5. Pulang dari Bandung

1.1K 80 1
                                    

"Acha.. Udahan dong ngambeknya"

Tak digubris sama sekali, wanita itu asik membaca buku dan tak memperdulikan lelaki yang terus membujuknya.

Juno terus membujuk istrinya, dengan bertingkah manis, manja dan juga gemas yang membuat Asha luluh. Tapi tidak dengan hari ini, Asha benar-benar ngambek pada Juno. Pria berusia 37 tahun itu terus berusaha membujuk Asha agar tidak marah lagi padanya.

Juno berpindah tempat yang tadinya duduk disofa ruang keluarga, kini ia menaruh kepalanya dipaha sang istri yang tengah duduk selonjoran diatas karpet bulu yang terdepat disana.

Asha menyingkirkan buku itu dari pandangannya, terpampang jelas kini Juno tengah tersenyum manis menatapnya. Asha hampir ikut tersenyum kala melihat pria manis itu.

Jangan Sha, niat awal lo jailin Juno batinnya.

"Ngapain disini? Gak ngantor, ganggu deh orang lagi santai" bibir Juno perlahan mengerucutkan bibirnya

"Acha kok masih ngambek sih? Kan Juno udah minta maaf sama Acha" ujar pria itu

"Lagian kamunya! Ngapain bikin tanda disitu sih?! Mana diliat Rey" Rajuk Asha namun Juno hanya tertawa.

"Ketawa Lo Juno?! Nyebelin, untung suami gue Lo!" Asha memukul-mukul bahu lebar serta bicep milik Juno, lelaki itu menatap Asha dengan seksama.

Asha terlihat lebih cantik dari bawah sini, Pikir Juno.

Juno kini mendekat, dan mengecup singkat bibir Asha. Wanita itu menatap Juno datar.

"Jangan Lo-Gue, nanti aku ngambek. Kamu bisa aku bikin lebih dari semalem" kata Juno sembari menyeringai menatap sang istri.

"Juno! Apasih, inget umur deh" pipi Asha kini merah padam. Asha kini mengusap surai Juno namun tak berselang lama ia menggelitiki pria itu dengan ganas. Lantas Juno menggeliat kegelian dibawah sana.

"Ah! Aduh geli Acha!! Haha please iya iya, Acha ampun hahaha"

Asha menulikan pendengarannya, ia terus menggelitiki Juno tanpa ampun. Senyum itu mengembang kala ia Juno terus meminta ampun, rasa kesal Asha terbalas sudah. Tangannya masih menggelikiti pria itu, dengan serangan yang bertubi-tubi, Juno kalah. Tubuhnya tak sanggup untuk berdiri karena Asha, ayolah yang Asha serang adalah titik kelemahan Juno. Ya! Leher Juno sangat sensitif dan mudah geli.

"Ampun Acha, iya iya maaf"

Ah, Asha belum puas. Ia masih terus menggelitiki Juno. Namun suara pria yang jelas bukan milik Juno menghentikan kegiatan keduanya.

"Ekhem inget umur Pak, Bu. Anak ditelantarin neh!" Ah suara Familiar itu, Juno bangkit dari posisinya begitupun dengan Asha.

Lelaki jangkung dengan hidung mancung serta rambut blonde miliknya kini tengah berdiri sambil menggandeng Gama ditangannya. Yang digandeng kini memamerkan gigi putihnya dengan bangga serta es krim ditangannya.

"Lah?! Bang Jo?! Kapan pulang dari Louisville?" Wanita itu kini bertanya pada pria yang ia panggil Jo.

"Kemarin, Dek. Tadi gak sengaja lewat sekolah mereka, eh ternyata anak SD udah pada bubar yaudah sekalian aja ajak ponakan Gue yang ganteng ini." Pria bernama lengkap Johnson Syahreza Mahart, sepupu Kaliasha dari ayahnya.

Pasangan Suami Istri itu hanya ber oh ria.

"Hello! Gama ada disini!!!" teriak bocah lelaki itu yang membuat ketiga orang dewasa itu terpenjat.

"Eh! Iya iya sini gantengnya Mama" Asha merentangkan tangannya menyambut bungsunya kedalam pelukan Asha. Lantas Gama berhamburan kepelukan Asha dan Asha memeluknya erat.

NAWASENA ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang