15. Putri Zeeshan

505 54 1
                                    

Recommend Song : Cinta Sejati - Bunga Citra Lestari

.
.
.
.
.
.
.
.

Happy Reading

Vote+coment

"Kita adalah dua insan yang telah menjadi satu. Rasa sakitmu, Rasa sakitku Juga."

Hiruk pikuk Rumah Sakit menjadi teman setiap insan yang berdiri didepan ruang operasi. Seorang pria berlari dikoridor dengan wajah pucat dan ketegangan menyelimuti air mukanya. Hampir menabrak setiap orang yang ia lalui, akhirnya kaki jenjang itu berhenti bergerak dan pandangannya lurus menatap insan yang juga menatapnya dengan air muka yang kalut dan takut.

Pria bertubuh kecil itu menghampiri pria yang baru saja datang, tangannya menepuk pundak lebar tersebut dengan tatapan teduhnya.

"Mana Acha?"

"Ada di dalem, No. Lagi ditanganin, Lo tenang ya" Ujar Reyhan

Juno terduduk dilantai dengan punggungnya yang bersandar di dinding dingin tersebut, Reyhan menatap iba sahabatnya yang satu itu. Airmata Juno kembali berderai. Sungguh, Juno tak mampu mendengar hasil yang akan dikatakan oleh dokter nantinya. Ketiga temannya yang lain pun menunduk, suara isakan tangis Juno terdengar sangat menyedihkan.

"Rey, Kenapa bisa gini? Nan, Kenapa istri Gue jadi gini? Fiz? Jelasin ke Gue, Fiz" ujar Juno diiringi derai airmatanya ia menatap ketiga sahabatnya. Keenan menghela napas menatap sang pria bertubuh kekar tersebut.

Pria bermarga Nasution tersebut mendekat ke arah Juno, membawa Juno untuk duduk dikursi tunggu dan menenangkan pikirannya.

"Nan, Acha Nan.." Ujar Juno, Keenan mengusap punggung lebar milik Juno, meminta sahabatnya untuk tenang dan mendoakan yang terbaik untuk Asha.

"Fiz, Lo tadi yang telfon Gue, jelasin semuanya Fiz"

"No.."

"JELASIN!"

Pria kelahiran Bandung itu pun duduk tepat disamping Juno, dengan perlahan ia menceritakan apa yang sebenarnya terjadi terhadap Kaliasha.

"Asha, sama anak-anak Lo lagi jalan pulang dari sekolahan tadi. Asha yang bawa mobil." Juno meremat jas hitam yang ia kenakan. Tak sanggup mendengar cerita Hafiz, namun ia harus mengetahuinya.

"Mama!!!" Ujar kedua anak laki-laki yang setengah berlari kearah Asha.

Asha langsung merentangkan kedua tangannya menyambut kedua putranya. Dengan cepat keduanya berhambur kepelukan Asha, senyuman manis mereka sungguh menyejukkan hati Asha. Asha melayangkan kecupan pada kedua putranya secara bergantian, saat pelukan mulai melonggar kedua putranya mengelus perutnya dengan penuh kasih sayang.

"Hai Adek, Abang Gama baru pulang sekolah. Sebentar lagi Abang kelas 6! Seru lho! Terus kata Mama kamu sebentar lagi lahir ya! Ah Abang jadi gak sabar ketemu Kamu, Dek" Gama mengelus perut buncit sang Mama

"Kakak juga, Kakak sebentar lagi kelas 8, Abang Gama mah masih kecil!" kata si sulung dengan tawa renyahnya, juga suaranya yang mulai memberat membuat Asha menjadi gemas sendiri mendengarnya.

"Astaga, anak ganteng Mama yang ini suaranya udah ngebass aja, Mama masih kaget kalau denger suara Kakak" tangannya terulur mengusap puncak kepala si sulung yang tingginya mulai menyamai tinggi badannya.

Delvin hanya tertawa ringan mendengar penuturan sang Mama.

Ketiganya menaiki mobil dan langsung menuju ke arah rumah dengan posisi Asha yang menyetir. Kedua putranya asik bermain game 2 player di gawai pintar Delvin.

NAWASENA ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang