pada pak Randy kemudian mereka berdua pergi ke taman sekedar menenangkan pikiran dan membuat rencana."Apa yang Lia lakuin? emang harus sekejam itu hukumannya?" Nara dengan suara pelan dan nampak sedih
"Gue gatau Nar kalo gue mau nanya pasti Lia gamau jawab gara-gara traumanya"
"Apa kita laporin BK aja ya? gue kasian gue juga takut terjadi hal yang macem-macem lagi" usul Nara.
"Jangan sekarang ya Nar sabar besok kan ada tanding basket setelahnya itu aja kita laporin? gimana?"
"Ide bagus dah Jeyy"***
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐌𝐞𝐥𝐭𝐞𝐝 𝐅𝐨𝐫 𝐘𝐨𝐮
Teen Fiction⚠️DISCLAIMER⚠️ - MINOR DNI 🔞🔞🔞 - 100% FIKSI - NON BAKU - CW//TW//HARSHWORD⚠️‼️ - IGNORE TYPO AND TIME JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN AGAR AUTHOR SEMANGAT BUAT UP SETIAP PARTNYA! ----- Berawal dari pertemuan yang singkat, siapa sangka pangeran sekolah...