Recommend song : Kembali Pulang -Suara Kayu ft. Feby Putri
.
.
.
.
.
.
.vote+comment
"Rumah ialah tempat terbaik untuk kau 'pulang' dan istirahat" -Juno
Seluruh atmosfer diruangan tersebut tampak tegang, kedua mata elang itu bertemu seolah ingin memakan satu sama lain. Juno dengan sudut bibirnya terdapat bekas darah yang mengering dan juga luka dipelipisnya.
Habel, iblis itu kembali mengusik kedamaian kantor Juno. Beruntunglah Juno mampu melawannya hingga Habel lebih terluka daripada dirinya.
"Mau Lo apa?" Ujar Juno dengan tatapan nyalangnya
"Hancurin Lo" Jawab Habel dengan suara rendahnya
Juno hanya tertawa remeh. Habel kira dia ini siapa dapat melawan Juno yang memiliki kekuasaan dimana-mana.
"Tertawalah, sepuas Lo! Gue masih sabar nunggu bikin Lo lemah dan terkejut dengan sesuatu yang selama ini Lo gak tau" Kata Habel
"Gak perlu banyak omong, Lo pilih keluar sendiri, atau Gue tendang Lo dari sini?" Juno jengah dengan perangai Habel
"Tunggulah, Juno"
Pria itu keluar dengan seringai yang tercipta dibibirnya.
•••
"Ma, temenin Kakak ke toko buku dong"
"Ma anter abang futsal ya"
Kedua anak laki-laki itu kini saling memandang, Asha yang berada tepat ditengah-tengah mereka hanya menatap malas keduanya. Asha sudah paham betul apa yang akan terjadi. Ia hanya melanjutkan memakan potongan buah ditangannya dan menatap layar televisi yang menampilkan sebuah drama korea.
"Dih Kakak ikut-ikutan" Protes si anak tengah
"Apaan? Kamu yang ikut-ikutan Kakak" Si sulung tak terima
"Gama duluan yang ajak Mama, lho Kak"
"Kamu yang ikutin Kakak"
"Ih Gama duluan!"
"Kakak duluan ya!"
Asha bangkit dari duduknya, ia menyuapi kedua putranya dengan potongan semangka. Hal itu mau tak mau membuat keduanya diam dan harus mengunyah buah itu.
"Mama mau Quality Time sama Adek. Anak-anak ganteng Mama minta anter Om Lukas aja, ya" katanya lalu mengecup kedua pipi putranya bergantian dan berlalu meninggalkan anak-anaknya.
Delvin serta Gama hanya melongo melihat punggung Asha yang mulai memasuki kamar adik bungsu mereka. Kedua anak laki-laki itu kini saling memandang satu sama lain, sembari mengunyah buah itu sesekali Delvin tertawa melihat wajah Gama.
Apa-apaan ini! Bocah itu nampak memelas dihadapan Delvin. Gama lupa dirinya akan segera memasuki sekolah menengah, sudah menjijikan dimata Delvin jika melihat Gama memelas kepadanya.
"Jijik Kakak liat muka melas Kamu, Gam"
"Jahat banget?!"
KAMU SEDANG MEMBACA
NAWASENA ✔️
FanfictionMenikahi orang yang menemanimu dalam kurun waktu yang lama adalah impian beberapa orang. Namun, bagaimana jika Kau berhasil bersamanya, tapi ujian terlalu banyak untukmu dengannya?