2. Tentang Mereka pt. 2

2.2K 135 1
                                    

-Juni 2007-

Juno membawa Asha ke negri kincir angin, setelah ia resmi dinobatkan sebagai CEO perusahaan milik Defanto, Juno mengajak istrinya untuk berlibur ke negri impiannya.

Ya untuk pasangan yang baru menikah, tak perlu dijelaskan apa saja yang mereka lakukan selama berlibur, kalian tahu sendiri.

Namun satu yang membuat hati Juno semakin jatuh pada Asha, yakni bagaimana Asha memperlakukannya sebagai suami, serta bagaimana cara Asha menghadapi Juno yang kadang membuat orang lain naik darah, namun tidak dengan Asha. Wanita lemah lembut itu selalu melakukan yang terbaik untuk Juno.

Rasanya Juno tak menyesal menikah muda.

-Juli 2007-

Kabar sukacita memenuhi kediaman keluarga Juno dan Asha. Bagaimana tidak, baru saja beberapa menit lalu Juno mengatakan Asha tengah mengandung anaknya?

Bisa dibayangkan seheboh apa kedua keluarga tersebut. Mulai dari para Ibu yang heboh, para Ayah yang memberi wejangan untuk anak laki-laki itu. Asha dan Juno hanya bisa tersenyum canggung saat itu.

Setelah beberapa minggu berjalan, Asha sering mengalami morning sickness, bahkan ngidam. Asal kalian tahu saja, Asha ngidam ingin bermain mandi bola bersama Juno. Dan ayolah, mereka sudah cukup dewasa untuk melakukannya dan itu sedikit memalukan jika benar terjadi.

Namun bukan Asha namanya jika ia tak berhasil membujuk Juno. Pada akhirnya pria itu luluh dan mengiyakan permintaan sang istri.

Katakan saja, Juno malu. Tapi apa boleh buat, ini keinginan istrinya, sudah kewajiban Juno menurutinya dan tak menolak. Ini terjadikan karena Juno juga.

Selama hampir 3 bulan Juno harus siap bolak-balik kantor-rumah. Mengingat istrinya yang masih dalam keadaan rawan Juno lebih baik lelah daripada melihat Ashanya kenapa-napa.

-Maret 2008-

Seorang anak laki-laki lahir dari rahim Asha. Tampan sehat dan sempurna, sangat mirip dengan Juno. Asha dan Juno sangat bahagia, dengan hadirnya putra pertama mereka lengkap sudah kebahagiaan keduanya.

Juno menamai putra sulungnya dengan nama Gabriel Delvin Zeeshan. Yang memiliki makna ksatria Tuhan dan teman yang baik. Asha sangat menyukai nama tersebut, bahkan Asha memilihkan nama panggilan untuk putra sulungnya, yakni Delvin.

Namun kebahagiaan itu harus lenyap, kala Asha mendengar berita kakak kandungnya -Kevin- mengalami kecelakaan beruntun saat ia hendak menuju rumah sakit untuk menjenguk adik tercintanya. Kevin tewas ditempat. Satu kalimat yang mampu membuat tubuh Asha lemas saat itu juga, beruntung Juno sigap langsung membawa Delvin kedalam dekapannya dan membiarkan Asha menangis dipelukan sang Bunda.

Jiwa Asha sedikit terguncang, bagaimana tidak? Baru saja ia akan bertemu sang kakak yang sudah lama berkerja diluar kota, namun secepat itu Tuhan mengambil Kakak Asha.

Asha merasa kehilangan cukup lama, selama dua tahun ia masih terbayang-bayang dengan sosok sang kakak yang pulang dengan keadaan mengenaskan bahkan terbujur kaku tanpa nyawa. Asha terkadang selalu teringat Kevin kala ia melihat putra sulungnya. Hari kelahiran putranya berbarengan dengan hari kematian Kakak kesayangan Asha adalah mimpi buruk.

Asha pernah Juno pergoki sedang mengomel tak jelas pada Delvin karena kembali teringat Kevin sampai anak itu menangis keras. Juno adalah lelaki yang sabar, ia menghadapi Asha dengan penuh kesabaran.

-Februari 2010-

Katakanlah Asha pulih dengan cepat, dengan hadirnya anak kedua Juno dan Asha dalam rahimnya membuat Asha jauh lebih semangat menjalani hidup. Ia mulai jarang mengingat mendiang sang Kakak. Asha bahkan lebih dekat dengan Delvin, Juno bersyukur kala ia mengetahui fakta tersebut.

Jujur saja Juno kasian pada Delvin yang tak tahu menahu tapi menjadi lampiasan Asha kala itu, ayolah Delvin masih 2 tahun. Namun tak ada yang tahu dengan bom waktu, saat itu Juno pernah memergoki Delvin menangis keras didalam kamar karena Asha lupa dan terlalu asyik menonton film.

Asha marah kala Juno menegur, lagi dan lagi Juno harus mengalah bersama Delvin.

"Pa, Mah nda uka ya ma evin?"
[Pa, Mama ga suka ya sama Delvin?]

Pertanyaan dari mulut kecil Delvin menyayat hati Juno, sangat.

-Oktober 2010-

Putra kedua Juno dan Asha lahir. Kali ini Asha yang memberikan nama, untuk panggilan itu urusan Juno. Asha memberi nama untuk anak keduanya yakni Gamaliel Lainufar Zeeshan. Artinya tak kalah bagus dari Delvin yaitu Hadiah dari Tuhan, dialah pokok teratai.

Juno memutuskan Gama adalah nama panggilan putra keduanya. Asha setuju dengan Juno, disisi lain Delvin sangat gembira dia memiliki adik, laki-laki pula! Delvin sangat senang sampai membuat Kakek dan Neneknya tertawa akibat ocehan tak jelas Delvin

"Delvin jangan berisik! Adek kamu nanti bangun"

Itu suara Asha, Juno hanya menghela napas. Sudah terhitung banyak kali Asha meninggikan nada suaranya pada Delvin. Oh ayolah Juno takut, tidak itu tak boleh terjadi, Asha adalah ibu yang baik. Dia tak mungkin melakukan itu pada Delvin bukan?

Kalian tau maksudku.

-Agustus 2015-

Didalam mobil, Gama asyik memainkan robot-robotan yang baru saja dibelikan oleh Juno.

"Ma Gama mau mainan yang kayak si Elang itu boleh?" Pinta si bungsu Asha mengangguk dengan tersenyum, Delvin berusia 7 tahun sekarang dan Gama berusia 5 tahun.

Gama yang duduk dikursi depan menoleh kearah belakang, lantas Gama tersenyum pada sang Kakak yang dibalas oleh Delvin.

"Boleh, tapi abis itu temenin Mama kerumah tante Tamara ya" Gama mengerucutkan bibirnya, ia malas.

"Gak mau ah Mama!" tolak Gama mentah-mentah

"Mau Delvin temani Ma?" tawar Delvin ragu

"Gausah Kak, Mama sendiri aja" Asha memang merespon anak sulungnya, namun ayolah sangat berbanding terbalik dengan Gama.

Juno dari balik layar monitor dikantornya hanya menghela napas. Ia memang sengaja memasang kamera tersembunyi dan black box dimobil Asha. Hatinya hancur kala melihat wanitanya sedikit berubah.

"Acha-ku... Apa yang kau lakukan pada Delvin?" Gumamnya

NAWASENA ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang