Seminggu berlalu, luka memar Juno pun berhasil tertutupi tanpa diketahui oleh Asha. Juno kini tengah fokus mengetikkan beberapa data-data yang harus ia selesaikan dikantornya. Tangannya begitu lihai mengetikkan setiap kata disana.
Tok tok tok..
"Masuk!" titah Juno
Derap sepatu pentofel terdengar menggema diseantero ruangan Juno, sontak pria itu menoleh. Matanya teralih dan saat itu juga matanya terbelalak.
"Long time no see, Zheesan "
Suara berat itu tak menciutkan nyali Juno, ia berdiri dan merapikan jas hitam miliknya. Menatap silang pria itu, wajahnya tak berekspresi apapun. Ia pun melangkahkan kakinya untuk mendekat dengan pria tersebut.
"Oh, Habel Shidarta Gunaldi.. Udah bebas Lo rupanya, gimana? Enak hidup dibalik jeruji? Dan kayaknya, Gue harus apresiasi nyali Lo, karena masih berani dateng kesini." Kata Juno
"Gak usah banyak bacot"
Pria yang dipanggil Habel itu mulai menyerang Juno, namun pria itu lebih dulu menghindar dan membalas serangan Habel. Perkelahian itu tak terhindari, malah semakin saling brutal dan seolah ingin menghabisi satu sama lain.
"Lo..- Gak pantes..- Jadi suami Kaliasha, Gue bakal bales Lo, bajingan!" ujar Habel
"Lo yang lebih bajingan, setelah apa yang Lo perbuat sama Adek dan Mama Gue, juga Lo hampir lecehin Asha, Lo masih nyebut Gue bajingan? Lantas Lo ini apa? Bajingan kelas kakap? Atau bandit kelamin?" Juno terus mengunci perlawanan dari Habel.
Pria yang berada didalam kungkungan Juno memberontak, namun karena tubuh Juno yang lebih tinggi dan besar dibanding dengan Habel maka Juno masih bisa mengunci perlawanan dari Habel.
"Lo, jangan pernah ada didepan muka Gue, Asha, atau anak-anak Gue, kalo nggak, Gue bakal hajar Lo dengan tangan Gue sendiri" bisik Juno dengan dingin tepat ditelinga Habel.
Para bodyguard Juno serta tim keamanan yang ia panggil melalui sambungan Intercom yang langsung terhubung keseluruh ruangan para staff di perusahaan Juno mulai berdatangan dan begitu terkejutnya para pria yang menggunakan setelan hitam itu kala mereka melihat Juno tengah mengungkung pria lainnya.
"Kalian bawa dia, Kamu Lukas saya mau bicara sebentar" kata Juno pada Lukas - kepala tim keamanan.
"Siap Pak Bos, ada yang perlu saya kerjakan mengenai pria itu?" Tawar Lukas
"Tidak, saya cuman mau tim kamu jaga keluarga saya dari dia" perintah Juno
"Maaf lancang, Pak Bos. Memang pria yang tadi siapa?" Tanya Lukas hati-hati.
"Habel Shidarta Gunaldi"
Tiga kata yang berhasil membuat Lukas menegang saat itu juga.
"Habel yang..."
"Iya" perkataan Lukas langsung terpotong oleh Juno, Lukas berekspresi seolah jijik pada pria yang tadi disebut oleh Juno.
"Kamu awasi Asha dan anak-anak, tapi seperti biasa jangan terlalu mencolok dan jangan sampai mereka tau kalau saya suruh kamu buat jaga mereka, ya?" kata Juno dengan ramah
"Siap Pak Bos!" Lukas menjawab dengan pose hormat dan senyuman yang. . . Sedikit tengil.
"Oke, Thank you ya, Bang Luke" Juno pun tersenyum lalu mulai tertawa sedikit akibat Lukas.
"Santai aja, No. Serahin ke Gue" katanya
"Yang tadi formalitas doang, dah sono kerja Lo! Gue potong uang kopi Lo nih!" Gurau Juno
KAMU SEDANG MEMBACA
NAWASENA ✔️
FanfictionMenikahi orang yang menemanimu dalam kurun waktu yang lama adalah impian beberapa orang. Namun, bagaimana jika Kau berhasil bersamanya, tapi ujian terlalu banyak untukmu dengannya?