Recommend Song : Kau Rumahku - Raissa Anggiani
.
.
.
.
.
.
.
.
.HAPPY READING
"Abang Gama"
Asha kini berada di kantor Juno untuk mengantarkan bekal makan siang untuknya. Juno kini duduk disofa yang tersedia bersama dengan Asha yang sibuk menyuapi sendok kedalam mulutnya.
"Acha.." Panggil Juno
"Hm?" wanita itu menoleh
"Anak-anak gimana? Maksud aku, mereka dirumah sendirian gak apa-apa?"
"Gak apa-apa kok, kalo pun ada apa-apa mereka pasti telfon, atau ngga Delvin langsung laporan"
Juno mengangguk lalu kembali melahap masakan Asha, namun sedetik kemudian Juno menatap Asha lekat. Mata Juno menatap manik gelap milik Asha begitu dalam, merasa diperhatikan Asha mengalihkan matanya yang kini bertemu dengan mata elang milik Juno. Tatapan yang masih sama kala pertama kali pandangan itu bertemu belasan tahun lalu, mata elang itu kini membentuk bulan sabit yang membuat bibir Asha melengkung seketika.
"Masih tetep cantik kayak dulu" Ujar Juno
"Apasih Brian!" sudah ratusan kali Juno berkata demikian namun pipi Asha masih selalu bersemu merah kala mendengar perkataan yang keluar dari mulut Juno yang berstatus suaminya.
"Bilang aja salting, iya kan?" Juno menggoda Asha yang langsung dihadiahi pukulan dibahunya, Juno lantas tertawa.
"Gaje banget suami aku ih" Asha mencoba menetralkan napasnya sendiri dan menahan agar tak terlihat salah tingkah dihadapan Juno.
Asha meletakkan kotak bekal itu diatas meja yang membuat Juno kebingungan, makanannya masih sisa setengah namun Asha sudah meletakkannya.
"Nih makan sendiri, aku ngambek sama kamu" lalu beralih ke kursi kerja Juno dan membalikkan pandangannya.
Mata Juno menatap punggung itu, Asha masih sama seperti ia pertama kali menikahinya. Asha benar-benar menjaga proporsi tubuhnya agar selalu terlihat ideal. Bibirnya melengkung lalu kembali menyantap makanan yang masih tersisa itu dengan lahap.
Setelah selesai, Juno merapikan alat makan lalu menghampiri Asha yang tengah merajuk padanya. Juno memutar kursi kerjanya dan terpampanglah wajah sang istri yang tengah merajuk. Pipi Asha menggembung, Juno merasa gemas lalu menangkup kedua pipi Asha lalu tersenyum manis menatapnya.
"Ngapain pegang-pegang? Siapa yang ngebolehin? Orang aku lagi marah sama kamu!" Wanita 35 tahun itu mengomel.
"Lucu banget istri aku, boleh gigit gak?" Tangan Juno mulai memainkan pipi Asha yang sedikit gembul
"Ih Brian!!! Diem!" Teriak Asha
Tak diindahkan oleh Juno, Asha semakin sebal dan membiarkan pria itu memainkan pipinya. Dengan tatapan sebalnya ia menatap Juno dari posisinya yang ada dibawah Juno karena ia tengah duduk bersila dikursi kerja Juno yang besar.
Namun seketika itu juga Asha mendorong Juno kemudian berlari menuju toilet ekslusif yang berada di ruang kerja Juno. Juno pun menghampiri toilet yang langsung dikunci dari dalam oleh Asha. Juno mengetuk pintu itu dengan lembut.
![](https://img.wattpad.com/cover/325044957-288-k232807.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
NAWASENA ✔️
FanficMenikahi orang yang menemanimu dalam kurun waktu yang lama adalah impian beberapa orang. Namun, bagaimana jika Kau berhasil bersamanya, tapi ujian terlalu banyak untukmu dengannya?