16. Tears

564 63 0
                                    

Recommend song : Tak Kan Hilang - Budi Doremi

.
.
.
.
.
.
.
.
.

HAPPY READING

⚠️2k+ Word

vote + comment

Apapun yang terjadi, aku takkan membiarkanmu sendiri. -Juno

Juno datang dengan penuh emosional, ia membuka pintu Rumah yang mana dulu ia juga tinggal didalamnya bersama dengan orang tua dan adiknya. Dengan amarah yang meluap-luap, Juno tak tahan dengan perangai adiknya selama ini. Kepalan tangan tersebut menunjukkan ia siap memukul siapapun yang mengusiknya.

"YESA! TURUN LO YESAYA!!"

Merasa tak ada respon, Juno menggebrak meja kayu yang terdapat diruang keluarga tersebut.

"JIRANO!! KELUAR LO BANGSAT!" Peduli setan dengan anak Yesa ataupun Yuva yang mungkin juga berada dirumah ini, Juno hanya ingin mendapatkan penjelasan yang sebenarnya dari sang adik.

Dengan kaki yang terseok-seok, pria muda itu menghampiri Juno dengan wajah sedikit ketakutannya.

"Bang Gabrian.." cicitnya

Dengan cepat Juno menarik kerah baju Yesaya dan membawa sang adik dalam kungkungannya. Tatapan elang milik Juno sangat menyala dan menyorotkan api didalamnya.

Bugh!

Satu bogeman mentah Juno layangkan pada adik satu-satunya. Hal itu membuat Yesaya tersungkur, Juno pun berjongkok dihadapannya dengan wajah dingin.

"Pilih Lo jelasin duluan, atau Gue paksa dulu?" Ujarnya dengan nada menahan amarah.

"Maksud Abang?" Tanya Yesaya dengan suara ketakutannya.

Brak!

Juno melemparkan sebuah map berwarna cokelat yang tak tersegel, mengakibatkan isinya menyembul keluar. Mata Yesaya melirik sedikit isi dari map tersebut.

"Apa maksud Lo tabrak mobil yang dibawa Istri Gue, Bangsat?!" Juno tak tahan, Adiknya bertingkah seolah ia anak polos yang tak mengerti apapun. Juno menarik Yesaya dengan kasar, tatapannya seolah ingin memakan pria itu hidup-hidup.

"B-bukan Yesa.. Bukan Yesa yang tabrak Bang" lirihnya

"Lo denger Gue baik-baik. Gue tau itu mobil Lo, Yuva gak mungkin bawa mobil Lo karena Gue tau Yuva gak bisa nyetir mobil, dan hasil dari rekaman kamera mobil Gue, mobil Lo penyebab istri Gue kecelakaan bangsat! Lo kalau dendam sama Gue, limpahin semua ke Gue, JANGAN KE ANAK SAMA ISTRI GUE ANJING!" Juno kembali memukuli Yesaya tanpa ampun.

"JUNO!!" Suara yang sangat familiar dikepala Juno berhasil menghentikan pukulannya.

"Apa-apaan Kamu?! Kenapa Kamu pukuli adik Kamu?!" Ujar Defanto dengan marah.

Juno hanya melemparkan tatapan datarnya pada ayah kandungnya sendiri.

"Papa tanya sama anak kesayangan Papa ini, apa yang udah dia perbuat" ujar Juno

NAWASENA ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang